Orbiter 1K – Beraksi di Nagorno-Karabakh, Inilah Drone Kamikaze yang Bisa Return to Base
|Setelah Harpy, ternyata masih ada lagi drone kamikaze (loitering munition) buatan Israel yang digunakan dalam Perang Armenia versus Azerbaijan di Nagorno-Karabakh. Yang dimaksud adalah Orbiter 1K buatan Aeronautics Defense Systems. Dirancang awalnya sebagai drone intai untuk misi ISTAR, Orbiter 1K menjelma sebagai drone kamikaze yang dapat dimuati hulu ledak unik sebarat 3 kg.
Dikutip dari akun Twitter @Babak Taghvaee (4/10/2020), disebutkan satu dari sepuluh drone Orbiter 1K milik Azerbaijan berhasil diamankan oleh militer Armenia. Berdasarkan klaim dari Kementerian Pertahanan Azerbaijan, bersama dengan Harpy, drone Orbiter 1K telah menghancurkan puluhan arsenal tempur Armenia, diantaranya MBT T-72, BM-21 Grad MLRS, kendaraan pengangkut munisi, truk Kamaz 5350 dan dua pucuk howitzer swagerak.
Dari profilnya, Orbiter 1K belum lama diluncurkan, drone kamikaze tanpa roda ini mulai diperkenalkan pada Maret 2015 dan diberi label “Kingfisher.” Sebagai pembawa maut, Orbiter 1K yang punya bobot maksimum saat tinggal landas 13 kg ini, dibekali beragam sensor elektro-optik/infra merah dengan hulu ledak unik yang punya akustik rendah. Orbiter 1K disebut-sebut tidak akan terdeteksi hingga 2 detik sebelum fase kill dive.
Tak mau dibilang barang mubazir, Orbiter 1K bila tak jadi digunakan atau sasaran tidak ditemukan, maka drone ini dapat return to base dan dapat digunakan kembali dalam misi selanjutnya. Seperti halnya drone ScanEagle, Orbiter 1K diluncurkan menggunakan catapult launcher dan didaratkan dengan opsi memakai parasut dengan airbag atau jaring (net).
Dari spesifikasi, Orbiter 1K dengan mesin single propeller dapat terbang selama 2,5 jam. Kecepatan drone ini bisa mencapai 129 km per jam dan jarak jelajah sampai 100 km. Ketinggian terbang drone ini maksimum ada di 2.500 meter dari permukaan laut. Orbiter 1K punya lebar bentang sayap 2,9 meter.
Orbiter 1K dapat dikenalikan secara remote atau dengan advanced autonomous flight modes untuk mendeteksi segala sasaran bergerak. Bisa juga sejak awal drone ini diterbangkan dengan waypoint GPS. Pun dalam kondisi area yang blankspot sinyal GPS, orbiter 1K masih dapat beroperasi dengan optimal berkat autonomous flight.
Pihak Aeronautics dalam rilis menyebut Orbiter 1K ideal untuk digunakan dalam operasi maritim, dimana drone ini dapat dioperasikan dari berbagai jenis kapal dan tidak membutuhkan flight deck.
Baca juga: Iran Pasang Drone Kamikaze di High Speed Boat
Sebelum pecah perang dengan Armenia, Azerbaijan diketahui telah menandatangani kontrak pada tahun 2019 untuk akuisisi Orbiter 1k senilai US$13 juta. Kontrak tersebut akan dipenuhi oleh Israel dalam waktu 2 tahun. (Gilang Perdana)
Kalo nyimak komen di youtube bikin geli aja……suporter azerpaijan yg tadinya bersorak kegirangan langsung kicep begitu tau ternyata senjata andalannya disuplai oleh israel ๐
Bener banget. Media berita besar juga ga ada yang berani memberitakan kalau Azerbaijan didukung Israel. Mereka cuma berani sebut Turkey wkwkwk
Realpolitik. Semua demi mengamankan kepentingan strategis baik ekonomi maupun konsesi politik. Azerbaijan kontra terhadap Palestina dan Iran disamping hubungan ekonominya dgn Israel.
Cecunguk propagandanya Turki dibawah administasi Erdogan juga banyak disini apalagi bocil2 dan yg rentah kemampuan berpikir kritis dan wawasannya kurang rentan diperalat politisi hanya karena faktor agama.
mky jangan terlalu ke kanan dan ke kirian hrs tegak lurus dan tetap kritik pemerintah
Bocil yasalam
knapa nggak d RnD saja hibah drone ScanEagle kyk drone kamikaze
Eman jeroane lebih baik Petir yg diubah jadi drone kamikaze.
drone petir bagus krn pakai turbin jet kelemahan biaya utk memproduksi yg mahal & rentan sasaran rudal penjejak panas jk terbang rendah sebaikx drone petir di kembangkan lg kyk drone pari, jd indonesia perlu buat drone petir dg mesin propeller
Nah itu jgan lupa antidotnya juga.
The cycle of measure and counter-measures.
Min, indonesia gak ada update info pengadaan alutsista kah?
Request penjajakan fregat dari jepang min, berhubung kemarin ada kunjungan delegasi jepang bahas fregat. Mungkin bisa di ulas jenis fregatnya
feeling ane sih impor mesin fregat krn indonesia belum bisa bikin mesin kapal
Nunggu 2024
sudah saatnya DI x LEN x lapan x dahana utk me-reverse enginering Orbiter 1K dgn kearifan lokal
Indonesia puasa alutsista
Seingat saya dulu indonesia mau bikin rudal petir yang rumor terakhir jadi drone pengintai itu saja dikembangkan untuk bikin drone kamikaze