Mulai November 2021, Korps Marinir AS Mulai Tempatkan F-35B di Kapal Induk Jepang JS Izumo
Mengadopsi model seperti apa yang dilakukan pada Inggris di kapal induk HMS Queen Elizabeth dalam Carrier Strike Group (CSG)-21, Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) dikabarkan juga akan menempatkan personelnya berikut jet tempur stealth F-35B Lightning II di kapal induk Jepang, JS Izumo (DDH-183).
Baca juga: Persiapkan Kedatangan Jet Tempur F-35B, Jepang Mulai Modifikasi Kapal Induk JS Izumo
Dikutip dari news.usni.org (1/9/2021), penempatan armada F-35B di kapal induk Jepang telah diutarakan Komandan Jenderal Korps Marinir AS, Jenderal David Berger saat menjadi pembicara di US Naval Institute – CSIS Maritime Security Dialogue. Lebih jauh dikatakan, penempatan itu berkaitan dengan persiapan dan adaptasi AL Jepang yang akan mulai mengoperasikan F-35B pada tahun 2023. Selain tentunya untuk memperkuat efek deteren kekuatan Jepang dalam menghadapi provokasi dan intensitas kekuatan armada Cina yang agresif.
Rencananya penempatan F-35B USMC akan dimulai pada bulan November mendatang, seiring modifikasi pada kapal induk JS Izumo yang telah rampung pada bulan Juli lalu. Guna ketempatan F-35B, serangkaian modifikasi telah dilakukan pada JS Izumo oleh Japan Marine United (JMU) Corporation, sebagai galangan pembangun kapal induk tersebut.
Modifikasi tersebut di antaranya bentuk haluan Izumo diubah dari desain trapesium menjadi bentuk persegi panjang guna memudahkan pengoperasian F-35B, pada dek ditambahkan pelapis tahan panas, kemudian ada perubahan pada kompartemen dan interior kapal yang berbobot 24.000 ton ini. Tidak hanya JS Izumo, modifikasi juga akan dilakukan pada JS Kaga (DDH-184).
Program modifikasi pada dua kapal induk tersebut tak terlepas dari program pengadaan 42 unit F-35B oleh Angkatan Laut Jepang. Pada tahun 2019, Pemerintah Jepang mulai membuka pembicaraaan dengan USMC untuk mempertimbangkan pertukaran pesawat secara paralel pada armada jet tempur F-35B.
Sebagai catatan, USMC dalam CSG-21 menempatkan 250 personel plus 10 unit F-35B di kapal induk HMS Queen Elizabeth. Inggris sendiri merupakan negara pengguna F-35B, total Inggris mengorder 48 unit F-35B, dimana 21 unit sudah diterima dan 18 diantaranya kini dioperasikan di HMS Queen Elizabeth.
Kapal induk Izumo Class sedari awal telah dipersiapkan untuk menampung operasional sejumlah F-35B. Kesiapan Izumo Class nampak dari tersedianya hanggar berukuran besar berikut elevator, dan tentunya dek penerbangan yang luas. Namun, modifikasi lebih lanjut diperlukan guna memperkuat dek agar dapat mendukung bobot tambahan, penempatan beragam lampu panduan dan menyesuaikan kapal dengan tempat dek yang lebih tahan panas untuk mendukung pendaratan vertikal F-35B.
Pada Agustus 2019, Kementerian Pertahanan Jepang telah resmi mengorder 42 unit F-35B dari Lockheed Martin, dengan harga per satu unit pesawat mencapai US$130 juta. F-35B dengan kemampuan STOVL ala Harrier Jump Jet, punya jarak jelajah yang lebih rendah dan memiliki kontur badan yang berbeda dari F-35A. Hal tersebut juga berpengaruh dalam konfigurasi persenjataan yang dapat dibawanya. Pihak Lockheed Martin menggambarkan F-35B sebagai jet tempur yang dirancang beroperasi dari pangkalan sederhana, lapangan pendek dan berbagai kapal permukaan di dekat zona tempur garis depan. (Bayu Pamungkas)
@Paijo aka Ju Ling Ling, dari jaman Kaisar Qin Shi Huang Di makan ayam di warteg sampe Xi Xinping makan ayam goreng di McD, yg namanya teknologi, logistik, strategi itu udah jadi keypoint bukan memenangkan perang, kalo ente penggemar Sun Tzu, cuaca dan lingkungan/bentang alam juga masuk.
Negara kecil yg dikelilingi oleh laut seperti Jepang juga bisa mengalahkannya China. Itu tergantung seperti yg ente sebutkan ttg teknologi, logistik dsb. Gini ya, kalo ente cuman membaca sebatas kertas/artikel. China bisa aja menang lawan Jepang karena punya 250 hulu ledak nuklir. Tapi ente juga harus liat kalo di Jepang sana juga ada USA yg punya 5500 hulu ledak nuklir dan siap berbagi tanggung jawab membalas nuklir jika Jepang diserang dg nuklir. Itu artinya Jepang dan USA bisa membalas 22X serangan nuklir China, cukup buat meratakan kebudayaan China beserta 1,3 milyar orang China. Tapi kan perang jalannya gak mesti gitu, ada banyak skenario dan kondisi hingga perang nuklir bisa terjadi. Jepang pun juga bukan negara yg gak menguasai teknologi pembuatan bom atom, sebagai negara yg pernah merasakannya jelas Jepang tidak mau negara lain mengulanginya lagi tapi bukan berarti Jepang akan menerima saja wilayahnya diserang dengan nuklir. Membela diri bukan berarti gak boleh pake nuklir untuk membalas jika diserang Bro dan itu yg mulai berjalan di pemerintahan dan militer Jepang. Itulah kenapa Jepang juga menjadikan kapal destroyer helikopter untuk bisa digunakan untuk mengangkut 48 F-35, itu karena buat berjaga-jaga agar ketika Jepang diserang bisa segera membalas hingga wilayah musuh.
China itu ibarat Air beriak tanda tak dalam, sedangkan Jepang seperti air yg tenang tapi menghanyutkan.
Cara menafsirkan sejarah itu gak bgtu, oh jono.
Bgni indo blm prnh juara dunia sepak bola tp kl indo mau bljr bgmn persepakbolaan yg benar bisa jg indo nanti juara dunia.
Bgni ya, keadaan saat sejarah itu terjadi keadaan china scra militer dan politik jauh di bawawah lawanya.
Nah untuk skrg china bisa membalikkan keadaan itu smua.
Perang jaman now dauh jauh berbeda.
Skrg mental no 70, yg menentukan skrg teknologi dan logistik + strategi.
Bgni ya jgkn jepang ya..
Lcs aja berani lawan dunia dg kangkangi pengadilan internl.
Nato dan pbb bisa apa disitu.
Rusia di kremnia dan dobass jg bgtu..
Kl anda bertahan china pasti kalah kl perang dg jepang bisa saja terjadi namun diatas kertas peluang itu hanya 1,05 sekian detik.
Satu hal kelemahan dr jepang itu pulaunya kecil banget dan tetangganya laut smua..
Hhhhhh
Edit: Hanud.
@Panzer, ane gak bahas Uni Soviet dimari karena itu out of context. Ane bahas China aja, dimana bahkan lawan Jepang pun China gak bisa menang. Apa buktinya?? Yg menandatangani penyerahan Jepang di USS Missouri jelas bukan China, dan China bukan yg menyerang Manchuria serta Korea saat bulan Agustus 1945 melainkan Uni Soviet. Tak pernah ada catatan sejarah bahwa China (Gabungan Nasionalis dan Komunis) yg berhasil merebut Manchuria saat Jepang berkuasa.
Secara umum tak ada pengalaman tempur dalam skala wilayah luas yg pernah dialami oleh China dan bahkan ratusan tahun yg lalu. Itu karena bangsa China lebih cenderung kuat saat beraksi di wilayah sendiri. Bahkan setelah penjelajahan Cheng Ho, China masih kalah dari bangsa Mongol-Manchu yg mendirikan Dinasti Qing.
Kekuatan modern China tidak benar-benar kuat di udara dan darat. Hanya kuat pada jumlah kapal perang, dan rudal. Itu wajar mengingat China seperti halnya Rusia lebih mengedepankan doktrin Anti Access/Area Denial itu adalah strategi pertahanan berlapis yg ditujukan untuk mencegah kekuatan utama musuh masuk kedalam wilayahnya atau bahkan menghentikan niat untuk masuk sebelum perang terjadi. Pada satu titik itu bisa menahan serangan musuh, tapi disisi lain kekuatan hanya akan fokus pada beberapa bagian dimana bila bagian itu tertembus strategi tersebut akan segera runtuh. Itulah kenapa China dan Rusia hanya akan membuat alutsista Ace yg sedikit, dan lebih mengandalkan rudal dan Hanura jarak jauh.
Siapapun pernah menyatakan bahwa komunis itu otoriter & terbelakang, tetapi buktinya komunis Soviet yg dipimpin Stalin berhasil mengalahkan fasis Jerman. komunis Cina juga berhasil mengalahkan imperialis Jepang dan mengusir pihak nasionalis dalam perang saudara dari daratan utama ,komunis Vietnam berhasil mengalahkan kapitalis Vietnam Selatan ,Amerika dkk. It don’t matter if you win by an inch or a mile. Winning’s winning.(ngapain lagi liat 2 kebawah masih kurang kerjaan ya) hhhh
Ga paham om gatol jelaskan sekali lagi karena menurut saya penjelasan om gatol kurang panjang (ngapain liat 2 kebawah kurang kerjaan ya).kira2 ini komentar dihapus admin apa tidak. hhhh.
Satu hal lagi, gimana bisa USA kalah perang lawan Pemerintah dan Partai Komunis China yg sama pengusaha dan artisnya aja mereka ketakutan setengah mati??? Itu belum lawan pemberontak atau Taiwan loh. Hhhhhhhhhh
@Panzer: China sebetulnya tidak dianggap sebagai kekuatan utama saat perang dunia kedua. Justru negara seperti Australia dan Kanada memberikan kontribusi yg besar di palagan Pasifik maupun Eropa. Sedangkan China cuman bertahan diri di Rumah dan itu aja dipasok bantuan oleh USA dan UK, yg dipasok juga pemerintah Kuomintang yg dipimpin oleh Chiang Kai Sek. So, dulu yg menjadi anggota dewan keamanan PBB ya Taiwan pimpinan Chiang Kai Sek sebelum dipindah ke China untuk memecah kekuatan Komunis kala itu. China Komunis itu cuman kebagian durian runtuh aja. Kalo dulu Taiwan berhasil dalam ujicoba bom atom pasti yg jadi anggota tetap DK masih Taiwan tuh, bukan China.
Perang USA di Vietnam, Korea atau yg terakhir di Afghanistan tidak bisa disamakan dengan perang dunia. Kenapa? Karena perang tersebut bukan sebagai perang penghabisan atau perang penguasaan penuh. Sejak PBB berdiri, yg namanya pendudukan dan kolonialisme sudah dilarang. So, USA di Korea dan Vietnam hanya berperang untuk mencegah Komunis, bukan untuk menguasai negara. Sedangkan di Afghanistan dan Irak, itu hanya Retallion/perang pembalasan terhadap 9/11. Tak ada kepentingan USA untuk menjadikan Afghanistan atau Irak sebagai jajahan. Sedangkan di Libya dan Suriah lebih ditujukan untuk melindungi HAM. So, itu jelas berbeda dg semangat USA menghancurkan Jerman dan Jepang, kedua negara itu diberikan penyerahan tanpa syarat yg artinya itu perang penghabisan dan yg kalah akan diburu sampai habis kekuatannya. Itulah kenapa Baradar cuman dihukum penjara di Guantanamo, bukan dihukum gantung seperti penjahat perang dunia kedua atau nasibnya seperti Saddam Hussein. Mungkin kalo Baradar diserahkan ke rakyat Afghanistan dulu, udah digantung dia.
Kesimpulannya China mungkin sekarang kekuatan militernya bertambah besar, tapi secara kualitas, hubungan dg sekutu dan pengalaman masih jauh dari USA dan sekutunya termasuk lawan Jepang. Jika suatu nanti pecah perang USA dg China, jangan harap bakal menang dengan brutal. Jepang udah nguji perang brutal dg USA dan nasibnya dua kotanya di bom atom, kota-kotanya di bom setiap hari hingga luluh lantak. Kalo sekarang China menantang perang, bisa-bisa.kita bakal liat pembantaian lebih dari 1 miliar orang. Dari sini paham???
Heran dengan komentar yg meremehkan Cina hanya karena Cina adalah negara komunis padahal Amerika yg negara adidaya saja pernah di pencudangi oleh komunis Vietnam.