Misteri, Asal Puing Rudal Anti Radar AGM-88 HARM dalam Konflik di Ukraina

Laga konflik bersenjata di Ukraina mendapatkan update terbaru, setelah kemunculan foto-foto yang dirilis platform media sosial Telegram pada 7 Agustus lalu, yang memperlihatkan apa yang tampak sebagai puing-puing dari rudal anti radiasi – anti radar berkecepatan tinggi AGM-88 HARM (High-speed Anti-Radiation Missile). Sontak postingan foto puing rudal itu menjadi bahasan hangat di kalangan netizen, terutama pertanyaan, jet tempur asal negara mana yang melepaskan rudal tersebut?

Baca juga: AGM-88B/E HARM, Lawan Tanding Rudal Anti Radar Kh-31P TNI AU

Sejauh ini tidak ada keterangan dan konfirmasi resmi atas temuan puing-puing yang diduga berasal dari AGM-88 HARM. Pun tidak diketahui, sasaran yang diincar oleh rudal buatan Raytheon tersebut. Lain dari itu, juga menjadi misteri dari jet tempur apa AGM-88 HARM diluncurkan? Mungkinkah AS telah memasok rudal canggih ini ke Ukraina? Bila memang dipasok untuk Ukraina, tentu ini menjadi kejutan, pasalnya Ukraina tidak memiliki dan mengoperasikan jet tempur produksi AS/Barat, apalagi yang bisa melepaskan AGM-88 HARM.

Bila diluncurkan dari jet tempur AS dan NATO, untuk saat ini terasa riskan, mengingat sejauh ini AS dan NATO menghindari untuk terlibat konflik langsung dengan Rusia. Ada dugaan bahwa rudal ini dilepaskan ‘diam-diam’ oleh F-22 Raptor yang baru-baru ini tiba di Polandia, tapi dugaan itu pupus, lantaran F-22 tidak dapat membawa HARM dan bahkan jika bisa, tidak bisa muat di ruang senjatanya yang benar-benar akan meniadakan keunggulan stealth.

Terlapas dari misteri asal puing-puing AGM-88 HARM, menarik untuk dicermati bahwa sistem rudal ini memiliki kemampuan mendeteksi, memperoleh, menampilkan, dan memilih pancaran radar lawan. HARM menerima parameter target berupa jarak dan posisi dari pesawat peluncur sebelum penembakan. HARM menggunakan parameter tersebut dan data posisi yang relevan untuk memproses arah pancaran radar lawan yang masuk sehingga bisa memandu rudal HARM pada sasaran diinginkan.

AGM-88 HARM memiliki kemampuan terminal homing atau mengunci arah sasaran sehingga praktis bisa melakukan “fire and forget”. Fitur unggulan pada rudal ini di antaranya kecepatan tinggi, asap sedikit, motor roket kuat, dan system penjejak dengan kepekaan tinggi yang memungkinkan rudal untuk dengan mudah menyerang meski mendapat pancaran radar lawan yang lemah atau tidak terlalu jelas.

Baca juga: Antisipasi Serangan Rudal Jelajah dan Balistik Hipersonik, Iran Punya Radar OTH Ghadir

Sejak diperkenalkan perdana pada tahun 1983 oleh Texas Instruments (sekarang Raytheon), AGM-88 HARM sampai saat ini sudah banyak dimuntahkan dalam banyak palagan operasi tempur AS/NATO. Debut perdana HARM dilibatkan dalam misi penyerangan ke Libya tahun 1986, berlanjut ke Perang Teluk I di tahun 1991, tak kurang di perang melawan Irak ini, 2.000 AGM-88A diluncurkan dalam misi SEAD (Suppersion of Enemy Air Defence) guna menetralisir dan melumpuhkan system pertahanan udara lawan, khususnya radar dan rudal anti pesawat. (Gilang Perdana)

6 Comments