Menyisakan Tanda Tanya, Rudal Jelajah Storm Shadow Akhirnya Beraksi di Perang Ukraina
|Setelah rudal anti radiasi AGM-88 HARM (High-speed Anti-Radiation Missile) yang berhasil diluncurkan dari jet tempur MiG-29 Fulcrum, kini Angkatan Udara Ukraina yang mendapat sokongan dari Inggris. membuat gebrakan baru, yakni dengan kemampuan jet tempur era Soviet yang diklaim mampu meluncurkan rudal jelajah Storm Shadow ke wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia.
Di media sosial telah beredar foto-foto dari puing rudal Storm Shadow yang jatuh di Luhansk, wilayah timur Ukraina pada 12 Mei 2023. Meski begitu, belum diketahui pesawat yang digunakan untuk meluncurkan rudal Storm Shadow. Berita yang beredar, kemungkinan Storm Shadow diluncurkan dari pesawat tempur MiG-29, Sukhoi Su-24 atau Su-27.
Dalam beberapa hari setelah konfirmasi oleh Menteri Pertahanan Inggris bahwa negara tersebut telah mengirim rudal jelajah Storm Shadow jarak jauh ke Ukraina, penggunaan pertamanya telah direkam dan dibagikan secara luas di media sosial.
#BREAKING: Alleged fragments of the STORM SHADOW Cruise Missile used by Ukrainian Armed Forces, found at missile strike sites in the city of Luhansk.#Luhansk #Ukraine #Russia #storm_shadow #UK #Missile #StormShadow pic.twitter.com/M8jfBo6S1P
— EurAsian Times (@THEEURASIATIMES) May 13, 2023
“Menurut informasi terbaru, pada 12 Mei 2023, selama serangan roket di kota Luhansk, formasi bersenjata Ukraina menggunakan dua rudal jelajah Storm Shadow (produksi Inggris-Perancis) dan satu rudal anti pesawat ADM-160B Miniature Air Launched Decoy (MALD) produksi AS,” publikasi tersebut dikutip oleh RIA Novosti.
Awalnya, pejabat Rusia di wilayah Luhansk menyatakan bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina menggunakan rudal taktis “Thunder-2” atau “Grom-2” Ukraina. Namun, terlepas dari konfirmasi resmi, media sosial dipenuhi dengan desas-desus bahwa Storm Shadow telah digunakan.
Penggunaan rudal Storm Shadow terjadi setelah Kremlin mengeluarkan peringatan keras untuk tidak menggunakan rudal ini, dengan pejabat Rusia yang memperingatkan Kiev tentang konsekuensi jika rudal digunakan terhadap posisi Rusia. Sejauh ini Kiev telah berjanji bahwa Storm Shadow tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia, namun, wilayah yang telah diduduki Rusia sejak tahun 2014 diperkirakan tidak akan menutupi jaminan tersebut.
Bukan perkara mudah untuk mengintegrasikan antara sistem pada jet tempur era Soviet dengan jenis senjata berpemandu buatan Inggris – Perancis yang berstandar NATO ini. Terlepas dari keberhasilan atas integrasi yang telah berjalan pada rudal anti radiasi AGM-88 HARM, para analis meyakini bahwa Storm Shadow hanya sebatas diluncurkan dari pesawat tempur Ukraina.
Moda kendali dilakukan lewat programing saat di darat. Yaitu target dapat ditetapkan sebelum pesawat lepas landas, Artinya, pesawat hanya akan menjadi pembawa senjata. Di udara setelah diluncurkan, mereka tidak dapat mengarahkan rudal, atau mengubah lintasannya atau momen ledakannya.
Storm Shadow adalah rudal jelajah jarak jauh, yang artinya dalam operasi serangan darat ini, penerbang tempur tak perlu lagi sampai masuk ke wilayah teritori udara lawan. Singkat kata, berkat rudal jelajah macam ini, keselamatan awak pesawat menjadi terjamin, mengingat peran jet tempur tak lebih sebagai launcher yang jauh dari potensi sergapan interceptor.
Pesawat tempur dapat meluncurkan Storm Shadow pada jarak 180 mil (290 km) dari sasaran. Setelah meluncur, rudal selanjutnya akan terbang rendah mengikuti kontur bumi dengan identifikasi posisi menggunakan GPS (Global Positioning System). Saat mendekat lokasi sasaran, rudal akan melesat tinggi untuk identifikasi akhir sasaran, di tahap akhir ini yang berperan adalah infrared node cone camera atau thermographic camera (Infrared homing).
Prinsip pelepasan Storm Shadow adalah fire and forget, proses pemprograman rudal dilakukan sebelum diluncurkan. Dan setelah diluncurkan rudal dengan sayap lipat berbobot 1,3 ton ini tak dapat dikendalikan oleh operator, atau tak bisa menerima perintah penghancuran diri (self destroy).
Maka dari itu, perencanaan dalam penggunaan rudal ini harus dilakukan secara cermat, pasalnya salah informasi intelijen bukan tak mungkin akan menimbulkan kerusakan kolateral yang besar. Saat terbang rudal dikontrol sayap utama dan sayap ekor, serta ditenagai oleh mesin Turbomeca Microturbo TRI 60-30. (Gilang Perdana)
Spesifikasi Storm Shadow
– Weight: 1.300 kilograms
– Length: 5,1 meter
– Diameter: 0,7 meter
– Warhead: 450 kilograms BROACH (Bomb Royal Ordnance Augmented Charge)
– Engine: Turbomeca Microturbo TRI 60-30 turbojet, producing 5.4 kN thrust
– Wingspan: 3 meter
– Operational range: 560 km Lo-Lo profile
– Flight altitude: 30–40 meter
– Speed: 1,000 km/h Mach 0.8-0.95 (depending on altitude)
– Guidance system: Inertial, GPS and TERPROM. Terminal guidance using imaging infrared DSMAC
Mau ada iskandar kek, kimpoi kek…
Kenyataannya si beruang cemong gak bisa menyelesaikan apa yg disesumbarkan sbg operasi khususnya sampai setahun lebih. Itu baru ukraina, gimana mau perang beneran sm anggota NATO. Bisa² balasannya bakal bikin kremlin jadi gak lebih dr gua primata neanderthal klo coba² pakai nuklir 🤣🤣🤣🤣🤣
Emangnya hanya Rusia saja yang punya Nuklir ??
1x Nuklir baru meluncur dari Rusia, maka akan dibalas 100x Nuklir dari NATO dan AS
untuk meratakan Rusia cukup 10x Minuteman
Inggris juga tak tinggal diam, TRIDENT akan meluncur juga
Pernacis juga kan ikut serta
HASIL AKHIRNYA tak ada lagi yang namanya Manusia dan Makluk hidup lain yang tinggal di bumi, kecuali para Kecoak
Storm shadow mungkin selevel dengan kalibr atao tomahawk, sesama rudal jelajah subsonik.
Iskander, khinzal sudah lama dan banyak dibahas terutama khinzal karena rudal ini belum ada antidotnya. Jarang dibahas karena memang jarang digunakan, mungkin stok rudal strategis ini yang terbatas sehingga beresiko kalau digeber hanya untuk perang Ukraina apalagi kalau targetnya gak strategis, mending oakai drone.
Masalah ukuran ada 2 alasan, 1. Russia menganut paham “bigger is better”, mulai dati Tu 160 v B 1B Lancer, An 124 v C 5 galaxy, F 22 v Su 57, dll.
2. Russia masih kesulitan dalam membuat mesin yang kompak. Lihat bagaimana masifnya ukuran Mig 25 untuk menampung 2 Tumansky R 15. Lihat juga perbandingan mesin Saturn AL 41F Su 57 v mesin PW F119-100 F 22 untuk kinerja yang sama.
Satu hal yang penting, bahkan Putin pun masih waras untuk menggunakan arsenal nuklirnya, karena nuklir bukan senjata pembunuh massal tetapi senjata pembunuh peradaban.
Media barat memang kuasai perang Ukro, si Storm yg lemot baru terbang 2 bijik aja hebohnya sedunia, Laah..,mas iskandar,kaliber,kinzhal dkk udah ribuan yg terbang ke Ukro, tapi beritanya melempem.
Padahal spek mas is dkk 2 kali lebih berat, lebih gedong, murah meriah, hipersonic lagih dibanding Storm yg lemot, sungguh teerlalu, tunggu aja kemarahan om P, iskandar nuke pasti berangkat, pada cemong deh kota Ukro ….hhh