Menanti Tahun 2040, Australia Berencana Sewa Kapal Selam Nuklir dari AS atau Inggris

Saat Australia memutuskan untuk mengakuisisi delapan unit kapal selam nuklir, maka peta strategi pertahanan di regional dipercaya akan mengalami perubahan cepat atau lambat. Namun, harus diketahui bahwa kedatangan kapal selam nuklir yang dibeli baru Australia akan memakan waktu yang lama. Bila proses tender dan negosiasi lancar, maka Negeri Kanguru baru akan menerima unit perdana kapal selam nuklir pada tahun 2040-an.
Baca juga: Masa Sewa Habis, India Kembalikan Kapal Selam Nuklir “INS Chakra” ke Rusia
Tahun 2040 jelas masih sangat lama, dan eskalasi di Indo Pasifik suatu waktu dapat berubah cepat. Masih dalam konteks persiapan mendatangkan kapal selam nuklir, ada kabar bahwa Canberra berencana untuk menyewa kapal selam nuklir dari salah satu anggota pakta AUKUS, yaitu Amerika Serikat atau Inggris.
Seperti yang dilakukan oleh India dengan menyewa kapal selam nuklir dari Rusia, maka Australia membutuhkan kapal selam nuklir sewaan guna menjadi solusi stop-gap sampai Australia menerima pengiriman kapal selamnya sendiri. Dilansir dari theguardian.com (19/9/2021), penyewaan jangka pendek kapal selam bertenaga nuklir dari Inggris atau AS sedang dipertimbangkan oleh Perdana Menteri Scott Morrison. Meski opsi penyewaan kapal selam nuklir dipertimbangkan, tapi Pemerintah Australia menegaskan tidak akan mengoperasikan senjata berhulu ledak nuklir.
Menteri Keuangan Australia Simon Birmingha dan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton, mengkonfirmasi dalam wawancara terpisah pada hari Minggu bahwa langkah menyewa kapal selam nuklir dari sekutu AUKUS bisa menjadi solusi stop-gap sampai Australia menerima pengirimannya sendiri, yang berpotensi pada tahun 2040-an. “Jawaban singkatnya adalah ya,” kata Dutton ketika ditanya di Sky News tentang penyewaan kapal nuklir.
Birmingham mengatakan pengaturan leasing tidak serta merta meningkatkan jumlah kapal selam, tetapi akan membantu militer Australia dalam pelatihan dan berbagi informasi. “Melakukan hal itu (menyewa) dapat memberikan kesempatan untuk melatih pelaut kami, memberikan keterampilan dan pengetahuan tentang cara kami beroperasi,” katanya kepada ABC.
Sementara keputusan Australia untuk mengakuisisi kapal selam nuklir telah direspon oleh beberapa negara, seperti Malaysia yang mengatakan keputusan Canberra untuk membangun kapal selam nuklir dapat memicu perlombaan senjata di regional, menggemakan kekhawatiran yang telah dikemukakan oleh Beijing. “Ini akan memprovokasi kekuatan lain untuk bertindak lebih agresif di kawasan, terutama di Laut Cina Selatan,” ujar Kantor Perdana Menteri Malaysia, tanpa menyebut Cina. (Gilang Perdana)
@Agato Sugimura : Tahukah anda bahwa bahan dari chip processor terbanyak ada di negara kita?
Bangsa barat memiliki teknologi dan China memproduksinya karena biaya perakitan di China lebih murah, akan tetapi bahan baku tebesar di miliki Indonesia.
Urusan konsuntif didalam negri China itu urusan mereka, yang saya tekankan disini adalah budaya ekonomi China.
Btw kebenaran tidak selalu ditentukan oleh pemenang…
Jika kebenaran ditentukan oleh pemenang lalu bagaimana dengan Amerika yang kalah di Vietnam, Irak, Afganistan dan Suriah?
Walk away dengan apapun alasannya setelah menimbulkan kehancuran dan korban jiwa adalah pecundang.