Update Drone KamikazeKlik di Atas

Makin Sangar, Boeing P-8A Poseidon Kini Bisa Gotong Rudal AGM-158C LRASM

Didapuk sebagai pesawat intai maritim tercanggih di dunia, Boeing P-8A Poseidon dikenal mempunyai kemampuan serang dalam misi anti kapal selam dan anti kapal permukaan. Bila sebelumnya peran anti kapal permukaan mengandalkan varian rudal anti kapal AGM-84 Harpoon, maka kabar terbaru ini menjadikan Poseidon semakin ditakuti oleh kapal perang lawan.

Baca juga: Australia Pesan AGM-158C LRASM – Rudal Anti Kapal Jarak Jauh dengan Artificial Intelligence

Dilansir dari navalnews.com (4/4/2023), telah diperoleh foto perdana yang memperlihatkan AGM-158C LRASM (Long Range Anti-Ship Missile) dipasang pada P-8A Poseidon Maritime Patrol Aircraft (MPA). LRASM dipasang pada tiang bawah sayap P-8A Poseidon dengan nomer 951, milik skadron uji coba Angkatan Laut VX-20. Uji instalasi atau pemasangan ‘fit checks’ LRASM di P-8A Poseidon dilakukan pada Juli 2020 di NAS Patuxent River.

Fit checks mengacu pada proses verifikasi bahwa peralatan, senjata, atau persenjataan dapat dipasang atau dipasang dengan aman dan efektif ke pesawat sesuai dengan spesifikasi teknis dan persyaratan operasionalnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan pesawat siap untuk misi dan awak serta peralatannya aman.

Pada Q1 2022, NAVAIR PAO mengonfirmasi bahwa pengujian penerbangan dan integrasi platform LRASM di atas P-8A telah dimulai. Sementara integrasi berjalan sesuai rencana dengan penyelesaian yang dijadwalkan pada tahun fiskal 2024. Namun, pihak Lockheed Martin memberi bahwa upaya integrasi P-8 akan berlanjut hingga tahun 2025.

P-8A Poseidon dipersiapkan untuk dapat membawa 4 rudal di bawah sayapnya. Meski Poseidon memiliki internal weapon bay, namun ukuran LRASM dianggap terlalu besar untuk masuk ke dalamnya.

AGM-84L Harpoon di bawah sayap P-8 Poseidon.

AGM-158C Long Range Anti-Ship Missiles (LRASM) sejatinya berbeda dengan rudal anti kapal kebanyakan, AGM-158C yang punya sifat standoff air-launched cruise missile ini dapat beroperasi otonom dan punya jarak luncur 560 km.

AGM-158C LRASM tergolong rudal anti kapal generasi baru. Dirancang oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) pada tahun 2009, rudal ini dikembangkan ke dalam dua jalur yang berbeda. Pertama adalah LRASM-A, yaitu rudal jelajah subsonic yang didasarkan pada AGM-158 JASSM-ER milik Lockheed Martin.

Kedua adalah LRASM-B, yaitu rudal supersonik yang terbang di ketinggian medium, rancangan rudal ini tak lain untuk menandingi rudal anti kapal Brahmos yang dikembangjan India-Rusia, tetapi program ini kemudian dibatalkan pada Januari 2012.

LRASM akan terbang menuju sasarannya di ketinggian menengah kemudian turun ke ketinggian rendah (sea skimming) untuk pendekatan pencarian guna melawan pertahanan rudal anti kapal.

Untuk memastikan kemampuan bertahan dan efektifitasnya terhadap target, LRASM dilengkapi dengan sistem pencarian dan pemandu rancangan BAE Systems, integrating jam-resistant GPS/INS, passive RF and threat warning receiver, imaging infrared (IIR infrared homing) seeker with automatic scene/target matching recognition, data-link, passive Electronic Support Measure (ESM) dan radar warning receiver sensors. Kesemuanya perangkat tadi disinergikan dengan aplikasi artificial intelligence.

Dengan kecepatan high subsonic, AGM-158C LRASM dapat melesat sejauh 560 km. Bahkan bila hulu ledaknya dipangkas (450 kg), maka jangkauan rudal anti kapal ini bisa mencapai 1.600 km. Rudal dengan bobot 1,1 ton ini dilengkapi hulu ledak dengan pemicu blast fragmentation penetrator.

Baca juga: Makin Garang, C-130 Hercules Kini Mampu Meluncurkan Rudal Jelajah AGM-158 JASSM

Selain Amerika Serikat, Australia juga mempersiapkan armada P-8A Poseidon untuk kelak dapat meluncurkan LRASM. Sebagai catatan, US Defense Security Cooperation Agency (DSCA) pada 7 Februari 2020 telah meloloskan persetujuan penjualan 200 unit rudal AGM-158C kepada Australia dengan nilai mencapai US$900 juta. Akuisis alutsista strategis ini disebut-sebut menggunakan program Foreign Military Sales (FMS). (Gilang Perdana)

One Comment