Makin Garang, C-130 Hercules Kini Mampu Meluncurkan Rudal Jelajah AGM-158 JASSM

Kemampuan tempur MC-130J Commando II diproyeksikan bakal meningkat tajam, dimana varian tempur C-130 Hercules ini, dapat meluncurkan rudal jelajah AGM-158 JASSM (Joint Air-to-Surface Standoff Missile) ER (Extended Range). Atas inisiatif US Air Force Special Operations Command Europe (SOCEUR), pada 9 November 2022, dengan mengambil lokasi di lepas pantai utara Norwegia, dilangsungkan peluncuran AGM-158 JASSM dengan teknik Rapid Dragon system.

Baca juga: AGM-158 JASSM di Pembom B-1B Lancer – Sebuah ‘Pesan’ dari Trump untuk Xi Jinping

Persisnya, sebuah MC-130J terbang di suatu tempat di atas Laut Utara, kemudian membuka ruang kargo belakang dan menurunkan sistem Rapid Dragon. Empat palet dengan parasut menyebar mulus dan memperlambat jatuhnya sistem rudal tersebut. Berikutnya adalah peluncuran rudal jelajah AGM-158 JASSM.

Diluncurkan dalam posisi hidung rudal mengarah ke bawah, sesat rudal AGM-158 JASSM meluncur maka bagian sayap rudal terbuka, kemudian motor penggerak roket menyala, dan rudal menjelajah pada rute yang telah ditentukan.

Uji coba peluncuran Rapid Dragon dilaporkan berhasil. Mengingat uji coba Rapid Dragon dilangsungkan saat ketegangan antara AS/NATO dan Rusia memanas, maka banyak yang menduga kegiatan uji peluncuran rudal AGM-158 JASSM terkait dengan provokasi untuk menekan Rusia. Namun, beberapa hari setelah uji coba, SOCEUR mengumumkan bahwa uji Rapid Dragon tidak ditujukan untuk provokasi dengan Rusia, atau dengan negara lainnya.

Pernyataan SOCEUR dimaksudkan untuk menunjukkan kepada Moskow bahwa Rapid Dragon tidak akan memasuki area pertahanan udara sistem S-300 dan S-400. Jika merujuk ke lokasi uji Rapid Dragon di lepas pantai utara Norwegia, maka secara geografis dekat dengan Semenanjung Kola, dimana Rusia memiliki pangkalan perawatan kapal selam utama di sana.

Uji coba peluncuran ini adalah kunci bagi NATO, Rapid Dragon dapat memberikan dukungan udara yang cepat dan tepat waktu kepada sekutu mana pun karena mobile dan dapat dengan cepat diangkut oleh pesawat kargo. Setelah diluncurkan, Rapid Dragon dapat memutuskan untuk melepaskan semua rudal sekaligus, atau satu demi satu.

Dalam sekali terbang, C-130 Hercules dapat membawa hingga 45 rudal AGM-158 JASSM dalam sistem Rapid Dragon. Dalam salah satu tes Rapid Dragon terbaru, rudal jelajah AGM-158 JASSM mencapai target sejauh 925 km.

AGM-158 JASSM merupakan kategori air launched cruise missile yang dirancang dan diproduksi oleh Lockheed Martin. Setidaknya dua varian rudal ini telah dioperasikan AU AS, yaitu AGM-158A JASSM dan AGM-158B JASSM-ER (Extended Range). Meski kedua varian punya dimensi yang sama, namun kemampuannya tidaklah sama. Kedua varian punya panjang 4,27 meter, lebar bentang sayap 2,4 meter dan bobot mencapai 1 ton.

AGM-158A yang mulai diproduksi sejak 1998, dan ditenagai mesin turbojet Teledyne CAE J402-CA-100 yang mengasilkan thrust 3.0 kN. Jarak jejalah AGM-158A mencapai 370 km. Sementara AGM-158B mulai diproduksi sejak 2006, ditenagai mesin turbofan Williams International F107-WR-105. jarak jelajah AGM-158B mencapai 925 km.

Baca juga: Australia Pesan AGM-158C LRASM – Rudal Anti Kapal Jarak Jauh dengan Artificial Intelligence

Meski pihak produsen tak menyebutkan detail kecepatan, disebut kedua varian rudal ini melesat di koridor subsonic dengan hulu ledak WDU-42/B penetrator seberat 450 kg. Harga keduanya pun berbeda jauh, AGM-158A JASSM dibandrol per unit US$850 ribu, sedangkan AGM-158B JASSM-ER harga per unitnya ditaksir US$1,32 juta. (Bayu Pamungkas)

5 Comments