M39-A3 20mm: Ini Dia “Taring” Sang Macan F-5 E/F Tiger TNI AU
|Diatas kertas jelas F-5E Tiger kalah telak bila diadu dengan jet tempur sekelas F/A-18 Hornet. Mulai dari elektronik, navigasi, dan sistem senjata Hornet jauh lebih unggul. Tapi dalam kondisi pertempuran nyata, terutama saat keduanya harus beradu dog fight, segala kemungkinan bisa terjadi. Ditangan pilot tempur yang handal, bernyali tinggi, serta lihai bermanuver, masih ada kemungkinan bagi F-5E untuk melibas F/A-18 Hornet.
Cerita diatas bukan isapan jempol, sejatinya memang F-5E/F Tiger II TNI AU pernah dog fight melawan F/A-18 Hornet AU Australia/RAAF (Royal Australian Air Force). Meski beberapa kali hubungan kedua negara pernah memanas, tapi dogfight antara Tiger TNI AU dan Hornet Australia terjadi dalam rangkaian latihan bersama Elang Ausindo I pada tahun 1993. Dalam latihan tersebut, F-5E yang seharusnya dapat ditaklukan dengan mudah, nyatanya dapat bertahan dan survive dari ancamam sistem senjata lawan.
Bahkan beberapa belas sorti dari tiga puluh sorti latihan yang dilakukan, F-5E mampu melepaskan rudal AIM-9 Sidewinder ke sasaran. Daalam olah manuver di udara, F-5E mampu melakukan taktik dog fight secara maksimal sesuai kemampuan pesawat. Ini yang membuat para pengamat RAAF kagum terhadap penerbang-penerbang F-5E/F. Menurut perhitungan diatas kertas, Hornet bukanlah tandingan F-5E Tiger, sebab pesawat buatan McDonnel Douglas tahun 80-an ini punya sifat dan karakteristik jauh lebih baik dibanding F-5E. Dari segi manuver, F/A-Hornet sanggup akrobat hingga level gravitasi 9g force, sementara F-5 hanya 8g force.


F/A-18 Hornet mampu menembak sasaran dari segala posisi, hal ini dimungkinkan berkat sistem radanya yang handal. Radar APG-65 buatan Hughes mampu menjejak sasaran dari kiri/kanan dan bawah sebelum mata elektronik memandu rudal yang diluncurkan ke sasaran, rudal yang digotongnya pun cukup sangar, mulai dari Sidewinder, AIM-7 Sparrow, dan AIM-120 AMRAAM. Sebaliknya F-5E/F Tiger TNI AU tampil low profile, untuk misi dog fight, senjata yang jadi andalan adalah sepasang kanon M39-A3 kaliber 20mm dan dua rudal udara ke udara AIM-9 P2 Sidewinder.
Karena beberapa keterbatasan, momen terbesar bagi F-5 untuk merontokkan F-18 Hornet yakni pada saat lawan berada di depan. Pada posisi lawan di depan, F-5E/F dapat melepaskan kombinasi kanon laras ganda dan rudal Sidewinder. Khusus untuk Sidewinder pada F-5E TNI AU menggunakan versi P2, artinya rudal hanya akan menuju panas yang dikeluarkan dari exhaust. Dan, kembali ke judul tulisan, scera khusus kami akan kupas mengenai sosok kanon M39-A3 kaliber 20mm yang menjadi senjata organik F-5E/F.
M39-A3
Dirunut dari sejarahnya, kanon laras tunggal M39 sudah dikembangkan oleh AU AS pada akhir tahun 40-an. Inspirasi senjata ini berdasarkan kanon Mauser MG213C buatan Jerman pada era Perang Dunia Kedua. Desain senjata resminya dilakukan oleh Ford Motor Company, dan berlanjut diproduksi oleh Pontiac.Tipe pertama, M39-A1 mulai diproduksi pada 1950 untuk memenuhi beberapa pesawat tempur AU dan AL AS. Kemudian pada tahun 1964 diluncurkan versi M39-A2/A3, di versi inilah kanon M39 disematkan pada F-5, awalnya adalah pad tipe F-5A/B Freedom Fighter, kemudian berlanjut di tahun 1973, kanon ini diadopsi untuk jenis F-5E/F Tiger II.
Cara kerja M39-A3 serupa dengan kanon ADEN 30mm, mengandalkan pola gas operated. F-5E/F dilengkapi dua laras M39-A3 pada posisi depan kokpit. Tampilan larasnya tidak terlalu mencolok, namum bila panel senjata dilepas, tampak jelas dudukan senjata ini yang cukup dominan di bagian depan, dibelakang radar. Tampak jelas, dimensi laras dengan rangkaian amunisi, serta dibawahnya terlihat jelas box alumunium yang merupakan magasin. Jadi dalam operasional, jet F-5 membawa dua magasin, yang masing-masing magasin terdiri dari 280 amunisi.
Panjang M39-A3 secara keseluruhan 1,83 meter dengan bobot 80,9 kilogram. Untuk kemampuan tembaknya, dapat memuntahkan 1.700 proyektil per menit dengan kecepatan luncur proyektil 1.030 meter per detik. Jangkauan tembak efektifnya adalah 1.000 meter. Sumber tenaga yang diperlukan dalam operasional yaitu 28 volt DC. Jenis amunisi yang dibawa standar dari seri M50, yakni M53A (API/ Armor Piercing Incendiary), M54 (HPT), M56 (HE/High Explosive), M56A1 (HEI), PGU-17/B dan M55A1 Practice.
Kanon ini pun sudah banyak tampil di beragam laga pertempuran, utamanya di era Perang Korea dan Perang Vietnam. Selain menjadi senjata internal pada F-5 E/F Tiger II, varian M39 juga diadopis pada F-5 A Freedom Fighter, F-86 Sabre, F-100 Super Sabre, dan F-101 A/C Voodoo. Menurut situs Wikipedia.com, jenis kanon telah diproduksi hingga lebih dari 35.500 unit. Kiprah M39 mulai redup seiring populernya kanon multi laras Vulcan Gatling M61 yang juga berkaliber 20mm. (Gilang Perdana)
Spesifikasi M39-A3
- Kaliber : 20mm (0.787 in) × 102mm
- Tipe : Kanon laras tunggal otomatis
- Perancang : Ford Motor Company
- Manufaktur : Pontiac
- Panjang : 1,83 meter
- Lebar : 203mm
- Tinggi : 211mm
- Berat : 80,9 kg
- Rate of fire : 1.700 proyektil per menit
- Kecepatan luncur proyektil : 1.030 meter per detik
- Jarak Tembak : 1.000 meter
T 50 Golden Eagle blm battle proven, lagi pula manuver masih kalah jauh dengan YAK 130, kalo punya YAK 130 tentunya menunjang ke Fighter Sukhoi..
Emang belon battle proven she,lha wong baru bener.resmi di pake korea aja baru th.2003.tp justru itu kemampuannya di atas yak 130 yg di rancang th.80 an.lebih canggih dan justru merefer ke pelatihan jet masa depan kita, kfx/ifx.sukhoi hanya stop gap sebelum kita membuat jet sendiri.jadi kurang tepat kalo kita beli jet latihnya punya rusia sdg teknologi jet masa depan kita korea/nato.kecuali kalau kita niat produksi sukhoi…
Maap sy Mau usul : bila kita membahas/ulas mengenai lighfigter jet macam T50 strike eagle TNIAU- yang oke -dan memang secara nyata TA50 telah memiliki data teknis- power yg bisa disejajarkan dg jet fighter macam F16-F18- CHINGKUO- MIRAGE 2000-diatas AMX-F1 FUJI AU jepang dll-TA50 miliki combat radius 1800km-max speed 1.5 MACH- avionic MDF- plus aneka misile bisa dibawa” tapi dibalik nilai plus yg dimiliki jet T50 TNIAU itu, ada hal yg cukup bikin sy bertanya om- soal pewarnaan- cat – scheme kamuflas di T50 TNIAU- kok pake warna/corak nya tim aerobatik ELANG BIRU sih’ dulu F16- kenapa tidak total saja pake cat – warna kamuflase fighter sperti di skuadron SU27- F16- HAWK- dll-sayang kan’ jet T50 yg memiliki kapability tempur tinggi itu-harus pake warna kamo yg minim aura deterent nya-klo untuk aerobatik kan sebetulnya TNIAU sudah terwakili dengan adanya JUPITER TIM AEROBATIK (JAT) KT1 wongbee- jadi untuk T50 lebih baik difungsikan – di beri cat warna kamuflase layaknya full fighter sejati lha-musti( maap) sesuaikan pula dengan kondisi koleksi jumlah fighter kita sekarang ini’yg secara kuantitas masih belum maksimal- trims
Denger2 sih 8 unit memang di cat versi Elang Biru, sedangkan 8 unit lainnya akan datang dgn cat kamuflase khas fighter TNI AU
Oke dech TOP – F5 TIGER si bodi seksi emang susah ngelupa in nya- klo nurutin nafsu pengen sih RI kita tambah si F5 ini- tetapi sayang sekarang udah jaman beyond2000-udah hukum alam om’ RI musti rela lupa in si seksi F5TIGERSHARK – dan segera sambut penggantinya: TA50 oke- GRIPEN oke+-ap lagi klo pilihan jatuh ke F16E/F busyet dech om- trims
Kayaknya larinya ke TA50 deh om.gripen kemahalan.kalo dah masuk pasti nambahnya ntu.alternatif kedua F16 lungsuran lagi.tapi kalo disuruh milih keruan ambil TA50 aja.avionik,airframe dan mesinnya baru n mutakhir.kemampuannya sama dengan F16 lungsuran.daripada odong2…
OKE deah – pokok nya DEALL -TA50 top- om werchmacht nanti kita kopdar yoo liat flypass T50 di halim airforce base 5 oktber 2013-jlegurr whoosss… gitu pasti om suara sonic dari exchaust T50-trus kita mampir liat pameran ALUTSISTA AD di monas oke he he.
Kita butuh yang pLING MODERN
FOLLOW KAMI DI duniamiliterterkini.blogspot.com