Lockheed Martin Skunk Works Tampilkan Rendering Pesawat Tanker Stealth KC-Z Baru
Desain pesawat yang digarap oleh Skunk Works, anak perusahaan Lockheed Martin, kebanyakan berhasil melampaui zamannya, sehingga memicu kontroversi dikalangan pemerhati, dan ketika publik diingatkan atas kehadiran SR-71 Blackbird, U2 Dragon Lady, F-117 Nighthawk, F-22 Raptor dan F-35 Lightning II, maka terbukti desain Skunk Works punya daya guna yang besar, khususnya dalam rancangan pesawat masa depan dengan kemampuan stealth.
Seperti dikutip Theaviationist.com (13/5/2024), Skunk Works belum lama ini telah merilis rendering pesawat tanker stealth KC-Z yang baru. Skunk Works merilis rendering pesawat tanker stealth untuk program Next-Generation Air Refueling System, yang juga dikenal sebagai KC-Z, dengan tujuan akhir untuk menggantikan pesawat tanker KC-46 dan KC-135 pada tahun 2030-an.
Dari rendering, pesawat tanker stealth KC-Z tampak lebih kecil dari jenis yang pesawat tanker generasi saat ini, dalam gambar rendering, KC-Z ditampilkan sedang mengisi bahan bakar F-35A dengan sistem boom.
Pesawat dalam rendering tersebut, yang pertama kali diterbitkan oleh Aviation Week, tampaknya didasarkan pada sayap lambda yang agak besar dengan ekor kembar yang miring. Mesinnya, mungkin dua, tertanam di dalam badan pesawat, dengan saluran masuk udara di bawah akar sayap dan kemungkinan penggunaan nozel datar di bagian belakang.
Meskipun desain dalam rendering tersebut bersifat nosional (Lockheed Martin merilis rendering lain yang benar-benar berbeda tahun lalu), menarik untuk dicatat bahwa konsep low observability juga diterapkan pada aset udara bernilai tinggi.
Tahun lalu, Angkatan Udara AS (USAF) mengeluarkan permintaan informasi kepada industri mengenai pesawat tanker baru yang mampu bertahan di wilayah udara yang diperebutkan, dan mereka tertarik pada solusi inovatif dalam semua ukuran dan kelas kinerja yang mungkin dapat mengatasi persyaratan misi yang mendesak.
Next-Generation Air Refueling System (NGAS)
NGAS akan menjadi peningkatan ketiga dari tiga tahap peningkatan rencana rekapitalisasi pesawat tanker, setelah peningkatan 1 (diwakili oleh program KC-46) dan peningkatan 2 (dikenal sebagai KC-Y atau “bridge tanker”). Pesawat tanker baru akan dapat beroperasi lebih dekat ke garis depan untuk memberikan dukungan yang lebih baik kepada pesawat tempur, sementara pesawat tanker “tradisional” akan digunakan pada jarak yang lebih aman.
Seperti KC-Z, akan beroperasi di wilayah operasi yang sama dengan jet tempur untuk misi kelas atas, sehingga pesawat tanker stealth harus berukuran kecil dan dapat bertahan dari gangguan. Oleh sebab itu, pesawat tanker ini perlu memiliki perlindungan diri dan jaringan yang lebih canggih dibandingkan pesawat yang ada saat ini, guna mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh musuh potensial terhadap pesawat bernilai tinggi seperti pesawat tanker, namun tetap dapat melakukan misi pengisian bahan bakar di udara. (Gilang Perdana)
Lockheed Martin Luncurkan LMXT – Varian dari Pesawat Tanker Airbus A330 MRTT
Related Posts
-
[Video] Beginilah Sangarnya Tembakan Kanon di Jet Tempur Stealth Sukhoi Su-57 Felon
11 Comments | Mar 3, 2021
-
Yasin – Jet Latih Iran yang Bisa Close Air Support, Jalur Produksinya Diluncurkan dengan Komponen Buatan Dalam Negeri
2 Comments | Mar 12, 2023
-
Korea Selatan Kick Off Produksi Massal Jet Tempur KF-21 Boramae, Unit Perdana Diserahkan Tahun 2026
7 Comments | Jul 12, 2024
-
QGM-95A Scope – Cornershot untuk Senapan Serbu yang Praktis dan Bebas ‘Ngadat’
1 Comment | Apr 23, 2023
Jika pesawat dg nilai aset strategis dibuat menjadi siluman seperti Tanker, maka ada 3 kemungkinan pesawat dan atau Aset AEW/AWACS bakal dikembangkan atau kemungkinan besar dikolaborasikan.
Yang pertama pesawat AEW/AWACS dibuat dg konsep siluman seperti NGAD/NGAS, baik itu untuk angkatan udara maupun untuk angkatan Laut/armada kapal induk. Konsep ini sangat mungkin dibuat dan bisa dilakukan.
Konsep kedua dg memanfaatkan drone khususnya drone siluman. Pada tahap ini drone AEW akan memberikan tindakan yg lebih efisien dg bantuan AI untuk melakukan kerja operasional yg kuat dan lama daripada hanya mengandalkan manusia dalam situasi dan kondisi yg sangat lama dan penuh tekanan.
Konsep yg terakhir adalah dengan memanfaatkan satelit-satelit mini berjaringan yg dibuat untuk memantau langsung kondisi secara real time dari luar angkasa. Utamanya adalah untuk deteksi rudal hipersonik yg butuh sistem deteksi pada wilayah yg sangat luas dan hanya dari luar angkasa kondisi ini bisa dilakukan.
Indonesia bisa saja mengembangkan salah duanya dan sangat mungkin untuk mengkombinasikannya. Dengan membuat satelit mikro/mini dg kemampuan SAR dan pengembangan drone MALE Wulung sebagai drone AEW tentu itu akan sangat berperan sebagai sistem deteksi dan kontrol secara luas di wilayah Indonesia dg melihat kondisi anggaran yg ada untuk dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin.