Lewat Akun Twitter, Martin Baker ‘Rekam’ Insiden Hawk 209 TNI AU pada 22 Agustus 2022

Kamuflase Hawk 209.

Martin Baker, manufaktur kursi pelontar yang berbasis di Inggris, rupanya terus mencatat setiap insiden yang terjadi atas pesawat tempur di seluruh dunia. Salah satunya pada Senin, 22 Agustus 2022, telah terjadi insiden yang menimpa jet tempur taktis Hawk 209 dengan nomer TT-0211 Skadron Udara 12 di Lanud Roesemin Nurjadin, Pekanbaru.

Baca juga: Saat F-35 Jatuh dan Pilot Selamat, Jadi Prestasi Bagi Martin Baker MK16

Insiden yang terjadi di runway 36 tersebut terjadi saat pesawat hendak take-off, dimana menurut keterangan, saat akan take-off (sekitar 400 meter) pada pukul 11.04 WIB, pesawat tempur bermesin tunggal itu mengalami pecah ban belakang sebelah kiri, yang mengakibatkan pesawat oleng dan keluar runway dan masuk ke sebelah kiri runway. Sedangkan penerbang berhasil abort take-off dan melaksanakan eject dengan kursi lontar. Kondisi penerbang dilaporkan selamat dengan cidera ringan.

Dan Martin Baker dalam akun Twitter @MB_EjectEject memposting petikan tentang insiden yang menimpa Hawk 209 TNI AU pada 22 Agustus lalu. Disebutkan bahwa penerbang berhasil melontarkan diri dengan selamat menggunakan Martin Baker MK10 IA10LH ejection seat. Dalam poster bahkan disebut, sudah total ada 7681 insiden yang terkait penggunaan kursi lontar Martin Baker dan berhasil menyelamatkan nyawa penerbang.

Ada beberapa syarat yang wajib diperhatikan dalam penggunaan kursi lontar, ambil contoh di jet Hawk 109/209 TNI AU yang menggunakan Martin Baker MK.10. Batas tertinggi saat kursi lontar digunakan adalah 15.200 meter, karena pilot juga dilengkapi oksigen cadangan. Bobot pilot pun harus terpantau, Martin Baker MK.10 mensyaratkan bobot penerbang antara 70 kg sampai 112,2 kg.

Untuk mekanisme lontaran menggunakan ejection gun and multi-tube rocket pack. Kehandalan Martin Baker MK.10 jelas sudah banyak teruji, pada 16 Oktober 2012, Hawk 209 TNI jatuh di Pekanbaru, sebagai pilot pesawat adalah Letda Reza Yori Prasetyo yang berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan kursi lontar.

Sementara Martin Baker tergolong aktif memposting setiap insiden yang terkait dengan produknya. Sebelum insiden yang menimpa Hawk 209, yakni pada insiden jatuhnya F-35B Lightning II Inggris di Laut Mediterania pada 17 November 2021, dan 24 Januari 2022 yang menimpa F-35C AS di Laut Cina Selatan, juga diangkat sebagai citra positif atas produk kursi lontar Martin Baker.

Dari akun Twitter @MB_EjectEject, pasca insiden F-35C yang gagal landing di kapal induk USS Carl Vinson, Martin Baker menyebut bahwa produk kursi lontarnya total telah menyelamatkan 7.665 kali proses lontar pilot yang harus keluar dari kokpit dalam kondisi mendesak.

Baca juga: Martin Baker Rayakan Kesuksesan Uji Terbang Perdana KF-21 Boramae, Pamerkan Kursi Lontar KR18A

Martin Baker merancang ejection seat yang diberi label MK16. System Development & Demonstration (SDD) Ejection Seat MK16 telah dipilih oleh Lockheed Martin sebagai standar kursi lontar pada semua varian jet tempur F-35. Martin Baker MK16 sebelumnya sudah digunakan pada T-6 Texan II, Eurofighter Typhoon dan NASA T-38N. (Gilang Perdana)

4 Comments