Lawan Drone Kamikaze Rusia, Rheinmetall Siapkan MBT Leopard 1 “Frankenstein” untuk Ukraina
Dengan restu dan dukungan dari pihak manufaktur, para insinyur dan pengembang Ukraina punya keleluasaan untuk meracik dan mengkombinasikan antar jenis senjata menjadi bentuk baru yang selama ini belum ada di pasaran. Sebut saja seperti kunculan USV (Unmanned Surface Vehicle) kamikaze bersenjata rudal R-73 “FrankenSAM” dan rudal udara ke udara ASRAAM yang diubah jadi rudal hanud pada Supacat 6×6. Nah, rupanya giliran segmen Main Battle Tank yang akan mendapat sentuhan “Frankenstein”.
Baca juga: Pertama Kali, Ukraina Gunakan USV Kamikaze Bersenjata Rudal R-73 “FrankenSAM”
Seperti dikutip Newsweek.com, Ukraina akan menerima tank “Frankenstein” yang dirancang untuk menembak jatuh drone dan rudal Rusia dengan menggabungkan kemampuan sasis MBT Leopard 1. Perusahaan pertahanan Jerman Rheinmetall telah mengumumkan desain baru tersebut, persisnya Rheinmetall akan memasang kubah (turret) Skyranger, yang dilengkapi dengan kanon otomatis kaliber 35 mm sasis Leopard 1.
“Banyak MBT Leopard 1 yang masih tersedia,” kata Bjorn Bernhard, Head of Rheinmetall Land Systems seraya memperkirakan mungkin ada lebih banyak tank “Frankenstein” yang sedang dikerjakan.
Meskipun Leopard 1 adalah MBT dari era Perang Dingin tidak lagi digunakan oleh Jerman, sejumlah besar MBT ini masih disimpan. Tentara Ukraina telah menerima hampir 100 unit Leopard dan terus mencari dukungan tambahan untuk bertahan melawan Rusia.
Dikembangkan pada tahun 1960-an, Leopard 1 dengan cepat menjadi standar bagi banyak militer Eropa selama Perang Dingin, berfungsi sebaga iMBTdi lebih dari selusin negara di seluruh dunia. Memprioritaskan mobilitas dan daya tembak, mesinnya yang kuat mendorong MBT seberat 42 ton ini mencapai kecepatan melebihi 63 km per jam. Sasis yang telah teruji menawarkan kemampuan off-road yang signifikan, menjadikannya ideal untuk medan keras di Ukraina timur.
Meskipun Leopard memberikan fondasinya, kekuatan sebenarnya berasal dari sistem Rheinmetall Skyranger. Turret canggih ini dilengkapi radar canggih dengan pandangan 360 derajat yang lengkap, memungkinkan pasukan Ukraina mendeteksi dan melacak ancaman yang masuk secara tepat.
Skyranger juga memberikan pukulan yang hebat. Meriam otomatis 35 mm-nya mampu secara efektif menghancurkan drone yang masuk sebelum menimbulkan kerusakan. Sistem ini juga dapat dilengkapi dengan peluncur rudal anti-pesawat, memberikan lapisan pertahanan ekstra terhadap ancaman udara yang lebih canggih.
Oerlikon Skyranger: Sistem Hanud ‘Tactical Response’ Untuk Natuna
Menurut Rheinmetall, kombinasi ini memungkinkan Ukraina dengan cepat mengerahkan sistem yang sangat efektif melawan kawanan drone Rusia yang merusak infrastruktur mereka.
Kombinsi senjata pada turret Skyranger terdiri dari dua rudal hanud dan kanon Oerlikon Revolver Gun KCE-ABM kaliber 30 mm, plus terdapat sekitar 300 butir amunisi AHEAD, dan berat keseluruhan turret berada di bawah 3 ton. Performa fire power kanon kaliber 35 mm ini mengandalkan kecepatan tembak 1.000 proyektil per menit dengan jarak tembak sampai 4.000 meter.
Pada turrer Skyranger dapat dibekali radar AESA (Active Electronically Scanned Array), infrared scanner dan senapan mesin coaxial. Dengan racikan sistem senjata tersebut, Skyranger diklaim dapat secara efektif untuk menghadapi serangan drone kamikaze. (Bayu Pamungkas)
Di Ukraina, Rudal Udara ke Udara ASRAAM ‘Berubah’ Jadi Rudal Hanud SHORAD
Related Posts
-
Bukti Tingkat Kesiapan Tempur, Sukhoi Su-30 TNI AU Tampil Gotong Rudal Vympel R-27 dalam Operasi Balat Samodra dan Tangkis Halilintar
14 Comments | Oct 24, 2022 -
Setelah 54 Tahun, AU Norwegia Pensiunkan Pesawat Intai Maritim P-3C Orion, Empat Unit Dibeli Argentina
1 Comment | Jun 4, 2023 -
Badak 6×6: Generasi Armoured Fire Support Vehicle Terbaru PT Pindad
17 Comments | Nov 15, 2014 -
JS Raigei (Taigei Class) Komisioning, Kapal Selam Serang Bertenaga Baterai Lithium Ion Terbaru Jepang
3 Comments | Mar 11, 2025