Lanjutkan “Tradisi”, Yordania Resmi Pesan Delapan Unit F-16 Viper

Ibarat tanpa banyak basa-basi, Yordania telah menandatangani Letter of Offer and Acceptance untuk pembelian delapan unit jet tempur baru F-16 Block 70 Viper. F-16 Viper pesanan Yordania akan dibangun di Greenville, Carolina Selatan, di mana Lockheed Martin terus merekrut pekerja untuk mengejar target produksi F-16 Viper.

Baca juga: KSAU: TNI AU Akan Datangkan Dua Skadron Tempur F-16 Viper Block 72

Sebelumnya pada 3 Februari 2022, Pemerintah Yordania telah mengajukan permintaan kepada Washington untuk membeli 12 unit F-16C Block 70; 4 unit F-16D Block 70; 21 mesin F100-GE-129D atau mesin F100-PW229EEP; 21 Improved Programmable Display Generators (iPDG); 21 radar AN/APG-83 Active Electronically Scanned Array (AESA) Scalable Agile Beam Radars (SABR); 21 Komputer Misi Modular (MMC) 7000AH ; 6 AN/AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pod (ATP).

Serta paket persenjataan dan perlengkapan yang mencakup 72 peluncur roket LAU-129; 21 kanon Vulcan M61A1; 402 FMU-139 atau FMU-152 Joint Programmable fuzes; 100 kit ekor KMU-556 Joint Direct Attack Munition (JDAM) untuk 2.000 unit bom pintar LB GBU-31; 102 KMU-572 JDAM tail kit untuk 500LB Laser JDAM GBU-54; 100 MAU-209 Computer Control Group (CCG) untuk Paveway II (PWII) GBU-10; 102 MXU-651 Air Foil Group (AFG) untuk 2.000 unit LB PWII GBU-10; 200 badan bom MK-84 atau BLU-117; 204 badan bom MK-82 atau BLU-111; enam (6) bom inert MK-82; dan dua (2) MAU-169 Computer Control Group (CCG) trainers.

“Akuisisi F-16 ini mencerminkan lebih dari 70 tahun kerjasama AS dan dekade kemitraan dengan Lockheed Martin. Sejarah kami bermitra dengan Yordania memperkuat keamanan regional dan membantu melindungi warga melalui teknologi Keamanan Abad 21 yang mendukung misi penting hari ini dan di masa depan,” kata Aimee Burnett, vice president, Integrated Fighter Group Business Development Lockheed Martin.

Angkatan Udara Kerajaan Yordania (Royal Jordanian Air Force) saat ini mengoperasikan total 64 unit F-16A/B, 16 di antaranya adalah ADF, sedangkan 39 sisanya adalah MLU atau telah dimodifikasi menjadi standar MLU (mide life update) dengan usia rata-rata 38,2 tahun. Pada bulan Juli 1994, Raja Hussein dari Yordania menandatangani perjanjian damai dengan Israel, mengakhiri lebih dari 40 tahun permusuhan antara kedua negara. Tak lama kemudian, Pemerintah Yordania mulai melobi pemerintah Amerika Serikat untuk membeli sebanyak 42 unit F-16A/B Fighting Falcon.

Permintaan dari Raja Hussein harus menunggu waktu lama untuk disetujui. Negara yang mungkin paling terkena dampak langsung dari keseluruhan kesepakatan, yakni Israel, adalah pendukung antusias dari transfer 16 unit F-16 ke Yordania dan telah menjadi salah satu pendukung utama yang mendesak Pemerintah AS untuk melanjutkan kesepakatan.

Pada tahun 2009 pemerintah Belgia memutuskan untuk menjual 9 unit F-16AM lainnya. Negara pertama yang merespon adalah Yordania dan negosiasi telah berlangsung hingga 2011. Akhirnya pengiriman terdiri dari 6 F-16AM dan 3 F-16BM, semuanya dikirim pada Juli 2011. Jumlah F-16 Yordania meningkat menjadi 64 unit saat ini.

F-16 Block 70/72 Viper adalah konfigurasi F-16 tercanggih yang menggabungkan kemampuan baru dan peningkatan struktural untuk memastikan pesawat tempur dapat beroperasi hingga setidaknya tahun 2060. Peningkatan tersebut meningkatkan umur struktural konfigurasi baru sebesar 50 persen jika dibandingkan dengan generasi F-16 sebelumnya. F-16 Viper menawarkan masa pakai 12.000 jam dan interoperabilitas dengan jet tempur sekutu dalam NATO.

Baca juga: Mendapat ‘Lampu Hijau’ dari Washington, Lockheed Martin Yakinkan Penawaran F-16 Viper ke Indonesia

F-16 Viper kini sudah dipesan oleh enam negara. Produksi F-16 Viper saat ini tengah berjalan di Greenville, dimana pengiriman pertama F-16 Viper produksi baru akan dilakukan untuk pesanan Bahrain pada tahun 2022. (Gilang Perdana)

8 Comments