L3Harris Vampire – Senjata Anti Drone Berbasis Roket Hydra 70, Ideal Dipasang di Kendaraan Pickup Sipil
|Ada yang menarik di Bumi Ukraina, pasalnya ada dua nama “Vampire” yang dilibatkan dalam konflik bersenjata yang telah berlangsung enam bulan lebih ini. Yang pertama adalah Vampire dalam wujud Self Propelled MLRS (Multi Launch Rocket System) RM70 kaliber 122 mm, buatan Ceko. Sementara Vampire satunya lagi adalah Vampire Counter-Unmanned Aerial Systems, buatan Amerika Serikat.
Baca juga: Ceko Kirim 20 Unit Self Propelled MLRS RM70 Vampire ke Ukraina
Untuk RM70 Vampire di Ukraina telah kamu kupas di artikel terdahulu, yang lain dari itu, RM70 Vampire dikenal luas sebagai senjata artileri medan andalan Korps Marinir TNI AL. Namun, lain halnya dengan Vampire Counter-Unmanned Aerial Systems. Namanya terdengar baru, dan seolah mendadak muncul di tengah-tengah perang proxy antara Washington dan Moskow.
Singkat cerita, Vampire Counter-Unmanned Aerial Systems adalah bagian dari paket bantuan jangka panjang senilai US$2,98 miliar yang dikuncurkan AS untuk membantu militer Ukraina. Vampire (Vehicle-Agnostic Modular Palletized ISR Rocket Equipment) adalah perangkat anti drone buatan L3Harris. Wujud Vampire berupa kit portabel yang dapat dipasang pada sebagian besar kendaraan dengan kargo untuk peluncuran advanced precision kill weapons system (APKWS) atau amunisi berpemandu laser lainnya.
Pada dasarnya, Vampire adalah sistem kinetik yang menggunakan rudal kecil untuk menembak drone di langit. L3Harris suitcase-type APKWS launcher dan designator kit memberikan solusi cepat untuk mempersenjatai kendaraan non-taktis (kendaraan sipil).
Rudal yang digunakan adalah AGR-20 Advanced Precision Kill Weapon System (APKWS), yakni konversi dari roket Hydra 70 unguided rocket dengan kit berpanduan laser untuk mengubahnya menjadi amunisi berpemandu presisi. APKWS diklaim hanya sepertiga biayanya dan sepertiga berat inventaris senjata berpemandu laser saat ini memiliki hasil yang lebih rendah, lebih cocok untuk menghindari kerusakan tambahan dan membutuhkan seperempat waktu bagi personel persenjataan untuk memuat dan menurunkan muatan.
APKWS menggunakan teknologi Distributed Aperture Semi-Active Laser Seeker (DASALS). Teknologi ini memungkinkan pencari laser untuk ditempatkan di tepi terdepan dari masing-masing canard kontrol maju, bekerja serempak seolah-olah mereka adalah pencari tunggal.
Konfigurasi APKWS memungkinkan hulu ledak yang ada dari roket Hydra 70 untuk digunakan tanpa memerlukan pencari laser di hidung rudal. Roket yang dilengkapi APKWS dilengkapi dengan proximity fuze dan dapat menghancurkan drone Kelas 2. Kedekatan fuze memungkinkannya untuk mencegat drone dengan biaya lebih rendah daripada metode lain, dan karena panduan laser roket yang aktif saat peluncuran, maka tidak perlu mengunci target sebelum diluncurkan.
Dengan basis roket Hydra 70, maka jangkauan tembak efektif Vampire adalah 8.000 meter dan jarak tembak maksimumnya mencapai 10.500 meter. Kecepatan lesat Hydra 70 adalah 739 meter per detik.
Baca juga: Roket Hydra 70 β Satu dari Tiga Kombinasi Senjata Maut AH-64E Apache Guardian
Vampire dirancang untuk melengkapi kendaraan 4×4 sipil dengan biaya rendah dan muat di pickup atau kendaraan apa pun dengan ruang kargo yang tidak terlalu besar. Instalasi Vampire dapat diselesaikan dalam waktu sekitar dua jam oleh dua orang menggunakan alat umum. Catu daya menghilangkan kebutuhan akan alternator 24 volt pada kendaraan. (Bayu Pamungkas)
Rudal ini cocok buat ngadepin Heli atau drone MALE keatas, kalo sekelas drone DJI pake aja jammer gun
@zulheri
berat bro pake minigun buat nembak target kecil, mending pake senapan serbu atau smg atau shotgun mungkin bisa juga kalau lagi bejo
Kl cm drone quad copter ckp minigun 7.62mm tembak 1 detik (50) peluru pasti hancur. Sekelas mq reaper aja kena kl ketinggian 10meter dan jarak 100meter
pas banget nih as ngirim senjata buat ngancurin drone dji made in china πππ
hmm gampangnya senjata 1 ini adalah PGM tapi dibuat rudal hanud jarak pendek