KRI Halasan 630 Lulus Magnetic Particle Test, Instalasi Meriam Bofors 57 MK.3 Sukses
|Setelah lumayan lama menggunakan meriam manual ‘sementara’ Bofors 40 mm eks Landing Ship Tank, Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Halasan 630 sejak awal April 2022 lalu, telah dipasangi meriam Bofors 57 MK.3 kaliber 57 mm. Dan setelah rangkaian sistem senjata tuntas, KRI Halasan 630 pada 5 September 2022 telah melaksanakan uji tembak.
Baca juga: BAE Systems Umumkan Kontrak Pengadaan 4 Pucuk Bofors 57 MK.3 untuk KCR-60 TNI AL
Dari siaran pers yang diterima Indomiliter.com (9/9/2022), pengujian yang dilakukan yakni Magnetic particle test (MT) yang di dalamnya terdapat pengujian penembakan meriam. Pengujian dilaksanakan di utara perairan Surabaya yang turut dihadiri oleh tim kelaikan dari Kementerian Pertahanan RI dan Mabes TNI AL.
Pengadaan meriam Bofors 57 MK.3 dilakukan skema Fit for But Not With (FFBNW) yang meliputi proses instalasi, integrasi sistem sensor dan senjata yang dilakukan di fasilitas produksi PAL. Dalam skema FFBNW, PT PAL Indonesia sebagai lead integrator melakukan penyiapan pondasi senjata serta integrasi sistem dan senjatanya. Melalui hasil uji penembakan ini, dinilai sukses dengan tercapainya hasil Magnetic Particle Test.
Magnetic Particle Test merupakan pengujian dalam lingkup Non-Destructive Test (NDT), bertujuan untuk memastikan tidak ada kerusakan akibat proses welding atau operasional kerja dari struktur pondasi senjata (Gun 57mm) dan deck kapal. Atau secara umum tidak didapati adanya hambatan amunisi dalam melakukan penembakan atau misfired, serta tidak terjadi crack pada struktur konstruksi pondasi meriam. KRI Halasan 630 menjadi KCR ketiga yang dipasangi meriam buatan Swedia ini.
Dengan pola single remote, kendali tembakan Bofors 57 MK.3 dilakukan lewat Fire Control System. Selain itu, kendali tembakan dapat dilakukan lewat Local Control Equipment yang dapat ditempatkan dari beragam sudut kapal. Sistem penembaka bersifat full otomatis, computerised loading system dapat menangani 120 munisi yang siap tembak. Namun secara keseluruhan, sistem Bofors 57 mm MK.3 dapat memuat sampai 1.000 munisi.
Baca juga: Meriam Bofors 57 MK.3 Telah Terpasang, PT PAL Bersiap Luncurkan KCR-60M keenam
Jarak tembak maksimum Bofors 57 mm MK.3 mencapai 17.000 meter, dengan kecepatan 4 proyektil per detik yang dapat ditembakan. Kecepatan luncur proyektil melesat 1.035 meter per detik. Sudut laras punya elevasi mulai dari -10 sampai 77 derajat. Bobot sistem senjata tanpa munisi adalah 7 ton, sedangkan bila disematkan 1.000 munisi, bobot keseluruhan bisa mencapai 14 ton. Laras Bofors 57 mm MK.3 harus diganti bila telah mencapai 5.300 kali tembakan. (Gilang Perdana)
Lain kali jangan hanya berita instalasi.
Saya kepingin muncul berita lisensi pembuatan meriam kapal (naval gun) dan meriam artileri medan.
min, untuk rudal exocet buat sampari class yang baru ini pake stok lama atau beli baru?
Next FAC-60M KRI Halasan seri tinggal pasang hull mounted sonar di lambung kapal (biar bisa mendeteksi benda bawah laut) dan RCWS rudal anti pesawat sadral mistral 3 RC. Tolong pak menhan, PT PAL ditingkatkan kemampuannya, masih kurang greget untuk sekelas Kapal cepat rudal, sayang bentuknya bagus aerodinamis, kemampuan masih kurang?
@tukang ngitung, nah itu dia, ane setuju, kalau bisa sih, selain itu juga lisensi amunisi, biar ngga kalah sama negara tetangga