Korea Selatan Kembangkan Surion MAH, Helikopter Serbu untuk Korps Marinir

Surion MAH (foto: Janes.com)

Korea Aerospace Industries bersama Agency for Defense Development, Korea Aerospace Research Institute dan Airbus Helicopters, sejak 2010 telah mengembangkan KAI KUH-1, yakni jenis medium transport helicopter yang dikembangkan dari basis keluarga helikopter Super Puma dan H225M Caracal.

Baca juga: Terbang Sejak 1978, Airbus Helicopters Rayakan Peluncuran “Super Puma” Ke-1000

Setelah resmi diluncurkan pada 22 Mei 2013, hingga kini Surion dalam berbagai versi telah diproduksi 70-an unit untuk kebutuhan militer dan sipil. Kabar terbaru datang dari Seoul International Aerospace and Defence Exhibition (ADEX) 2019, dimana Korea Aerospace Industries (KAI) memperkenalkan wujud varian terbaru Surion, yang diberi label Surion Marine Attack Helicopter (MAH).

Seperti dikutip dari Janes.com (14/10/2019), KAI memperkenalkan jenis helikopter yang merupakan hasil konversi dari Surion Utility Helicopter menjadi helikopter serbu bersenjata lengkap untuk kebtuhan Korps Marinir Korea Selatan (RoKMC).

Surion Utility Helicopter

Dari model skala yang diperlihatkan di ADEX 2019, Surion MAH dilengkapi kanon laras putar gatling gun kaliber 20 mm pada bagian bawah hidung, sementara tepat pada hidungnya disematkan kubah sensor electro-optical/infrared (EO/IR). Konfigurasi model tersebut mirip dengan yang diterapkan pada desain KAI Light Armed Helicopter (LAH) yang kini tengah dikembangkan untuk kebutuhan AD Korea Selatan.

Sebagai helikopter serbu dengan senjata mematikan, Surion MAH dilengkapi stub wing pada sisi kiri dan kanan bodi. Masing-masing stub wing terdiri dari tiga hard point, dengan komposisi tabung peluncur roket FFAR kaliber 70 mm, quad launcher untuk rudal udara ke permukaan, dan rudal udara ke udara Mistral Atam.

Seperti halnya pada pengembangan LAH, KAI dalam proyek Surion MAH tetap menggadeng Airbus Helicopters. Pihak KAI menyebut, nantinya Surion MAH akan menjadi satu-satunya helikopter angkut sedang yang memasang kanon gatling gun di bawah hidung.

Baca juga: Airbus A400M Sukses Uji ‘Dry Refueling’ dengan Helikopter H225M Caracal

“Konsep penempatan kanon di bawah hidung untuk kelas helikopter ini bukan perkara mudah, lantaran ada masalah pada efek tolak balik (recoil),  bobot sistem senjata sampai pusat gravitasi, dan disini kami hadir dengan solusi berdasarkan pengalaman panjang dalam desain dan produksi helikopter,” ujar perwakilan Airbus Helicopters. (Bayu Pamungkas)

8 Comments