Korea Selatan Jadi Pengguna M3 Amphibious Rig, Beli 100 Unit dan Diproduksi di Dalam Negeri
|Sebagai pengguna truk ponton M3 Amphibious Rig, Indonesia memang lebih senior ketimbang Korea Selatan, pasalnya sejak tahun 2019, gelombang perdana kendaraan khusus untuk satuan Zeni Tempur (Zipur) TNI AD itu telah tiba di Indonesia. Namun, untuk urusan alih teknologi alias transfer of technology (ToT) M3 Amphibious Rig, rasanya Indonesia harus belajar dari cara Korea Selatan.
Baca juga: Gelombang Pertama M3 Amphibious Rig untuk Zeni Tempur TNI AD Telah Tiba
Korea Selatan sampai saat ini memang belum tercatat sebagai pengguna M3 Amphibious Rig, tetapi Negeri Ginseng itu telah memantapkan niatnya untuk memproduksi M3 Amphibious Rig di dalam negeri. Dikutip dari Janes.com (19/1/2021), disebutkan Defense Acquisition Program Administration (DAPA), lembaga di bawah Kementerian Pertahanan Korea Selatan telah menunjuk Hanwha Defense untuk memproduksi M3 Amphibious Rig varian lokal, atau disebut M3K.
Dalam penawarannya pada Maret 2020 dengan nilai KRW500 miliar (US$454 juta), Hanwha Defense menyebut M3K akan dibangun di bawah lisensi di Korea Selatan dan secara khusus disesuaikan untuk memenuhi persyaratan Angkatan Darat Korea Selatan. Jumlah yang diinginkan oleh AD Korea Selatan adalah 100 unit M3 Amphibious Rig dengan jadwal pengiriman perdana pada tahun 2023.
Dalam program ini, Hanwha Defense menggandeng General Dynamics European Land Systems (GDELS) senagai mitra prinsipal. Ini artinya standar M3 Amphibious Rig Korea Selatan akan serupa dengan yang digunakan oleh Indonesia, lantaran yang dioperasikan TNI AD merupakan produksi Excalibur International. Excalibur International adalah manufaktur alutsista asal Ceko, perusahaan ini mendapat lisensi produksi M3 dari GDELS.
Hanwha Defense tentu tak begitu saja langsung memenangkan tender, pasalnya Hyundai Rotem dengan FNSS Savunma Sistemleri dari Turki juga menawarkan Samur Armored Amphibious Assault Bridge (AAAB). Namun, setelah serangkaian uji coba pada pertengahan 2020, akhirnya diputuskan sebagai pemenang adalah platform M3 Amphibious Rig dari Hanwha Defense dan GDELS.
Sementara itu, M3 Amphibious Rig milik Indonesia diberi label M3I (Indonesia). Keunggulan M3 Amphibious Rig salah satunya dapat melintaskan MBT (Main Battle Tank) Leopard 2A4 yang berbobot di atas 60 ton. Jumlah yang diakuisisi Indonesia adalah 18 unit, berikut rantis pokko 3 unit, rantis trackway 5 unit dan recovery vehicle 2 unit. (Bayu Pamungkas)
Kalau kena RPG selesai sudah tidak berfungsi jembatannya dalam perang apa pun bisa terjadi
kalo jembatan putus/ambruk cocoknya diatasi jembatan bailey, produk lokal sdh oke … M3 cocok kalo sisi dataran sungai landai dan ada jalan masuknya, kalo banjir besar pasti hilang terbawa banjir … kwkwk
Kalau jalannya rusak TNI tinggal membuat jalan yg baru.😗😗😗
Nah ini baru pembelian dengan total.
Lah dinegri ini beli Seupil mau TOT segede gaban. Ibaratnya harga baso komplit 10.000(Baso besar baso kecil, tetelan dll) eh beli 5.000 mau komplit kan kagak masuk akal. Mau buat sendri males. Ya mending mati aja dah