Kongsberg Sea Protector MK50, Lengkapi Sistem Senjata di KMC 38M TNI AD
|Melanjutkan program pengadaan Kapal Motor Cepat (KMC), TNI AD dikabarkan akan kembali mendapatkan kapal patroli terbaru buatan PT Tesco Indomaritim. Hal tersebut terlampir dalam video di YouTube yang memperliatkan kegiatan sea trial dan firing test dari kapal yang disebut sebagai KMC 38M. Desain Kapal dengan nomer lambung AD-64 ini nampak tak beda jauh dengan kapal patroli peronda Lantamal yang dikenal sebagai KAL. Namun justru perhatian netizen pemerhati dunia alutsista tertarik pada sosok senjata yang disematkan persis di depan anjungan.
Baca juga: KMC Komando – Combat Boat TNI AD Dengan Remote Control Weapon System
Dari tayangan di video dapat dipastikan senjata di depan anjungan adalah sebuah SMB (Senapan Mesin Berat) dari jenis Browning M2HB kaliber 12,7 mm. Yang menarik, SMB ini disematkan pada dudukan (mounting) remote control weapon system (RCWS). Ini artinya M2HB dapat ditembakan secara otomatis dan manual, secara otomatis artinya kendali tembakan dilakukan oleh operator berdasarkan panduan sensor dan kamera.
Yang menjadi pertanyaan selanjutnya, platform RCWS yang digunakan berasal dari pabrikan mana? Dari penelusuran maka dapat diketahui bahwa RCWS yang terpasang adalah Sea Protector MK50 buatan Kongsberg, manufaktur persenjataan kelas dunia asal Norwegia. Sea Protector adalah varian lain dari RCWS Kongsberg M151 Protector yang lazim dipasang pada kendaraan tempur dan taktis.
Oleh Kongsberg, Sea Protector disasar untuk melawan ancaman asimetris di wilayah pesisir. Selain komponen utama berupa senapan mesin berat, Sea Protector mengandalkan modul CCD-TV daylight camera, kamea thermal tanpa pendingin, dan pengukur jarak berdasakan laser (laser rangefinder). Jarak tembak efektif dengan SMB M2HB adalah 2.500 meter.
Dengan bobot tempur yang mencapai 135 kg, RCWS Sea Protector mempunyai sudut putar azimuth 360 derajat dan sudut elevasi laras sampai 80 derajat. Karena digunakan pada lingkungan yang bergelombang, maka Sea Protector dilengkapi gyro stabilizer. Selain dikendalikan secara remote, sistem senjata ini dapat pula digunakan secara manual. Untuk mekanisme kokang senjata dan penggantian munisi pun, semua dilakukan masih manual.
Baca juga: Kongsberg M153 Protector – RCWS Multi Kaliber dengan Integrasi Rudal Anti Tank Javelin
Sementara dari sisi wahana, KMC 38M dengan penggerak dua mesin diesel dapat melesat dengan kecepatan maksimum 23 knots dan kecepatan jelajah 17 knots Dengan bahan bakar penuh (30.000 liter solar), KMC 38M dapat berlayar sejauh 3.704 km. Dengan bekal penuh, kapal patroli ini punya endurance berlayar terus menerus selama 6 hari. Lamanya endurance ditunjang dengan kemampuan membawa bekal 5.000 liter air tawar.
KMC 38M diawaki 15 personel dan dapat membawa 65 orang pasukan. Dari spesifikasi, kapal motor cepat ini punya panjang 38 meter, lebar 7,3 meter dan tinggi sarat air 1,5 meter. (Haryo Adjie)
Tni ini makin kacau soal pembagian alutsistanya, apalagi ad, jelas2 ad, msh pengen alutsista versi au & al, trus au & al gmn???
Skalian aj au & al nya dilikuidasi, masuk gabung jd 1 dg ad deh
Kapal ini untuk “TNI AD”, 23 knot sudah kategori cepat, untuk “TNI AL” masih kurang cepat
Fungsi KMC untuk kapal angkut personel jadi tidak perlu kecepatan diatas 30 knot
setelah denmark (weibel, terma)
sekarang kongsberg
Rasanya kalau hanya memiliki top speed 28 knot, kok kurang tepat dengan sebutan kapal motor cepat. Harus nya dgn persenjataan yg minim, mampu menembus top speed diatas 30 knot. Ini sih hanya pendapat saya.
Pernah naik KRI Mandau class pak, kecepatan maksimum 40 knot.
Aku pernah sekali, digeber hanya 35 knot, kapal sudah seperti gempa 6 skala richter, langsung muntah-muntah, coba kebayang kondisi dapur kapal atau kamar.
kapal kecil dengan kecepatan tinggi pasti seperti itu kondisinya, mau ???
menurut saya kapal patroli kecil 28 knot sudah cepat, yang juga harus diperhatikan juga kondisi/kenyaman kru dalam berpatroli
Ah, gak kreatif.
Kasih sayap biar terbang sekalian
Desain kapal modern bisa tetap stabil saat di kecepatan 40 knot, bahkan lebih, asal gelombang tidak terlalu tinggi.
Salah satunya adalah jenis desain dengan lambung catamaran/trimaran.
Mahal, itulah kenapa PT. PAL dan lainnya tidak memakainya,
ada satu di banyuwangi, namun cenderung dianak tirikan.
bahkan di negara maju pun akan mikir ratusan kali memakai disain ini pada kapal perangnya.
US Navy pun hanya fregat USS Independence saja, itupun dapat protes sana sini karena dianggap terlalu halma
Negara maju lainnya juga masih hanya sekedar konsep dan disain
Kata “tjepat” disini kan ada konteksnya bro….yg disesuaikan dg kondisi perairan litoral dan negri kepulauan🤷
Sesuai tupoksi dari “kmc”, dg karakter perairan litoral dan berbentuk kepulauan kita yg dangkal dan memiliki alur pelayaran yg sempit….maka hanya kapal2 berukuran kecil yg bisa bebas bermanuver dg cepat dan lincah diperairan pesisir 😎
Kalopun mau dipasang mesin yg lebih bertenaga, tentunya ada hal.dikorbankan….yaitu endurannya 🤗
23 knots bro.. bukan 28..
Cape-cape diskusi, ternyata angka nya salah.. 23 jadi 28.. Btw, kenapa armament nya cuma sepucuk SMB yah? Kenapa gak gotong 1 atau 2 biji rudal anti kapal atau minimum roket lah.
@merah putih
Emang nih kapal disuruh perang sama siapa.? Kok suruh bawa rudal anti kapal segala. Itu sdh domainnya TNI AL utk melawan kapal permukaan.
Ini kapal utk perpindahan pasukan
dan bantuan secara cepat di pesisir, bukan disuruh nyebrang laut.
Makanya dibekali senapan mesin berat saja sebagai bantuan tembakan pendaratan pasukan di pesisir maupun DAS yg lebar.
Perna bawa speed boat 800hp 4 engine 50 knots?? Lbh guncang lg kaya terbang…
Emangnya kapal perang mau disuruh balapan dilautkah bro.?