KN-25 – MLRS Berkaliber Super, Inilah Tulang Punggung Kekuatan Nuklir ‘Taktis’ Korea Utara

Dalam skenario perang terbuka, sudah barang tentu Korea Selatan dengan arsenal rudal jelajahnya memiliki list target yang diincar untuk menetralisir kekuatan militer Korea Utara. Selain target statis seperti markas Kim Jong Un, maka ada target mobile (bergerak) yang menjadi prioritas untuk dihancurkan dalam kesempatan pertama peperangan. Yang dimaksud salah satunya adalah KN-25.

Baca juga: Awasi Ketat Garis Perbatasan, Korea Selatan Hadirkan Robot Pengintai di Atas Rel

KN-25 adalah jenis peluncur Multiple Launch Rocket System (MLRS) dalam platform truk 8×8. Meski ada label MLRS, yang artinya digadang untuk meluncurkan roket, namun, yang membuat khawatir Seoul dan Washington adalah desain KN-25 yang justru dominan dipersiapkan untuk meluncurkan rudal balistik jarak pendek – short-range ballistic missile.

KN-25 dianggap sebagai salah satu sistem artileri paling kuat yang mampu meluncurkan rudal berpemandu laser serta rudal balistik jarak pendek. Oleh analis Barat digambarkan sebagai “MLRS berkaliber super”.

KN-25 hadir dalam dua varian kendaraan peluncur, yang pertama adalah model dengan sasis kendaraan roda rantai, dan kedua adalah model dengan sasis kendaraan roda ban. Untuk yang terakhir disebut mencomot sasis truk Tatra T815 8×8 transporter-erector-launcher (TEL)

KN-25 model roda rantai dapat membawa enam tabung rudal. Sementara KN-25 model roda ban dapat membawa empat tabung rudal. Jenis rudal yang dibawa KN-25 adalah rudal balistik taktis jarak pendek dengan bahan bakar padat.

KN-25 model peluncur roda rantai.

Uji tembak pertama KN-25 dilakukan pada 2019 dan 2020. Uji tembak pertama rudal KN-25 dilakukan dari peluncur sasis roda rantai dengan metode yang mirip dengan Pukguksong-2.

Lantaran Korea Utara sangat tertutup pada akses dunia luar, maka informasi pada rudal di sistem KN-25 juga amat terbatas. Dikutip dari Armyrecognition, rudal pada KN-25 diperkirakan memiliki diameter 600 mm dan panjang sekitar 8,2 meter, serta berat sekitar 3 ton.

Selama uji terbang pertama, Korea Utara berhasil meluncurkan dua rudal KN-25 dari pantai timur negara itu ke Laut Jepang. Kedua rudal terbang sekitar 380 km dan mencapai ketinggian maksimum 97 km.

Secara teori, rudal balistik tersebut dapat memiliki jangkauan mulai dari 200 hingga 400 km. Rudal itu dilengkapi dengan hulu ledak conventional blast-fragmentation, tetapi pada Oktober 2022, KN-25 dimasukkan dalam pernyataan di antara rudal yang diklaim Korea Utara sebagai bagian dari kemampuannya untuk mengirimkan senjata nuklir taktis.

KN-25 model peluncur roda ban.

Pada 13 September 2021, Korea Utara mengumumkan bahwa mereka telah berhasil melakukan uji terbang Land Attack Cruise Missile (LACM) selama dua hari. Peluncur mobile tampaknya merupakan kendaraan yang sama yang digunakan untuk membawa roket “besar” KN-25.

Baca juga: Bak Adegan Film Sci-fi, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik dari Atas Kereta Api

Satu hal yang menarik, pada September 2022, majalah “Newsweek” mengumumkan bahwa Korea Utara dapat memberi Rusia sistem artileri KN-25. Dengan kemampuan mobilitas pada unit peluncurnya, maka KN-25 tak pelak menjadi tulang punggung kekuatan nuklir Korea Utara. (Gilang Perdana)

One Comment