KLTV 4×4 – Rantis Lapis Baja Penerus Kia KM420, Dipamerkan di Indo Defence 2022
|Untuk ukuran rantis lapis baja 4×4, tidak ada yang terlalu menarik dari KLTV, kecuali diketahui bahwa rantis (kendaraan taktis) yang dipamerkan saat Indo Defence 2022 ini, ternyata didatangkan dari Korea Selatan. Persisnya, Kia Light Tactical Vehicle (KLTV) didatangkan Kia Motors sebagai salah satu rantis yang ditawarkan untuk kebutuhan TNI, dan dari corak loreng yang melekat, rantis asal Negeri Ginseng ini lumayan menarik perhatian para prajurit TNI AD.
Baca juga: KIA KM420 Utility Vehicle: Jip “Lapis Baja” Infanteri Marinir TNI AL
Lantas apa yang khas dari KLTV? Rantis ini disebut juga Raycolt dan baru memasuki jalur produksi penuh pada tahun 2016, dan memasuki layanan militer Korea Selatan di tahun yang sama. Ide rancangan KLTV adalah untuk menggantikan rantis Kia KM420 dan KM450. Sebagai catatan, Kia KM420 sudah sejak lama digunakan Korps Marinir TNI AL, bahkan dalam operasi di Aceh dan Papua, rantis ini dipasangi plat baja untuk proteksi awaknya.
Kia KLTV pertama kali ditampilkan dalam International Defense Exhibition and Conference (IDEX) 2015 di Abu Dhabi. Varian angkut personel disebut KLTV181, yang secara resmi disebut K152 dalam dinas militer Korea Selatan. Pada tahun 2018, KLTV diusulkan ke Angkatan Darat Pakistan dalam upaya kemitraan dengan Grup Hajvairy. Pada tahun 2019, Filipina dikabarkan telah menerima tiga KLTV untuk evaluasi teknis.
Dibandingkan dengan rantis utilitas ringan generasi sebelumnya yang dikembangkan oleh Kia, KLTV dirancang dengan mempertimbangkan mobilitas, daya tahan, dan kepraktisan. Wujudnya KLTV dikembangkan dengan modularisasi pada sasis dasarnya dan digunakan untuk berbagai model turunan termasuk varian standar, basis roda panjang, lapis baja, dan bersenjata.
Varian dasar 4 pintu dapat memuat satu pengemudi dan tiga penumpang, sementara varian kabin tunggal juga tersedia. Kompartemen modular dapat digunakan pada varian kabin tunggal dan ganda.
Kia Motors menghadirkan KLTV dalam varian standar dan lapis baja. Pada varian lapis baja memiliki perlindungan ekstra termasuk kaca depan dan kaca pintu antipeluru, panel dan pintu komposit, lantai berpelindung ranjau, kursi penyerap ledakan, dan lapis baja perisai bagi penembak senapan mesin. Untuk urusan proteksi, Dyneema berkolaborasi dengan Kia Motors dalam menggunakan lapis baja ringannya untuk KLTV.
Senjata dapat dipasang di bukaan atap, termasuk dudukan senjata kanopi yang dioperasikan secara manual atau mengadopsi remote control weapon station. Pemasangan senjata bisa untuk senapan mesin kaliber 7,62 atau 12, 7mm, peluncur granat otomatis 40 mm, atau rudal anti-tank. Generator listrik 10kw dapat ditambahkan untuk menyediakan daya bagi RCWS dan peralatan lain seperti radio komunikasi dan komputer, peralatan khusus, dan peralatan opsional yang dioperasikan dengan listrik lainnya.
Dari beragam varian yang ditawarkan, yang dihadirkan Kia Motors saat Indo Defence 2022 adalah varian Bulletproof Reconnaissance Vehicle.
Kia KLTV ditenagai mesin diesel Hyundai D6EB 3.0LV dengan kekuatan 225 hp. Transmisi menggunakan Hyundai Powertech A8TR1 8-speed automatic. Payload rantis ini ada di rentang 1 sampai 2 ton, tergantung dari konfigurasi. KLTV dengan kapasitas tangki bahan bakar 76 liter, dapat menjelajah sejauh 640 km. Kecepatan maksimum rantis ini adalah 130 km per jam.
Baca juga: Militer Korea Selatan Uji Rantis Lapis Baja KMPV Blue Shark 4×4
Dari spesifikasi, KLTV punya panjang 4,9 meter, lebar, 2,19 meter, tinggi 1,98 meter dan berat 4.700 kg. Ground clearancenya 405 mm, sehingga ideal untuk melahap medan off-road. Selain dioperasikan militer Korea Selatan, KLTV telah dioperasikan Mali, Nigeria, Filipina dan Turkmenistan. (Haryo Adjie)
tingkat kesulitan tinggal dipelajari. bagaimana menata kerapian lekukan dashboard, konsol, panel, interior… buat diaplikasi di rantis lokal.. supaya terlihat seperti mobil masa terkini & masa depan..
@ade betul sependapat di Indonesia banyak rantis kayak gitu termasuk maung atau apa itu saya lupa.
Untuk Rantis mah ga perlu Import..produksi dalam negeri jg sdh banyak baik PT. Pindad atau dari swasta..terakhir malah kepolisian (Brimob) pesan 30.rantis dari Turki..