Keris Class LMS Ketiga Meluncur, Impian Alih Teknologi Malaysia yang Kandas
|Meski terlibat sengketa dengan Beijing di Laut Cina Selatan, namun rupanya, Malaysia kadung terikat kerja sama dengan Cina. Sejenak melupakan tensi di Laut Cina Selatan, unit ketiga dari kapal patroli Keris Class, dari jenis Littoral Mission Ship (LMS), belum lama ini telah diluncurkan dari galangan Wuchang Shipbuilding Industrial Group di Wuhan pada 28 Oktober lalu.
Baca juga: Keris Class LMS – Generasi Terbaru Kapal Patroli Perbatasan AL Malaysia
Mengutip sumber dari shephardmedia.com (3/11/2020), pihak AL Malaysia (TLDM) mengatakan bahwa upacara dan pemberian nama pada unit ketiga Keris Class LMS mengalami penundaan akibat pendemi Covid-19. Setelah diluncurkan, kapal perang ketiga Keris Class akan memasuki tahapan harbor side acceptance test. Rencananya setelah tahapan sea trial, pengiriman unit ketiga Keris Class akan dilakukan pada September 2021.
Unit ketiga Keris Class nantinya akan bergabung dengan Skuadron LMS ke-11, dimana telah terdapat KD Keris (LMS Pertama) dan KD Sundang (LMS Kedua). KD Keris diluncurkan pada April 2019 dan telah resmi dioperasikan TLDM pada 6 Januari 2020. Sementara KD Sundang, sudah diluncurkan pada 12 Juli 2019 dan statusnya kini dalam tahap uji coba di Cina.
Malaysia mengharapkan unit keempat LMS dapat diluncurkan pada November 2020. Pengadaan LMS ini dilaksanakan berdasarkan Kontrak yang ditandatangani pada 23 Maret 2017 bekerja sama dengan China Shipbuilding & Offshore International Co. Ltd. (CSOC). Kontrak pengadaan kapal ini mencapai nilai MYR1,17 miliar atau setara US$265 juta untuk pengadaan empat unit kapal. Yang menarik, ini kali pertama dilakukan kontrak pembuatan kapal perang Malaysia oleh Cina.
Awalnya sebagai komitmen alih teknologi alias Transfer of Technology (ToT), akan ada dua kapal yang akan akan dibangun oleh perusahaan lokal Malaysia, Boustead Naval Shipyard (BNS) di Lumut, Perak. Namun ada renegosiasi ulang dari Pemerintahan di Putrajaya, yakni dengan menurunkan nilai kontrak menjadi MYR1,05 miliar. Sebagai konsekuensi, keempat kapal hanya akan dibangun di Cina. Sebagai informasi, BNS sebelumnya telah tersadung masalah dalam proyek pembangunan frigat stealth Maharaja Lela Class (Gowind Class).
Keris Class LMS diketahui mempunyai spesifikasi panjang 68,8 meter, lebar 9 meter, dan draught 2,8 meter. Bobot mati kapal patroli perbatasan ini adalah 700 ton. Dengan didukung dua mesin diesel, KD Keris punya kecepatan maksimum 22 knots, sementara untuk jarak jelajahnya adalah 3.704 km pada kecepatan 15 knots.
Keris Class LMS mengandalkan senjata utama berupa kanon RCWS (Remote Control Weapon System) H/PJ-17 kaliber 30 mm pada haluan dan dua pucuk SMB (Senapan Mesin Berat) 12,7 mm pada deck bagian belakang. Di bagian buritan disediakan space sepanjang 6 meter untuk dimuati dua unit rigid-hull inflatable boats (RHIB). (Gilang Perdana)
Kalau terperosok 1x mungkin wajar tapi kalau terperosok 2x dilubang yg sama itu baru luar biasa pola pikirnya..akibat kombinasi keserakahan (korupsi) dan kesombongan (sdm dan infrastruktur galangan kapal yg blm siap dan gengsi tidak mau kalah dengan Indonesia) akhirnya Malaysia terperosok di lubang yg sama..pertama pengadaan Kapal Maharaja class yg berbasis kapal Gowind 2500 dari Naval Prancis pengadaan 6 kapal perang ini satupun ga ada yg jadi padahal sudah tidak sedikit biaya dikeluarkan dan waktu yg lama..dan itu di ulangi lg dalam pengadaan 6 kapal LeMeS dari Wuhan China..padahal ini hanya sekelas KCR 60 milik kita..dari awalnya 3 dibuat di Malaysia dan 3 dibuat di China dengan ToT satupun blm jadi..hingga akhirnya seluruhnya di buat di China dengan pembengkakan dana yg tidak sedikit dimana 3 sdh dikirim ke Malaysia dengan spek yg alakadarnya..@semoga ini jd pembelajaran buat bangsa Indonesia agar kasus ini tidak terjadi di negara kita..Aamiin
Peralatan malah lebih canggih Boustead Naval daripada yang dimiliki PAL. Mereka punya dok yang mampu membangun kapal hingga 35 ribu ton bandingkan dengan PAL yang cuma 20 ribu ton. Mesin pemotong yang lebih powerfull mereka juga punya
Tapi terkendala manajemen dan SDM yang hancur hancuran
Lah terus bangun kapal star 50 yg berat nya 50.000DWT di dok yg mana bang?
https://pal.co.id/2019/12/produk-dan-solusi/fasilitas/fasilitas/?lang=ina
Mgkn prlu di koreksi kmbali mengenai perbandingan kapasitas antara PAL sm BNS yang sampeyan bikin
Disini katanya fasilitas dok 50k ton
https://pal.co.id/2019/12/produk-dan-solusi/fasilitas/fasilitas/?lang=ina
Memang anggota sales gagal parah. Yg dia khatam cuma seeker ngadat sama looby starbucks doank, itupun hoax. Cocok klo bergabung dng DR.
500.000 ton atau berapapun pada kenyataannya adalah hasil produksinya serta kualitrasnya.
Contohnya SSV made in PT PAL yang sudah di eksports dan juga telah teruji dengan tabrakannya SSV Piony
Jangan termakan brands dan harga, tapi pembuktian untuk kualitas adalah sebagian pembuktian untuk ready for job.
Scorpone negara tetangga apakah sudah dapat menyelam?
Lalu bagaimana dengan hasil Chang Bogo kita di selat Bali…
#Fakta berbicara
Ini juga ada faktor jebakan diplomasi RRT
Lohh.. bkan.y Malaysia itu negara FPDA, Commonwealth dan sekutu USA di luar NATO tp koq mlah beli Kapal perang dr Cinpeng ? udah gagal fokus tuh Malaysia atw emang udh kritis ekonomi negara.y
Dari panjang total kapal setara sama KCR-60 TNI AL.
Tapi soal persenjataan tampaknya lebih advanced KCR-60 dan trus KCR made in tempatan.
Malaysia tampaknya belum bisa bikin kapal sekelas ini sehingga harus import utuh dari China.
Kasian sy sm malon sbnrnya..kayaknya banyak hal yg salah urus dsana. Kapal patroli spt ini aja masih buatan LN..cina lagi. Disini bumnis aja udah ngga dikasih kontrak kapal patroli krn dah ngga levelnya lagi
Setara KCR 60. Mungkin karena varian KCR 60 lebih mahal, Malaysia lebih memilih China yang terkenal dengan harga murahnya.
Sebenarnya apa toh masalah dg TOT KD Maharajalela dibawah asuhan @navalgroup yg kesohor itu 🤔
Dulu waktu pengadaan scorpene juga bermasalah….apa ga merusak citra navalgroup sendiri 🙆
Manajemen busuk kuat KKN.
SDM di lapangan malah tenaga kerja asing dari negara yang minim pengetahuan membangun kapal seperti Bangladesh dan Srilanka demi mengejar upah murah meriah
Saking power fullnya sampai salah potong bajanya..he2..btw bukannya PT. PAL pernah buat kapal Starship yg bobotnya hingga 50 rb Ton..berarti Doknya jg besar..
Pernah buat PT PAL bahkan sekelas LHD PT PAL sebenernya dah mampu tapi tinggal pesanan dan dananya aja
Jangan nangis aja
Ayam bagiku.
PT.Punya DOK berkapasitas 50.000 ton.
Kapal yang jadi PAL STAR-50,& konsep PAL LHD(Panjang : 240 M,Berat : 40.000 Ton (kosong).
Dan pemegang dok terbesar milik PT.Bandar Abadi (70.000 Ton).tuh sedikit penjelasan yang 20.000 ton milik Kedua Bahari,DRU, Citra Shipyard
Kasihan malingsiong hendak menyaingin Indonesia malah sekarang terperosok ke lobang yang dalam dengan hasil tidak memuaskan projects gagal semuanya. Apa mungkin SDM kurang pandai alias tidak mampu bikin dan kemungkinan terlalu banyak korupsi di Kemenhan malingsiong..🤫
Sebelum ente komen korupsi negara orang ente liat dulu diri sendiri, jangan korupsi nama orang lain ya.
Ayam jago ngawur komen sampean.. jelas2 masih lebih bagus dan lengkap fasilitasnya PT.PAL.. teliti dl baru komen biar ga ngawur.
Sebetulnyaa tdk ada yg istimewa dari kapal ini, kapal ini speknya biasa saja, galangan kapal dalam negeri banyak yg sdh mampu buat. Hehee
Lebih hebat KCR 40 meter malah
Terlibat sengketa laut dengan china kok beli kapal perang dari china .. malaysia payah .. semua teknologi kapal perangnya udah diketahui china .. gampang di jamming oleh nelayan china yg pake kapal ikan .. trus di bakar .. malaysia bodoh
Kok namanya keris sih?bukannya🤔?