Update Drone KamikazeKlik di Atas

Kapal Mata-mata Cina Sandar di Sri Lanka, India Kerahkan “Rukmini dan Angry Bird” untuk Cegah Penyadapan

Ekspansi kekuatan laut Cina, baik dalam armada kapal perang dan kapal mata-mata bergenre kapal riset di Samudera Hindia, rupanya telah membuat India gusar. Sebut saja akvitas terbaru dari spy ship Cina, Yuan Wang 5 yang sandar di Pelabuhan Hambantota, Sri Lanka, yang lokasi tak jauh di selatan India. Sadar akan ancaman yang ada di depan mata, New Delhi saat ini telah mengoperasikan empat satelit yang membentuk perisai sinyal untuk melindungi komunikasi penting yang kemungkinan akan disadap oleh Cina.

Baca juga: Rusia Sukses Hancurkan Satelit Mata-mata di Orbit Rendah Bumi, Washington Langsung Ketar-ketir

Dikutip dari LokmatTimes.com (22/8/2022), disebutkan salah satu satelit militer India yang difungsikan untuk melindungi dari upaya penyadapan Cina adalah satelit pengintai GSAT7 Rukmini yang dioperasikan Angkatan Laut India. Satelit Rukmini pada prinsipnya akan melacak pergerakan kapal-kapal Cina di Samudera Hindia dalam radius 2.000 nautical mile. GSAT7 Rukmini tidak sendiri, ada satelit militer India lain yang ikut mendukung misi ini, yakni GSAT7A Angry Bird, yang disebut terakhir merupakan satelit yang dioperasikan Angkatan Udara India.

GSAT7 dengan berat 2.650 kg diluncurkan pada tahun 2013 dan dikenal dengan nama Rukmini, dan menjadi satelit militer pertama India dan digunakan oleh angkatan laut. ISRO (India Space Research Organisation) menyebut Rukmini sebagai satelit komunikasi canggih yang menyediakan berbagai spektrum layanan dari suara dengan bit rendah hingga komunikasi data dengan bit rate tinggi.

Satelit Rukmini dalam keseharian berperan menghubungkan antara kapal perang, pesawat patroli maritim, kapal selam, dan sistem komunikasi berbasis darat milik angkatan laut secara real-time.

Sementara satelit GSAT7A dengan bobot 2.250 kg, atau dikenal dengan sebutan Angry Bird diluncurkan pada tahun 2018 dan digunakan khusus untuk angkatan udara India. Angry Bird menghubungkan platform di AU India seperti helikopter, jet tempur, sistem peringatan dini, radar dan kontrol udara. Saat ini, AU India telah menggunakan 30 persen dari kemampuan komunikasi satelit Angry Bird.

Terkait dengan aktvitas kapal mata-mata Cina, baik Rukmini dan Angry Bird menjadi banyak disebut, terutama tekait kemampuan kedua satelit untuk menyediakan perisai sinyal tehadap upaya spionase yang dilakukan kapal-kapal Cina di Samudera Hindia.

Untuk misi perisai sinyal, selain satelit komunikasi Rukmini dan Angry Bird, India juga mengerahkan satelit mata-mata RISAT dan Emisat, plus kapal perang dengan kemampuan meladeni peperangan elektronik. New Delhi mengklaim, bahwa sinyal dari antena besar, sensor, sistem penyerap data dan sinyal pengawasan dari satelit dan kapal mata-mata Cina dapat dicegat.

Yuan Wang 5

Meski berlabel sebagai kapal riset sipil, Yuan Wang 5 yang berbendra Cina dan bermarkas di Shanghai adalah salah satu dari armada kapal pelacak satelit dan rudal balistik. Meski punya tugas yang erat kaitan dengan dunia spionase dan intelijen, namun jangan keburu menyimpulkan misi dari Yuan Wang 5, pasalnya Cina sendiri mengoperasikan banyak satelit untuk keperluan sipil dan militer. Jadi, meski dugaan bermunculan, sejatinya Beijing punya kepentingan tersendri atas asetnya.

Baca juga: Yuan Wang 6 – Kapal Pelacak Satelit dan Rudal Balistik yang Melintasi Selat Sunda

Sekilas tentang Yuan Wang 5, kapal riset ini merupakan generasi ketiga dari Yuan Wang class. Kapal ini resmi diluncurkan dari galangan Jiangnan Shipyard pada 29 September 2007. Yuan Wang 5 menggunakan teknologi serat optik untuk sistem informasinya, kabarnya listrik yang dihasilkan oleh kapal dengan 400 awak ini cukup untuk memasok kebutuhan 300 kota. (Bayu Pamungkas)

4 Comments