Kapal Cepat Rudal KRI Halasan 630 Tampilkan Uji Coba Penggunaan Decoy Chaff
|Perangkat umpan alias decoy bukan sesuatu yang baru lagi di arsenal kapal perang TNI AL, lantaran sudah lazim terdapat pada kapal kelas frigat dan korvet. Sementara di segmen Kapal Cepat Rudal (KCR), setelah generasi KCR Mandau class, kini KCR 60M produksi PT PAL Indonesia, menjadi yang tercanggih dalam penggunaan decoy.
Meski sudah beberapa kali KCR 60M melaksanakan uji peluncuran decoy, namun pada rekaman video yang dirilis akun Instagram KRI Halasan 630, diperlihatkan tahapan loading amunisi decoy sampai pada slide video yang memperlihatkan tahap pelepesan decoy ke udara, yang dimaksudkan untuk mengacaukan serangan rudal jelajah anti kapal.
Dalam operasi di bawah Komando Guspurla Koarmada I di Perairan utara selat bangka (9/8/2024), Komandan KRI Halasan-630 mengadakan latihan penembakan meriam Bofors 57 mm MK3, kanon 20 mm, decoy dan senapan mesin ringan. Dalam rangka meningkatkan professionalisme prajurit KRI Halasan 630 serta menguji kesiapan seluruh persenjataan maupun sensor yang dimiliki KRI Halasan 630.
View this post on Instagram
Decoy yang dilepaskan dari KRI Halasan 630 bukan flare, melainkan chaff. Chaff terdiri dari serat-serat logam atau foil yang dipancarkan ke udara. Serat-serat ini menciptakan “awan” radar reflektif yang mengganggu radar musuh dengan menciptakan banyak target palsu. Ini membuat radar musuh sulit untuk mengidentifikasi dan mengunci pesawat yang sebenarnya.
Chaff yang dilontarkan adalah bagian dari C-Guard decoy launching system, yang pengendaliannya dilakukan dari Combat Management System (CMS) dan software C-Fire Control System. Solusi ini dapat menangkal ancaman dari serangan rudal berpemandu infrared, rudal berpemandu frekuensi radio dan advanced next generation torpedoes (Anti-Torpedo decoys).
Ini artinya decoy dapat mengantisipasi serangan dari udara dan bawah permukaan. Chaff pada C-Guard mengandalkan decoy kaliber 130 mm NATO yang punya sifat limited maintenance.
C-Guard decoy dapat beroperasi dalam tiga pilihan mode yang berbeda, yaitu Manual, Semi-Otomatis, atau Full-Otomatis. Dalam mode Full-Automatic, C-Guard secara otomatis mengevaluasi dan mengeksekusi penanggulangan paling efektif untuk perlindungan diri – dapat mengurangi beban stres pada operator, mengurangi kemungkinan kesalahan, dan memastikan eksekusi yang cepat.
Diproduksi oleh Terma dari Denmark, C-Guard decoy disebut dapat merespon empat serangan sekaligus. Desain peluncur tetap dengan 6 atau 12 tabung dalam 3 atau 4 arah di setiap sisi menyediakan cakupan 360 derajat yang efektif tanpa risiko kegagalan mekanis pada bagian yang bergerak. C-Guard secara teori dapat mengontrol 6 hingga 24 tabung penembakan di setiap sisi kapal. (Gilang Perdana)
Terma SKWS DLT-12T: Perisai Serangan Rudal Anti Kapal di Korvet SIGMA Class TNI AL
Usul yg bagus mas Bobby……saya tampung dulu masukkannya, nanti saya teruskan ke pihak yg terkait 🙏
PT PAL dapat TOT gk senjata peluncur chaff dan decoy min? Sayang banget kalo gk dapet padahal banyak kapal perang perlu di pasangan peluncur chaff dan decoy di kelas nya semacam LPD dan LST TNI SL
Serasa kurang menggetarkan lawan senjata kapal perang KRI halasan ada yg kurang gk ada fiture pelacakan bawah air semacam sonar dan rudal anti pesawat manpad sejenis sadral tetral RC bisa di pasang dia tas anjungan kapal mirip korvet kelas sigma masih kosong melompong, terus di belakang anjungan kapal yg di pake dudukan perahu karet kalo bisa di pindahkan ke tengah, bekas tempatnya jadikan meriam ganda Otto breda 40mm jos dah selain bisa nembak di depan, di belakang bis menghalaunya rudal musuh 🔥🔥🔥👍🏻👍🏻👍🏻🙏🏻
Seandainya kapal perang seri FAC 57M NAV edisi orde lama di upgrade di aplikasi kan peluncur chaff dan decoy di kapal tersebut bis gahar ada senjata bela diri dari serangan balik rudal musuh jangan mentok di fac 60 M doang bila perlu sekalian kapal perang ukuran kecil fac 40M Kri clurit series di pasang peluncur chaff dan decoy