Kadung ‘Jatuh Hati’ pada Dassault Rafale, Irak Rela Akuisisi Rafale Tanpa Rudal Meteor
Jet tempur Rafale ibarat magic, pasalnya meski kemampuan kombatnya ‘diturunkan’ tapi pesawat tempur produksi Dassault Aviation itu masih laris diminati. Kasus yang menimpa Mesir, pembeli ekspor pertama Rafale, yang tidak mendapat izin untuk membeli rudal udara ke udara Meteor, rupanya tidak membuat permintaan Rafale surut di kawasan Timur Tengah.
Negera tetangga Iran, yakni Irak, disebut masih berminat untuk mengakuisisi selusin jet tempur multirole Dassault Rafale. Namun, pesawat itu tidak akan dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara jarak jauh (beyond visual range/BVR) Meteor, sehingga mengurangi kegunaannya secara keseluruhan sebagai jet tempur superioritas udara bagi Baghdad.
Surat kabar keuangan mingguan Perancis La Tribune melaporkan minat Irak yang berkelanjutan terhadap Rafale pada 18 Oktober 2024. Laporan tentang minat Irak untuk membeli 14 unit Rafale pertama kali tersiar pada awal tahun 2022. Laporan terbaru menegaskan kembali bahwa Baghdad akan menggunakan minyak daripada mata uang asing untuk membayar pesawat itu, dengan kesepakatan yang diperkirakan menelan biaya sekitar $3 miliar. Dan untuk meminang Rafale, pemerintah Irak kabarnya telah membayar uang muka sebesar US$240 juta.
Seperti dikutip Forbes.com, laporan itu juga mencatat bahwa Irak telah membeli radar Thales Ground Master 403 dan GM200 dari Perancis tetapi pada akhirnya tidak memesan sistem pertahanan udara SAMP/T, melainkan memilih KM-SAM jarak menengah buatan Korea Selatan. Menurut laporan tersebut, Irak sangat tertarik dengan SAMP/T, tetapi waktu pengiriman yang ditawarkan dianggap terlalu lama, dan Perancis tidak memiliki sistem yang dapat dipinjamkan kepada Irak untuk sementara waktu.
Seperti halnya Mesir dan Serbia, Irak tidak memiliki pilihan untuk memperoleh rudal Meteor bersama dengan Rafale-nya, yang secara signifikan mengurangi kemampuan tempur Rafale sebagai pesawat tempur supremasi udara.
Senasib dengan Mesir, Rafale Pesanan Serbia Bakal Dibatasi Kemampuan Peperangan Udara ke Udaranya
Israel, yang diduga menggunakan wilayah udara Irak awal tahun ini untuk melancarkan serangan terhadap Iran, dilaporkan telah menekan Perancis untuk menahan penjualan rudal Meteor ke Irak. Seperti pada kasus di Mesir, Israel diduga ikut menekan Paris untuk tidak menjual rudal Meteor, pasalnya superioritas udara Israel terancam bila Mesir atau bahkan Irak mengoperasikan Meteor. Sebaliknya, Perancis tidak ragu untuk menjual rudal Meteor ke negara Arab yang bersekutu dengan Barat, seperti Qatar dan Uni Emirat Arab.
Ketika Kairo membeli Rafale pada tahun 2010-an, Paris tidak memasok rudal Meteor karena tekanan AS dan Israel. Sebaliknya, Mesir harus puas dengan pasokan rudal udara ke udara jarak menengah Mica.
Sejak pengumuman awal kesepakatan Rafale Irak lebih dari dua tahun lalu, segera terlihat jelas bahwa Baghdad menginginkan jet tempur ini terutama untuk pertahanan udara daripada sebagai pesawat serang darat. Bahkan selusin Rafale yang dipasangkan dengan radar Perancis berbasis darat akan sangat membantu Irak memantau, berpatroli, dan mempertahankan wilayah udaranya, yang telah menyaksikan banyak pelanggaran selama beberapa dekade.
Tak Ada Meteor, Mica pun Jadi
Meteor dan MICA adalah dua rudal udara-ke-udara buatan MBDA Missile Systems yang dirancang untuk melengkapi kemampuan tempur udara dari pesawat seperti Rafale, tetapi keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal desain, jangkauan, dan penggunaan.
Meteor
Meteor adalah rudal jarak jauh yang dirancang untuk menyerang target pada jarak lebih dari 100 km. Meteor digunakan terutama untuk pertempuran di luar jangkauan visual (BVR – Beyond Visual Range), sehingga cocok untuk menghadapi ancaman yang berada di luar jangkauan radar lawan atau dalam skenario di mana kemampuan manuver lawan terbatas.
Meteor memanfaatkan active radar homing yang terintegrasi dengan sistem data link dari pesawat peluncur, Meteor dapat mengkoreksi jalur penerbangannya untuk mengejar target yang bergerak. Ini memungkinkan Meteor untuk tetap “terkunci” pada target bahkan jika target bergerak keluar dari area penguncian radar.
Meteor ditenagai oleh sistem ramjet, yang memungkinkan rudal mempertahankan kecepatan tinggi secara konstan sepanjang penerbangannya. Sistem ramjet memberikan keunggulan besar karena Meteor bisa mengubah kecepatan untuk menyesuaikan dengan target, menjadikannya sangat efektif dalam menghadapi pesawat tempur atau rudal yang bermanuver cepat.
KF-21 Boramae Sukses Terbang Perdana Selama 30 Menit, Bawa Empat Rudal Meteor
Meteor memiliki kecepatan maksimum di atas Mach 4 dan kemampuan manuver yang baik berkat sistem pemanduan canggih. Kecepatan tinggi dan manuver yang adaptif membuat Meteor sangat mematikan untuk target BVR.
Mica
Mica adalah rudal yang lebih fleksibel, dengan varian untuk jarak menengah hingga jarak dekat. MICA tersedia dalam dua versi utama: Mica RF (radar guided) dan Mica IR (infrared guided). Mica mampu melayani peran BVR, tetapi lebih dioptimalkan untuk pertempuran jarak menengah hingga dekat (10–80 km).
Mica dengan kecepatan Mach 4 menggunakan motor roket solid, yang memberikan dorongan tinggi pada awal penerbangan tetapi kecepatan dan daya dorong akan berkurang seiring waktu. Ini membuatnya efektif dalam jarak menengah, tetapi tidak memiliki daya tahan dorongan seperti Meteor. (Gilang Perdana)
Hanya bisa digunakan senjata buatan perancis + Meteor
buatan amerika dan mayoritas eropa aja gak bisa
juga bisa amunisi buatan pembeli seperti India, sesuai perjanjian
Apakah Rafale bisa menggunakan persenjataan buatan turki atau China?
Meteor buatan konsorsium beberapa negara eropa dan juga mengandung komponen AS jadi Israhell juga bisa mudah mengontrol AS dan Jerman serta Inggris dalam ijin ekspor ke negara yg membahayakan Israhell
Untung Singapura ga jegal Indonesia untuk beli missile Meteor kaya dulu tank Leopard wkwkwk
Rafale hampir 100℅ buatan Perancis, dan perancis tidak punya syarat yg aneh2 dalam bisnis Alutsistanya.
beda dengan buatan AS, dan Typhoon yg buatan keroyokan beberapa negara eropa shg menyulitkan ijin ekspornya
MICA aja cukuplah daripada F-16 hanya Sidewilnder aja