Update Drone KamikazeKlik di Atas

Jerman Tawarkan Enam Unit Kapal Selam AIP Type 214 yang ‘Diperbesar’ untuk AL India

Secara kuantitas belum ada negara di Asia yang mampu menandingi kekuatan kapal selam Cina. Meski begitu, Angkatan Laut Sang Naga punya tandingan serius dari Angkatan Laut India. Merasa mendapat tekanan atas kehadiran armada kapal perang Cina di Samudera Hindia, maka Angkatan Laut India memproyeksikan setidaknya untuk memiliki 24 unit kapal selam diesel listrik.

Baca juga: India Sukses Luncurkan Rudal Balistik dari Kapal Selam Nuklir Produksi Dalam Negeri

Namun kondisi saat ini, Angkatan Laut India hanya diperkuat 16 unit kapal selam diesel listrik, plus dua kapal selam bertenaga nuklir. Sebagai perbadingan, Angkatan Laut Cina diperkuat total 76 kapal selam, terdiri dari 8 SSBN (kapal selam rudal balistik), 13 SSN (kapal selam serang bertenaga nuklir), dan 55 SSK (kapal selam diesel listrik).

Guna menggenjot postur kekuatan bawah laut dan tak melupakan pelibatan industri pertahanan dalam negeri, maka India membuka tender untuk meraih alih teknologi sebesar-besarnya dari galangan kapal selam ternama di Eropa.

Dikutip eurasiantimes.com (19/11/2023), disebut ThyssenKrupp AG Jerman telah menawarkan kapal selam Type 214 yang diperbesar Kepada Angkatan Laut India, khususnya untuk menghadapi Cina dan Pakistan. Kapal selam diesel tersebut ditawarkan dengan nilai US$4,8 miliar untuk enam kapal selam di bawah Project 75I.

Mengingat butuh waktu 11 tahun bagi kapal selam Scorpene class pertama untuk memasuki armada Angkatan Laut India setelah penandatanganan kesepakatan, maka kapal selam yang akan dibangun di bawah Project 75I setidaknya akan berjarak satu dekade lagi untuk mulai beroperasi.

Type 214 yang diproduksi DSME (Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering), Korea Selatan.

Saat mengumumkan tender Project 75I pada bulan Juli lalu, Kementerian Pertahanan India mengatakan pihaknya mengharapkan transfer teknologi besar-besaran ke galangan kapal India selain menyediakan Air-Independent Propulsion (AIP) untuk kapal selam. Teknologi AIP membantu kapal konvensional bertahan di bawah air lebih lama.

“Type 214 yang ada saat ini adalah desain standar, yang memerlukan beberapa modifikasi untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut (India). Hal ini bukanlah hal yang aneh. Tipe 209 yang didapat India dari Jerman pada pertengahan tahun 80an dan dibuat dua di antaranya di India juga dimodifikasi sesuai spesifikasi India,” kata seorang pejabat ThyssenKrupp.

Papanikolis (S 120), salah satu Type 214 milik AL Yunani.

Type 214 adalah kelas kapal selam diesel listrik yang dikembangkan khusus untuk ekspor oleh Howardtswerke-Deutsche Werft GmbH (HDW). Type 214 mengadopsi desain lambung baja non-magnetik, sehingga sulit dideteksi menggunakan detektor anomali magnetik.

Peningkatan kedalaman penyelaman, perpaduan senjata dan sensor modular, serta fitur AIP yang terintegrasi penuh menjadikan Type 214 ideal untuk menambah kekuatan angkatan laut India ketika kapal selam Cina melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke wilayah Samudera Hindia.

AIP meningkatkan ketahanan bawah air kapal selam, jika dibandingkan dengan harus melakukan pengisian baterai sebanyak tiga hingga empat kali, sehingga mengurangi kerentanannya terhadap deteksi. Jerman dikenal sebagai pionir yang berhasil mengoperasionalkan sistem AIP di kapal selam mereka, yang juga digunakan oleh Israel, Jerman, dan Turki. Sistem AIP pada kapal selam Korea Selatan juga telah dikembangkan dari sistem Jerman.

Kapal selam diesel-listrik konvensional (SSK) bertenaga AIP berada di tengah-tengah antara kapal bertenaga nuklir dan SSK non-AIP. Hal ini memungkinkan SSK untuk tetap berada di bawah air selama 10 hingga 14 hari tanpa perlu muncul ke permukaan untuk mengisi ulang baterainya ketika rentan terhadap deteksi kapal perang anti-kapal selam musuh.

SSK lain dapat bertahan di bawah air selama kurang lebih 48 jam. Fuel-cell-based AIP ini unik karena menghasilkan kebutuhan hidrogen di kapal.

Dua tahun lalu, ketika India membuka tender, galangan Jerman tidak menunjukkan minat untuk memproduksi kapal selam dengan India. Namun, ketika perang Rusia-Ukraina meletus, membuat Jerman keluar dari bayang-bayang Perang Dunia II dan mengambil peran yang lebih tegas dalam memimpin pertahanan melawan Rusia dan Cina, yang mengambil sikap bermusuhan di kawasan Indo Pasifik.

India membeli empat kapal selam konvensional Type 209/1500 (Shishumar class) dari HDW Jerman Barat pada tahun 1981 untuk memperoleh pengetahuan pembuatan kapal selam. Namun, Kelompok Desain Kapal Selam Angkatan Laut India tidak dapat menyerap kemampuan merancang atau mengembangkan kapal selam.

Baca juga: Rusia Tawarkan India ‘Gratis’ Tiga Unit Kapal Selam Kilo Class, Inilah Syaratnya

Kapal selam HDW tersebut disertai dengan rencana rinci untuk membangun kapal selam kelima dan keenam di dalam negeri. Namun, proyek tersebut kandas lantaran perusahaan tersebut masuk daftar hitam di India pada tahun 1987 karena tuduhan suap. (Bayu Pamungkas)

5 Comments