Jerman Rancang MBT Leopard 2AX, Punya Bobot Lebih Ringan dengan Desain Kubah Baru
|
Meski masih laris di pasaran, sejatinya tank tempur utama alias Main Battle Tank (MBT) Leopard 2 sudah cukup umur usianya. Walau tak bisa dibilang terlalu tua, tipe MBT Leopard 2 sudah beroperasi sejak tahun 1979. Dengan serangkaian modifikasi dan penambahan lapisan proteksi, bobotnya telah bertambah signifikan dari varian awalnya.
Baca juga: Jerman Lengkapi MBT Leopard 2 dengan Trophy APS, Sistem Proteksi Tank dengan Radar AESA
MBT Leopard 2 versi pertama beratnya ‘hanya’ 50 ton, kemudian di versi 2A4 (seperti yang dioperaskan TNI AD) beratnya menjadi 55 ton, lalu di versi 2A6 bertambah lagi beratnya jadi 62 ton, hingga versi 2A7V beratnya 64 ton. Secara umum, sasis MBT Leopard 2 masih mampu diadaptasi dengan modifikasi hingga berat 69 ton. Namum, ada kabar dari negeri asalnya, bahwa Jerman justru tengah memikirkan untuk menghadirkan versi baru Leopard 2 dengan bobot yang lebih ringan.
Dikutip dari Defense Express – defence-ua.com (7/8/2021), perusahaan kondang asal Jerman, Krauss-Maffei Wegmann, tengah merancang upgrade versi terbaru Leopard 2 dengan label “AX”. Ide dasar kehadiran Leopard 2AX yaitu untuk mengurangi bobot mesin, atau setidaknya tidak menambahnya, tapi akan meningkatkan efektivitas kemampuan tempurnya.
Rainer Fichtner, Senior VP Divisi Tank Krauss-Maffei Wegmann mengungkapkan, bahwa Leopard 2AX akan dihadirkan dengan desain kubah yang benar-benar baru, menggunakan teknologi produksi baru dan material canggih di kelasnhya, serta mengoptimalkan desain pada tahap awal yang akan mengurangi massa dengan tingkat perlindungan yang sama dari versi sebelumnya. Ia mencatat bahwa pendekatan yang sama akan meningkatkan tingkat perlindungan dengan bobot yang sama. Artinya, Krauss-Maffei Wegmann harus berjuang untuk tidak melewati batas “psikologis” bobot 70 ton pada Leopard 2AX.
“Elemen proteksi tetap menjadi tantangan utama dalam desain Leopard 2AX, terutana untuk mengadopsi proteksi dinamis yang dirancang khusus untuk melawan amunisi kinetik dalam konfrontasi jarak dekat,” ujar Rainer Fichtner. Di antara kemungkinan pemasok sistem proteksi pada Leopard 2AX adalah KE Armor Shield dari perusahaan Israel Rafael, yang akan diproduksi oleh Dynamit Nobel Defense di Jerman.
Proteksi dinamis pertama kali diperkenalkan awal tahun ini dan memberikan perlindungan terhadap munisi sub-kaliber armor piercing dari meriam 105, 120 dan 125 mm. Itu dibuat secara modular dan mengurangi efek proyektil musuh sebesar 54 persen.
Lain dari itu, Leopard 2AX akan mendapatkan sistem sensor dan pemandangan baru, serta arsitektur digital sepenuhnya yang mengintegrasikan sejumlah subsistem, termasuk pelacakan otomatis target dan fully digital sight of the commander. Penekanan khusus ditempatkan pada peningkatan kesadaran operasional kru melalui integrasi ke dalam sistem kontrol digital modern dan transmisi informasi. Misalnya,komandan dapat menerima gambar video dari drone secara online.
Baca juga: Singapura Diisukan Terima Leopard 2A7, Inilah Profil MBT Terbaik!
Meski baru sebatas rumor, Leopard 2AX ada kemungkinan akan mengadopsi meriam dengan kaliber baru, bukan lagi 120 mm, tapi 130 mm dari Rheinmetall. Dan satu lagi, ada desas-desus Leopard 2AX nantinya cukup diawaki oleh tiga personel saja, maklum selama ini keluarga MBT Leopard masih diawaki empat personel, yakni dengan adanya loader untuk pengisian amunisi secara manual. (Gilang Perdana)
Belajar bikin amunisi tank dalam negeri dulu dah, amunisi 120 mm aja mahalnya minta ampun, apalagi yg 130 mm
….buat intermeso……Si Mbah BUYUT narik CICITNYA….
https://youtu.be/bdWYgDIHBas
Masih kalah sama MERKAVA buatan Israel..
Bismillah bukan cuma leopard saja yang diakuisisi TNI.AD tetapi juga butuh juga tank T.90 M dan T.80 sebagai pendamping kekuatan tempurnya.semoga saja dapat dibahas didalam rapat komisi I DPR RI dan panglima TNI berikut Menhan pak prabowo.setidaknya dapat teralisasi ditahun 2021 sampai 2035 jangka yang cukup panjang untuk dapat mengakuisisi alutsista ini.semoga saja presiden putin dapat membantu.
Kl negara kuat mereka bisa melindungi tanknya tp buat negara lemah lawan isis aja dah pada rontok tu tanknya. 😀😀😀
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Segera ajukan pembelian Leopard 2 AX ini ke Jerman sebanyak 1000-2000 unit sekarang dan saat ini juga ! Agar kita bisa menjadi pengguna pertama dan lbih cpat mendapatkannya. Beli juga Leopard 2 A7 sebanyak 1000 unit utk ditempatkan di Natuna, juga beli LHD 100-200 unit untuk mengangkut batalion-batalion Leopard kita ketika menginvasi Paracel dan Spratly Islands nanti. Laksanakan ! Bravo !
Di perang suriah leopard turkey jadi rempeyek rudal anti tank,.apalagi kena ICBM china bisa jadi perkedel
Asia pasifik mkin panas, kita darurat ICBM
masih ingat lapisan keramik pelindung Leopard rontok kena senggolan truk barbar di sumatra? Kabarnya supir truknya digiring ke markas AD untuk ditanyai tips dan tricknya
Kalau keramiknya copot atau rusak apa bisa dicari penggantinya ditoko bangunan.😂😂
The current generation of tanks using autoloaders (Russian T-90 and T-14, Japanese Type 90 and Type 10, Chinese Type 98, Korean K2 Black Panther, French Leclerc, Chinese/Pakistani Al-Khalid MBT) all weigh between 45–55 tons. Tanks that do not use autoloaders tend to weigh in the 55–70 ton range (American M1A2 Abrams, German Leopard 2, Indian Arjun, British Challenger 2)..
Kalau kaliber yang diadopsi 130mm harus pakai autoloader karena berat peluru yang tidak memungkinkan bagi loader membawanya
Ayo beli lagi 150 unit Leopard 2A4 tambahan, 100 unit lagi di upgrade menjadi 2RI karena 103 unit tank leopard milik TNI AD jumlahnya kurang banyak
Lebih baik perbanyak tank harimau hitam & ranpur dgn bobot yg ringan karena tidak semua wilayah di Indonesia bisa dilintasi tank leopard seberat 60 ton.
Indonesia gak perlu banyak tank, Indonesia butuh nya Pesawat tempur Multirole sama Kapal laut yang banyak…
Tank Armata Rusia msh tetap is the Best, sengada lawan…😀😀😀
Ya Salaamm…😁😁😁