Update Drone KamikazeKlik di Atas

Jenderal Iran Qasem Soleimani Jadi Korban Hellfire R9X Ninja “Flying Ginsu”

Kematian Jenderal top Iran Qasem Soleimani (62 tahun) masih menjadi sorotan dunia hingga hari ini. Tewas akibat serangan rudal yang dilancarkan drone Amerika Serikat pada Jumat (3/1/2020) dini hari di Bandara Baghdad, mengundang duka mendalam bagi warga Iran.

Baca juga: Hellfire R9X “Flying Ginsu” – Cara Sadis Mengelimimasi Sasaran Terpilih Tanpa Korban Sipil

Dikutip dari liputan6.com (4/1/2020), rekaman CCTV yang direkam di dekat dengan bandara dan ditayangkan stasiun TV Irak AhadTV menunjukkan ledakan salah satu dari dua mobil yang hancur oleh rudal presisi, yang ditembakkan oleh drone General Atomics MQ-9 Reaper. Bahkan situs Daily Mail menyebut tubuh jenderal Iran itu disebutkan hancur berkeping-keping dalam serangan itu. Seorang politikus senior mengatakan jenazahnya hanya dapat diidentifikasi dengan cincin yang ia kenakan di tangan kirinya.

Di antara korban tewas yang teridentifikasi adalah jenderal Pengawal Revolusi Islam – Brigadir Jenderal Hussein Jafari Nia dan Mayor Jenderal Hadi Taremi – dengan Kolonel Pengawal Shahroud Mozaffari Nia dan Abu Mahdi al-Muhandis.

Serangan mematikan tersebut diketahui atas restu dari Presiden AS Donald Trump, dan sebagai eksekutor adalah drone battle proven bertenaga propeller MQ-9 Reaper. Lantas yang jadi pertanyaan netizen adalah, dengan rudal apakah Qasem Soleimani dan rombongannya tewas, bahkan sampai tercabik-cabik tubuhnya.

Melansir dari situs arabnews.com (5/1/2020), didapatkan informasi yang lebih spesifik dari sumber militer AS, MQ-9 Repear yang menewaskan sang jenderal dikabarkan diterbangkan dari basis AS di Lanud Al-Udeid, Qatar. Dan jenis rudal yang digunakan adalah Hellfire R9X Ninja “Flying Ginsu.”

Dengan tujuan untuk menghindari korban dari pihak sipil, Hellfire R9X tidak dilengkapi hulu ledak. Namun tidak ada hulu ledak, cara mengeliminasi sasaran bisa dibilang cukup sadis. Sebagai ganti hulu ledak, rudal ini dilengkapi enam pasang pedang lipat (switchblade). Hellfire R9X menyasar bagian atas kendaraan sasaran, dengan bilah pedang yang mengembang, maka hanya sasaran di dalam kabin kendaraan yang menjadi korban dengan cabikan pedang.

Dua rudal ditembakkan, satu untuk masing-masing dari dua kendaraan yang mengangkut Soleimani dan rombongan, dan dikendalikan dari jarak jauh oleh operator di Lanud Creech, Nevada. Drone cadangan kedua juga diluncurkan dari markas Komando Pusat AS di Qatar, tetapi akhirnya drone kedua tidak jadi digunakan.

MQ-9 Repear beroperasi dalam moda “near-silent” dan memiliki jangkauan terbang sampai 1.850 km (beyond line of sight). Drone kombatan MALE (Medium Altitude Long Endurance) ini dapat terbang sampai ketinggian 15.000 meter. Dari spesifikasi, dengan membawa payload penuh (internal 360 kg dan eksternal 1.400 kg), drone ini dapat terbang terus-menerus selama 14 jam.

Baca juga: Proyek Drone MALE Kombatan “Elang Hitam,” PT DI Siapkan Lima Prototipe untuk Raih Sertifikasi

Operasi penyerangan pada Qasem Soleimani direncanakan oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) berdasarkan intelijen tentang pergerakan Soleimani yang dipasok oleh informan, penyadapan elektronik, pesawat pengintai, dan pasukan keamanan sekutu regional AS di Irak. Soleimani tiba di Baghdad dengan jet pribadi dari Damaskus beberapa menit sebelum serangan rudal. (Gilang Perdana)

17 Comments