Jelang Perang Terbuka, Inilah Komposisi Rudal Jelajah dan Rudal Balistik antara Iran dan Israel
Seantero dunia kini sedang menantikan momen besar yang sangat menentukan, yakni kapan Iran bakal melancarkan serangan langsung ke Israel. Meski intelijen AS dan Barat telah memprediksi akan adanya serangan dalam waktu sangat dekat. Namun, Iran juga harus berhitung, pasalnya bila serangan yang mengandalkan kombinasi rudal balistik/jelajah dan drone kamikaze dapat ditangkis, maka bukan tak mungkin justru Iran yang akan menjadi bulan-bulanan serangan balasan Israel.
Sehingga setiap langkah harus dihitung secara cermat, mengingat yang dihadapi adalah Israel yang dianggap memiliki sistem hanud berlapis terbaik di dunia. Terlpas dari serangan yang disebut akan berlangsung dalam waktu dekat, maka penggunaan rudal jelajah dan rudal balistik dipercaya akan mengambil peran dominan dalam serangan dari Iran ke Israel, begitu pun sebaliknya, mengingat Israel sebagai salah satu negara pemangku senjata nuklir, juga memiliki beberapa jenis rudal jelajah dan balistik, yang potensial digunakan untuk menyerang balik Iran.
CSIS (Center for Strategic and International Studies), sebuah think tank yang berbasis di Washington, DC, Amerika Serikat telah merilis info grafis yang cukup menarik tentang perbandingan rudal jelajah dan rudal balistik, baik yang dimiliki Iran dan Israel, termasuk estimasi jarang jangkaunya.
Bila kelak perang benar-benar terjadi, dipercaya sebagian besar nama rudal pada info grafis di bawah ini akan digunakan, bahkan akan memegang peranan kunci pada momen awal pertempuran.
Iran
Iran memiliki persenjataan rudal terbesar dan paling beragam di Timur Tengah, dengan ribuan rudal balistik dan jelajah, beberapa diantaranya mampu menyerang hingga Israel dan Eropa Tenggara. Selama dekade terakhir, Iran telah berinvestasi secara signifikan untuk meningkatkan presisi dan tingkat mematikan senjata-senjata ini.
Perkembangan seperti ini telah menjadikan kekuatan rudal Iran sebagai alat yang ampuh untuk memproyeksikan kekuatan dan menjadi ancaman yang nyata terhadap kekuatan militer AS dan mitranya di kawasan. Iran belum menguji atau mengerahkan rudal yang mampu menyerang Amerika Serikat, namun terus menyempurnakan teknologi rudal jarak jauh di bawah naungan program peluncuran luar angkasa.
Iran juga merupakan pusat utama proliferasi senjata, memasok kelompok mitra/proksi seperti Hizbullah dan rezim al-Assad di Suriah dengan pasokan rudal dan roket yang stabil, serta kemampuan produksi lokal. Sejak tahun 2015, Iran telah memberikan rudal balistik dan jelajah yang semakin canggih kepada pemberontak Houthi di Yaman, serta kendaraan udara tak berawak jarak jauh.
Iran Serang Markas Mossad di Erbil (Irak) dengan Rudal Balistik Fateh-110
Selain tindakan yang diambil oleh berbagai kelompok proksinya, Iran sejak tahun 2017 telah mengerahkan pasukan rudalnya dalam operasi tempur melawan banyak musuh di Timur Tengah.
Seperti pada bulan Juni 2017, Iran meluncurkan enam rudal ke Suriah timur yang menargetkan posisi ISIS di dekat Deir-Ez Zour sebagai pembalasan atas serangan ISIS di Teheran. Iran melakukan serangan serupa terhadap ISIS setahun kemudian pada bulan Oktober 2018. Pada bulan September 2018, Iran meluncurkan tujuh rudal Fateh-110 ke markas besar Partai Demokrat Kurdistan Iran dan Partai Demokrat Kurdistan Iran di Koya, Irak.
Pada bulan September 2019, Iran melancarkan serangan terkoordinasi dengan kendaraan udara tak berawak dan rudal jelajah terhadap fasilitas minyak Arab Saudi di Abqaiq dan Khurais. Menunjukkan tingkat presisi yang tinggi, serangan tersebut menghentikan sementara produksi di kilang minyak Abqaiq, yang memasok 5-7% minyak bumi harian dunia.
Pada Januari 2020, Iran membombardir pasukan AS di Irak selama beberapa jam dengan sebanyak 22 rudal balistik sebagai pembalasan atas pembunuhan Qasem Soleimani di AS. Serangan tersebut merusak fasilitas AS di Pangkalan Udara Al-Asad di sebelah barat Bagdad, dan menyebabkan lebih dari 100 personel militer AS mengalami Cedera Otak Traumatis.
Diancam Netanyahu, Iran Unjuk Gigi Luncurkan Rudal Balistik dari eks Kapal Kontainer Sipil
Israel
Israel memiliki salah satu persenjataan rudal tercanggih di Timur Tengah. Dibantu oleh kolaborasi asing selama enam dekade terakhir, Israel memproduksi banyak rudal jelajah dan balistik di dalam negeri dan telah terlibat dalam ekspor sistem rudal ke banyak negara lain. Meskipun sebagian besar kekuatan rudal Israel terdiri dari sistem taktis jarak pendek, Israel juga memiliki kontingen rudal balistik jarak jauh, seri Jericho, untuk pencegahan strategis.
Meskipun tidak secara resmi mengakui adanya program nuklir, namun diyakini secara luas bahwa Israel memang memiliki senjata nuklir. Israel bukan penandatangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir, atau anggota Rezim Pengendalian Teknologi Rudal atau Missile Technology Control Regime (MTCR). Namun, mereka telah menyatakan komitmen sepihak untuk mematuhi pembatasan ekspor rudal MTCR.
Selain sistem serangan, Israel juga mengerahkan perisai pertahanan rudal berlapis yang canggih, yang dikembangkan bersama dengan Amerika Serikat. Terlebih lagi, kolaborasi antara rudal Israel dan industri luar angkasa telah memfasilitasi produksi kendaraan peluncuran satelit dalam negeri. (Gilang Perdana)
Korut lsg siap2…..warming up…..tambah seru & runyam
Momentum yang pas China untuk akupansi Taiwan.
bola sangat panas berada di tangan China.
Ukraina War, Iran Israel war, Taiwan War, war war lainnya pasti menyusul
Bayangin situasi Mbah Biden saat ini, pas mumet menyapih Volodymyr, masa
mau ketambahan beban ngebela Benjamin, kuatirnya Jinping yg pintar itu memanfaatkan momentum dan nyerbu Taiwan. Apa nggak tambah linglung tu Simbah Biden. Makanya momentumnya pas, nggak akan terjadi 100 tahun ke depan. Logika sederhana.
nYimak sembari gelar tiker ama nyiapin gorengan 🤔