Update Drone KamikazeKlik di Atas

Javelin Joint Venture Kebagian Berkah Perang Ukraina, Raih Kontrak Produksi 1.300 Rudal Javelin

Belum lama setelah pimpinan Lockheed Martin menyatakan akan melipatgandakan produksi rudal anti tank Javelin pada 8 Mei lalu, kini kabar terbaru menyebut bahwa Angatan Darat Amerika Serikat (US Army) telah memberikan kontrak produksi untuk rudal Javelin dan peralatan serta layanan terkait dengan nilai total US$309 juta.

Baca juga: Lockheed Martin Siap Genjot Produksi Rudal FGM-148 Javelin Hingga Dua Kali Lipat

Dikutip dari siaran pers lockheedmartin.com (16/5/2022), disebut bila kontrak tersebut mencakup lebih dari 1.300 rudal Javelin, dimana pendanaannya diambil dari Undang-undang Alokasi Anggaran Tambahan untuk Ukraina. Selain itu, Lockheed Martin juga akan memproduksi Javelin untuk beberapa pelanggan internasional termasuk Norwegia, Albania, Latvia, dan Thailand.

Rudal anti tank FGM-148 Javelin dikembangkan dan diproduksi oleh Javelin Joint Venture, yakni perusahaan bentukan antara Raytheon Missiles & Defense dan Lockheed Martin. Sistem peluru kendali anti-tank dan multi-target yang serbaguna menawarkan kemampuan menembak dan melupakan pada jangkauan penuhnya – hingga 4 kilometer di sebagian besar kondisi operasional.

FGM-148 Javelin

“Javelin Joint Venture bekerja keras untuk memenuhi peningkatan permintaan ini,” kata Dave Pantano, wakil presiden Javelin Joint Venture dan direktur program Lockheed Martin Javelin. Ia menambahkan, “Kemampuan unik Javelin telah terbukti menjadi pembuat perbedaan dalam momen-momen menentukan, dan kami berharap dapat melanjutkan kemitraan dengan Angkatan Darat (US Army) untuk menghadirkan sistem senjata penting ini.”

Lockheed Martin berinvestasi untuk meningkatkan tingkat produksi rudal Javelin, dari saat 2.100 unit per tahun menjadi 4.000 unit per tahun. Demikian juga, Raytheon berinvestasi untuk memaksimalkan produksi reusable light-weight command launch unit (CLU).

Dalam gelar tempurnya, FGM-148 Javelin dirancang untuk beroperasi berpasangan sebagai sistem dari rudal dan alat bidik/pengendali yang disebut dengan CLU. Sistem rudalnya, yang disimpan dalam tabung fiberglas bersifat sekali pakai. Jadi begitu rudalnya meluncur, penembak tinggal membuang tabung kontainer rudal dan melepaskan CLU-nya. CLU dapat digunakan berkali-kali, selama masih ada baterai yang mentenagainya.

Baca juga: Stugna P “Ukrainian Javelin” – Tandingi Kemampuan Rudal Javelin dengan Harga Lebih Murah

Hingga saat ini, Javelin Joint Venture telah memproduksi lebih dari 50.000 rudal Javelin dan lebih dari 12.000 unit sistem peluncur yang dapat digunakan kembali. Javelin diperkirakan akan tetap berada di gudang senjata AS. hingga tahun 2050 dan dipersiapkan untuk peningkatan terus-menerus guna mempertahankan overmatch terhadap ancaman yang muncul dan untuk mendukung kebutuhan operasional yang berkembang. (Gilang Perdana)

5 Comments