Update Drone KamikazeKlik di Atas

Jadi Spesialis Peperangan Elektronika, Eurofighter Typhoon ECR Berdesain “Tandem Seat”

Setidaknya butuh waktu 20 tahun lagi sampai unit perdana jet tempur generasi keenam dalam proyek Future Combat Air System (FCAS) diterima oleh Jerman, Perancis dan Spanyol. Dalam periode ‘waktu tunggu’ yang lumayan panjang,  segala kemungkinan dapat terjadi, eskalasi peperangan dapat meletus seketika dengan intensitas yang tak lazim.

Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Perang Elektronik Typhoon, Empat Negara Bersatu dalam EuroDASS

Berangkat dari kebutuhan pada periode tunggu FCAS, tidak ada pilihan bagi Jerman, Perancis dan Spanyol untuk mengoptimalkan komposisi kekuatan udara yang ada. Khusus Jerman dan Spanyol, adalah dua negara inisiator sekaligus operator Eurofighter Typhoon. Dan salah satu langkah yang digagas oleh negara-negara pengguna Typhoon adalah rencana untuk mengembangkan jenis varian baru yang diberi label Eurofighter Typhoon ECR (Electronic Combat Reconnaissance) atau ada juga yang menyebut Typhoon SEAD (Suppression of Enemy Air Defences).

Dimotori oleh Airbus, pada International Fighter Conference 2019 yang berlangsung 12 November lalu di Berlin, pihak Airbus menyebut bahwa Typhoon ECR akan dilengkapi konfigurasi berupa dua unit Escort Jammer Pods, enam unit rudal udara ke permukaan MBDA SPEAR-EW, empat rudal udara ke udara Meteor, dua rudal udara ke udara IRIS-T dan tiga tangki bahan bakar dengan kapasitas 1.000 liter.

Pilihan rudal udara ke permukaan anti radiasi tentu tidak berpaku pada MBDA SPEAR-EW, Typhoon ECR juga digadang dapat meluncurkan rudal anti radiasi lansiran Negeri Paman Sam, seperti AGM-88B HARM atau AGM-88E AARGM.

Sementara jammer pods akan dilengkapi dengan instalasi Emitter Locator Systems pada wingtips. Pola yang dikedepankan dari Typhoon ECR adalah kemampuan pengawala udara sekaligus melakukan jamming pada radar lawan dalam waktu bersamaan.

Jadi Pesawat Tandem Seat
Yang menarik dari Eurofighter Typhoon ECR adalah hampir pasti nantinya pesawat tempur spesalis peperangan elektronika (pernika) ini akan berupa pesawat tandem seat. Hal tersebut diungkapkan Kurt Rossner, Head of Combat Aircraft Systems Eurofighter. ”

Electronic Warfare Officer (EWO) berada di kursi belakang. Kokpit depan dan belakang akan independen satu sama lain dan EWO akan memiliki layar sentuh panorama multi fungsi dan kokpit misi khusus yang dapat digunakan untuk melakukan misi Electronic Warfare/Electronic Attack,” ujar Rossner, dikutip dari theaviationist.com.

Eurofighter Typhoon model tandem seat selama ini dikenal pada varian latih, Typhoon T1. Dari foto-foto pada model skala yang ditampilkan di International Fighter Conference 2019, nampak jelas ada perubahan yang signifikan, terutama pada desain di area kokpit yang menyesuaikan pada standar Typhoon Long Term Evolution.

Baca juga: Proyek “Future Combat Air System” Resmi Diumumkan, Bakal Gantikan Rafale dan Typhoon di 2040

Menurut rencana, desain airframe Typhoon ECR diharapkan dapat difinalisasikan pada akhir tahun 2020. Sementara peluncuran prototipe Typhoon ECR ditargetkan pada tahun 2026. Menurut Rossner, pencapaian yang didapat dari program Typhoon ECR sepenuhnya akan diimplementasikan pada proyek FCAS. Sehingga kelak terjadi transisi yang mulus dari Eurofighter Typhoon ke FCAS.

Pemunculan program Typhoon ECR dimotori oleh kebutuhan AU Jerman yang berkomitmen untuk mengisi kekosongan struktur kekuatan udara NATO, khususnya pada kapabilitas A2AD (Anti-Access Area Denial) pada pertengahan 2020. (Haryo Adjie)

6 Comments