Update Drone KamikazeKlik di Atas

Israel Resmikan Nama Kapal Selam “INS Drakon” – Spesifikasi Tetap Misteri

Lewat sebuah seremoni di Kiel, Jerman, pada 12 November 2024 dilakukan pemberian nama resmi untuk kapal selam paling misterius milik Israel. Dengan basis Dolphin II class, kapal selam terbaru Angkatan Laut Israel ini diberi nama INS Drakon (Dragon). Meski nama resmi telah ditetapkan, namun INS Drakon tidak akan dikirim hingga tahun 2025.

Baca juga: INS Drakon (Dolphin Class) – Kapal Selam Israel Rancangan Jerman yang Diduga Dilengkapi Vertical Launch System

Seperti dikutip Times of Israel, kapal selam ini masih menjalani pengujian di galangan Thyssenkrupp Marine Systems (TKMS), Kiel. Nama yang awalnya diusulkan adalah Dakar, diambil dari nama kapal selam Israel yang tenggelam pada tahun 1968. Nama Drakon dimaksudkan sebagai kompromi setelah beberapa keluarga pelaut yang gugur dari Dakar memprotes usulan untuk mendaur ulang nama tersebut.

Dalam bahasa Ibrani, Drakon mengandung huruf-huruf yang membentuk Dakar dan dengan demikian melestarikan memori kapal selam yang tenggelam tersebut. “Dakar” akan digunakan sebagai nama kelas keseluruhan kapal selam Angkatan Laut di masa mendatang, yang dijadwalkan akan dikirim pada awal dekade mendatang.

INS Drakon dibangun dari rancangan Dolphin class dan Dolphin II class yang juga buatan TKMS. TKMS merancang dan membangun kapal selam ini khusus untuk Angkatan Laut Israel dengan berbagai modifikasi sesuai kebutuhan operasional Israel, termasuk beberapa fitur unik yang berbeda dari kapal selam konvensional lainnya.

Dolphin class pertama kali diperkenalkan pada akhir 1990-an dengan tiga kapal awal yang dipesan oleh Israel. Kemudian, pada 2010-an, tiga kapal selam tambahan dengan spesifikasi lebih canggih (Dolphin II class) dipesan, yang memiliki teknologi Air-Independent Propulsion (AIP), memungkinkan operasi bawah air dalam durasi lebih lama.

Dolphin class dan Dolphin II class terkenal dengan kemampuan serangan dan pencegahannya, termasuk spekulasi bahwa kapal ini dapat membawa rudal jelajah dengan kemampuan serangan jarak jauh, yang sangat meningkatkan fleksibilitas taktis Angkatan Laut Israel.

Spesifikasi lengkap INS Drakon belum sepenuhnya dipublikasikan karena sebagian besar detailnya dirahasiakan. Namun, dari informasi yang tersedia dan spekulasi berdasarkan kelas Dolphin II yang menjadi dasar pengembangannya.

INS Drakon (Dolphin Class) – Kapal Selam Israel Rancangan Jerman yang Diduga Dilengkapi Vertical Launch System

INS Drakon diperkirakan lebih besar daripada Dolphin II class, dengan bobot kemungkinan mencapai sekitar 2.400 ton di permukaan dan lebih dari 2.700 ton saat menyelam. Panjangnya mungkin sekitar 70 meter, lebih panjang dari Dolphin II untuk menampung lebih banyak peralatan atau persenjataan.

INS Drakon dilengkapi dengan AIP berbasis sel bahan bakar hidrogen, memungkinkan kapal selam untuk beroperasi lebih lama di bawah air tanpa perlu muncul ke permukaan. Kecepatan maksimal diperkirakan sekitar 20 knot saat menyelam.

SIPRI: “99 Persen Impor Senjata Israel Berasal dari Amerika Serikat dan Jerman”

INS Drakon memiliki tabung torpedo 650 mm dan 533 mm, memungkinkan kapal ini meluncurkan torpedo dan rudal jelajah jarak jauh. Kapal selam ini diduga mampu membawa rudal jelajah dengan jangkauan hingga 1.500 km, yang dapat dilengkapi dengan muatan konvensional atau khusus, memberikan kapabilitas strategis bagi Israel.

INS Drakon diperkirakan memiliki kapasitas kru antara 35 hingga 50 orang, dengan beberapa penyesuaian untuk misi jangka panjang atau operasi khusus. Ukuran yang lebih besar juga memberikan INS Drakon kemampuan membawa muatan khusus, yang bisa mencakup drone bawah air (UUV), pasukan khusus, atau sistem pengintaian tambahan, menambah fleksibilitas operasionalnya.

Punya VLS?
Tidak ada konfirmasi resmi bahwa INS Drakon dilengkapi dengan peluncur Vertical Launch System (VLS). Namun, spekulasi mengenai kemungkinan ini beredar luas, mengingat ukuran INS Drakon yang lebih besar dibandingkan kapal selam Dolphin II class dan keinginan Israel untuk meningkatkan kemampuan serangan strategis jarak jauh.

Umumnya, kapal selam konvensional buatan Jerman, termasuk kelas Dolphin dan Dolphin II, menggunakan tabung torpedo horizontal untuk meluncurkan rudal jelajah maupun torpedo. Namun, Israel mungkin meminta modifikasi khusus untuk INS Drakon, termasuk kemungkinan kapasitas peluncuran vertikal, untuk memungkinkan pengoperasian rudal jelajah jarak jauh dengan lebih fleksibel dan dalam jumlah lebih besar.

Jika benar dilengkapi VLS, INS Drakon akan mampu membawa rudal dalam jumlah lebih banyak dan memperluas opsinya dalam menjalankan serangan presisi terhadap target yang berada jauh dari wilayah Israel. Namun, sampai ada konfirmasi resmi dari Angkatan Laut Israel atau TKMS, spesifikasi ini tetap bersifat spekulatif. (Gilang Perdana)

TKMS Jerman Bangun MUM, Kapal Selam Kargo Modular Tanpa Awak Terbesar

2 Comments