Update Drone KamikazeKlik di Atas

INS Drakon (Dolphin Class) – Kapal Selam Israel Rancangan Jerman yang Diduga Dilengkapi Vertical Launch System

Dolphin Class Israel (Foto: Istimewa)

Bicara tentang teknologi kapal selam, maka yang menjadi acuan bagi Israel adalah Jerman, dimana hampir sebagian besar armada kaal selam Israel berasal dari rancangan Jerman. Saat ini tumpuan kapal selam Israel ada pada Dolphin Class, tiga unit Dolphin Class (batch I) sudah beroperasi dan Dolphin Class (batch II) kini dua unit juga sudah beroperasi, dan tinggal menyisakan satu unit yang telah diluncurkan galangan Howaldtswerke-Deutsche Werft – bagian dari ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS).

Baca juga: Singapura Tambah Pesanan Kapal Selam, Total Bakal Operasikan Lima Unit Type 218SG Buatan Jerman

Nah, satu unit terakhir Dolphin Class (batch 2) yang dimaksud adalah INS Drakon (Dragon – bahasa Inggris). Sudah diluncukan sejak tahun 2017 dan sampai saat ini belum diserahkan ke Israel, banyak mengundang tanya, ada apa dengan INS Drakon? Dikutip dari navalnews.com (19/1/2022), disebutkan bahwa penggarapan INS Drakon di Jerman mendapatkan status kerahasiaan level tinggi dalam pembangunannya. Masih dari sumber yang sama, dikatakan ada kemungkinan kapal selam jenis diesel listrik itu dilengkapi dengan fitur vertical launch system (VLS).

INS Drakon kabarnya kini sedang menjalani fase sea trial di Perairan Kiel, Jerman, namun sejauh ini belum ada tangkapan kamera seputar INS Drakon. Rumor berhembus, INS Drakon mungkin telah bertambah panjangnya dibandingkan dengan kapal-kapal selam sebelumnya dari kelas yang sama.

Pada 18 Januari 2022, Media Israel melaporkan bahwa biaya kapal selam Israel telah meningkat secara signifikan. Sementara laporan mencakup tiga kapal lanjutan – Dakar Class, ini selaras dengan peningkatan ukuran dan kemampuan kapal selam dari INS Dragon ke depan.

(Navalnews.com)

Keberadaan VLS akan menjadi lompatan signifikan dalam kemampuan kapal selam Dolphin I dan Dolphin II Ckass yan sudah dilengkapi dengan kemampuan meluncurkan torpedo dan rudal jelajah anti kapal. Sebagai catatan, rudal jelajah anti kapal diluncurkan dari tabung torpedo, maka dengan desain VLS menyiratkan lebih banyak persenjataan yang dapat dibawa dalam sekali berlayar.

Jika dugaaan penerapan VLS benar pada INS Drakon, maka Israel akan menjadi operator kedua kapal selam modern diesel listrik yang dilengkapi AIP serta punya kemamapuan VLS. Yang pertama adalah kapal selam KSS-III Class dari Korea Selatan yang baru saja mulai beroperasi.

Topwar.ru (31/1/2022) mewartakan pada 20 Januari lalu, bahwa Kementerian Pertahanan Israel menandatangani perjanjian dengan ThyssenKrupp Marine Systems untuk merancang dan membangun tiga kapal selam non-nuklir baru untuk Angkatan Laut Israel – Dakar Class senilai 3,1 miliar euro.

Kabarnya, Dakar Class akan menerima modul VMPL (Vertical Multi-Purpose Lock) yang dikembangkan oleh para insinyur TKMS, yang dirancang untuk mengakomodasi kendaraan bawah air, peluncur rudal vertikal atau ruang airlock untuk pasukan katak. Dan bukan tidak mungkin bila VMPL sudah diterapkan pada INS Drakon.

Baca juga: Walrus Class – Kapal Selam Modern ‘Terakhir’ yang Menjadi Kebanggaan Belanda

Sekilas tentang kapal selam Dolphin Class II – punya bobot saat di permukaan 2.050 ton dan bobot saat menyelam 2.400 ton. Kapal selam ini punyan panjang 68,6 meter dan lebar 6,8 meter. Dapat melaju dengan kecepatan 25 knots, kapal selam ini dapat menyelam sampai kedalaman 350 meter. (Bayu Pamungkas)

5 Comments