Iran dan Rusia Mulai Bangun Pabrik Drone Kamikaze di Kota Yelabuga
|Iran dan Rusia diwartakan tengah memulai tahapan pembangunan pabrik drone di wilayah Rusia yang dapat memasok lebih dari 6.000 drone rancangan Iran untuk perang di Ukraina. Delegasi Iran berpangkat tinggi telah terbang ke Rusia pada awal Januari guna mengunjungi lokasi di mana pabrik tersebut direncanakan akan dibangun.
Dilaporkan European Truth, The Wall Street Journal, menulis tentang rencana tersebut dengan merujuk pada pejabat dari negara yang bersekutu dengan AS. Disebutkan Iran dan Rusia berusaha untuk menciptakan drone yang lebih cepat yang dapat menimbulkan masalah baru bagi pertahanan udara Ukraina.
Menurut publikasi tersebut, negosiasi berubah menjadi rencana konkret setelah kunjungan delegasi Iran ke kota Rusia Yelabuga (Rusia tengah) pada 5 Januari 2023. Mereka melihat ke lokasi kosong di mana para pemimpin kedua negara berencana membangun pabrik baru.
Delegasi Iran dipimpin oleh Brigadir Jenderal Abdullah Mehrabi, kepala Riset Dirgantara Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, dan Ghasem Damavandian, kepala Industri Penerbangan Quds Iran, produsen pertahanan utama yang diyakini AS bahwa telah memainkan peran sentral dalam pengembangan dan pembuatan drone kamikaze.
Hingga saat ini, Iran telah memasok Rusia dengan apa yang disebut drone kamikaze, yang dikenal sebagai Shahed-136, yang berisi sejumlah kecil bahan peledak.
Rusia menggunakan drone untuk menyerang sistem energi Ukraina. Sementara, Pertahanan Udara Ukraina berhasil menetralkan sebagian besar ancaman drone Rusia. Shahed-136 adalah drone yang digerakkan oleh baling-baling yang bergerak lambat dan berisik, sehingga relatif mudah untuk dideteksi dan ditembak jatuh.
Iran kini sedang mengembangkan Shahed-136 dengan Rusia, yang diharapkan akan dilengkapi dengan mesin baru yang memungkinkannya terbang lebih cepat dan lebih jauh. Ini bisa menimbulkan masalah baru bagi Ukraina dan negara lain yang mungkin menjadi target serangan drone.
Sejauh ini, pabrik tersebut belum dibangun, sehingga lini produksi diperkirakan tidak akan berdampak langsung pada keseimbangan pertempuran di Ukraina.
Serangkaian upaya telah dilakukan AS dan sekutunya untuk menjegal rencana Iran terkait produksi drone kamikaze. Seperti pada 3 Februari lalu, Departemen Keuangan AS menerapkan sanksi terhadap delapan perusahaan pemasok komponen untuk drone Iran sebagai tanggapan atas pasokan drone Teheran ke Rusia untuk perang melawan Ukraina. (Gilang Perdana)
Iran diembargo dari tahun 70an, tapi industri rudal dan drone lebih maju daripada Indonesia? Berarti ada yang salah dengan pemangku kepentingan, ya gimana mau maju kalau dana riset dikerdilkan, para peneliti tidak diberikan fasilitas dan anggaran memadai, malah semakin parah sejak BPPT dilebur menjadi BRIN, padahal riset2 strategis ada di BPPT. Yang hasil risetnya banyak digunakan oleh militer Indonesia, sepertoa ANOA, RHAN, KCR, BT 250, Wulung, dll
Serangkaian upaya telah dilakukan AS dan sekutunya untuk menjegal rencana Iran terkait produksi drone kamikaze……
Harusnya tingkatkan kualitas senjata antidrone lik Sam dan sekutunya buat eliminir drone Iran dan Rusia baru terhormat dan fair itu namanya. Kita saja salut sama Iran mampu lakukan apapun utk mandiri hingga disegani dikawasan bahkan lik Sam cs pun tak berani gegabah, walau Iran masih saja kecolongan tapi mereka tangguh…
Hubungan Rusia-Iran kian mesra ditengah perang.