INS Kiltan Sambangi Jakarta, Inilah Korvet ‘Stealth’ Anti Kapal Selam Produksi India
|Tepat di Hari Pahlawan, Lantamal III Jakarta mendapat tamu kehormatan berupa merapatnya korvet anti kapal selam INS Kiltan dari AL India. Kapal perang yang sandar di Dermaga Jakarta International Container Tread (JICT) II, Tanjung Priok Jakarta Utara ini merupakan korvet ketiga dari empat korvet Kamorta Class. Sebagai wujud kemandirian alutsista, INS Kiltan dibangun oleh Garden Reach Shipbuilders and Engineers di Kolkata dengan kandungan lokal mencapai 90 persen.
Baca juga: Merapat di Jakarta, India Tawarkan OPV Saryu Class Untuk TNI AL
Kapal dengan bobot 3.000 ton ini terbilang baru, lantaran baru masuk kedinasan AL India pada 16 Oktober 2017, setelah rampung diluncurkan pada 26 Maret 2013. Kamorta Class pengembangannya ditangani langsung oleh Directorate of Naval Design sebagai bagian dari Project 28. Korvet ini dirancang dalam kapasitas untuk menghadapi pertempuran dibawah lingkungan yang terdampak radiasi, biologi dan kimia. Di armada AL India, Kamorta Class diandalkan di lini depan, lantaran punya fitur advanced stealth dan low radar signature dan tentunya kapabilitas dalam misi anti kapal selam.
INS Kiltan adalah kapal perang pertama India yang dibangun dengan struktur lambung dari material komposit serat karbon. Penggunaan material komposit menjadikan bobot kapal ini terbilang ringan, biaya perawatan rendah dengan fitur siluman yang ditingkatkan. Kamorta Class punya panjang 109 meter, lebar 12,8 meter dan punya kecepatan maksimum 25 knots dan kecepatan jelajah 18 knots.
Dengan bobot mati 3.250 ton, Kamorta Class ditenagai empat mesin diesel – Combined diesel and diesel (CODAD) yang menghasilkan tenaga gabungan mencapai 3.000 kW (4.000 hp). Dengan kecepatan jelajah 18 knots, kapal perang ini dapat menjelajah sampai 6.390 km.
Sistem sensor dan persejataan INS Kiltan dikembangkan secara mandiri oleh India, termasuk pada jenis peluncur torpedo, peluncur roket dan sistem senjata jarak dekat. Dirunut dari spesifikasi, INS Kiltan diperkuat persenjataan aspek anti serangan udara berupa 1 x 76,2 mm OTO Super Rapid Gun Mount (SRGM), 8 x 3M54 Klub dan 2 x AK-630M CIWS (Close In Weapon System).
Sementara persenjataan aspek anti kapal selam mencakup 2 X RBU-6000 anti-submarine rocket launcher, 16x Barak SAM dan 2×3 Torpedo tubes DTA-53. Uniknya untuk torpedo di korvet ini tidak menggunakan jenis torpedo ringan, melainkan mengusung heavy torpedo kaliber 533 mm.
Baca juga: RBU-6000 – Peluncur Roket Anti Kapal Selam Korvet Parchim TNI AL
Bicara tentang spesifikasi pada perangkat pengindraan, INS Kiltan mengusung BEL Revathi 3-D E/F-band radar, BEL Revathi 3-D E/F-band radar, NPOL HUMSA-NG bow-mounted sonar dan BEL Lynx U1 fire-control radar. Dalam berlayar, Kamorta Class yang dilengkapi hanggar yang dapat memuat satu unit helikopter Ka-28PL atau HAL Dhruv. INS Kiltan diawaki 17 perwira dan 106 anak buah kapal. (Gilang Perdana)
ringan bagaimana. sasis kapal penguat. terus lambung dalamnya bahan sangat ringan dan hemat biaya? bisa picu penghematan BBM dan keawetan. PT.Pal tolong perhatikan hal ini
Seharusnya kita juga pakek SAM barak buat kapal perang kita. Apalagj SAM barak canggih dan produksi India
D kita PKR yg bobotnya ngga sampe segitu di bilang fregat.
Assalamu’alaikum wr. wb.
Setuju :v
KRI Frans Kaisiepo (368) korvet terbaru saja beratnya cuman 1700 ton,kalau 3000 ton sudah masuk kelas fregat di sini memang
Kualifikasi jenis kapal perang tdk dikelompokkan berdasarkan berat kapal namun pada sistem senjata menyerang & pertahanan