Ini Spesifikasi AIM-9M Sidewinder, Rudal Udara ke Udara di F-16 Fighting Falcon Ukraina
Dalam display yang diperlihatkan saat peresmian operasional jet tempur F-16 Fighting Falcon oleh Angkatan Udara Ukraina, nampak jelas bahwa Elang Tempur yang bakal melawan jet tempur Rusia itu telah dilengkapi dengan dua jenis rudal udara ke udara, yakni AIM-9M Sidewinder dan AIM-120 AMRAAM, yang keduanya adalah produksi Raytheon.
Baca juga: F-16 Ukraina Dipasangi Pylon Integrated Dispenser System Plus (PIDS+), Apakah Itu?
Terkhusus tentang Sidewinder, keluarga rudal udara ke udara pemburu panas battle proven ini diklaim bakal menjadi game changer jika terjadi pertempuran di udara. Meski bukan varian terbaru dari keluarga Sidewinder, namun AIM-9M yang dipasang pada F-16 Ukraina tak bisa dianggap sebagai rudal ‘kaleng-kaleng,’ pasalnya AIM-9M sudah punya reputasi tempur dalam Perang Teluk I, Perang Irak, Perang Bosnia, sampai Afghanistan.
Meski kalah anyar dari AIM-9X Sidewinder (varian terbaru), namun AIM-9M lebih baru dan lebih canggih dari AIM-9P5 – yang saat ini digunakan oleh TNI AU pada F-16 Fighting Falcon.
Sebagai bagian dari keluarga Sidewinder, AIM-9M telah mendapatkan peningkatan pada sistem pemandu inframerah. AIM-9M dilengkapi dengan sistem pemandu inframerah yang lebih canggih dibandingkan varian sebelumnya. AIM-9M memiliki peningkatan performa dalam operasi malam hari atau kondisi cahaya rendah. Pemandu inframerah ini memiliki peningkatan kemampuan deteksi target dan lebih tahan terhadap gangguan inframerah atau flare yang diluncurkan oleh musuh untuk mengelabui rudal.
AIM-9M memiliki peningkatan perlindungan terhadap ECM (Electronic Countermeasures) yang lebih baik. Rudal ini dirancang untuk mempertahankan kemampuan pelacakannya meskipun lawan menggunakan teknik jamming atau gangguan elektronik untuk membingungkan sistem pemandu rudal.
Varian AIM-9M dirancang dengan peningkatan keandalan dan ketahanan operasional, membuatnya lebih andal di berbagai kondisi cuaca dan pertempuran. Ini termasuk kemampuan untuk beroperasi lebih baik dalam kondisi cuaca buruk atau di medan yang penuh tantangan.
AIM-9M memiliki kemampuan all-aspect. Ini berarti rudal tersebut dapat menyerang target dari segala arah, termasuk dari depan (head-on), samping, atau belakang. All-aspect capability adalah kemampuan yang memungkinkan rudal untuk mendeteksi dan melacak target yang memancarkan panas dari berbagai sudut, bukan hanya dari bagian belakang pesawat (di mana mesin jet mengeluarkan panas paling banyak). Teknologi ini pertama kali diperkenalkan secara luas pada AIM-9L, dan AIM-9M melanjutkan peningkatan ini dengan penambahan fitur-fitur yang lebih canggih.
Raytheon mulai memperkenalkan AIM-9M pada awal 1980-an. Rudal ini mulai digunakan secara operasional oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) sekitar tahun 1982. AIM-9M merupakan peningkatan dari AIM-9L, dan telah digunakan secara luas oleh berbagai negara sekutu AS sejak saat itu.
AIM-9M memiliki jangkauan yang bervariasi tergantung pada kondisi peluncuran dan target yang dihadapi. Jarak Jangkau minimum sekitar 0,5 hingga 1,5 mil (0,8 hingga 2,4 kilometer) dan jarak jangkau maksimum sekitar 11 hingga 22 mil (18 hingga 35 kilometer). AIM-9M punya berat 84 kg, dan dapat meluncur dengan kecepatan Mach 2,5 selama 60 detik untuk mengejar sasarannya. (Bayu Pamungkas)
Ukraina Mulai Gunakan Rudal AIM-9X Sidewinder untuk Sistem Hanud NASAMS 3
@boby: ini bukan soal Pilih kasih atau diskriminasi,ini soal ada uangnya atau tidak. 5 tahun yg lalu anggaran militer Indonesia dibawah USD 9 Billions atau 0,89% dari GDP, tak ada 1%. Baru sekarang total anggaran militer Indonesia naik jadi USD 25 Billions itu juga ditambah utang negara. Seharusnya anggaran Indonesia itu 1-2% dari GDP sehingga nilainya antar USD 13-26 Billions, itu juga harus ditingkatkan lagi mengingat konflik dunia sudah terjadi tinggal nunggu apakah bakal menjalar di Asia Pasifik atau tidak. Seharusnya Indonesia meniru Turki yg secara besaran GDP hampir setara tapi pengeluaran mereka lebih dari 3 dan bahkan sampai 4%, hingga USD 40 Billions. Jika itu terjadi maka Indonesia bisa beli alutsista modern manapun atau mengembangkan RnD yg sesuai seperti yg disinggung oleh @Kabeerje.
@Boby…sebenarnya lebih karena konsumen nya yg malas utk improvisasi dan mandiri tak mau niru misal spt Iran atau Cina, mental terjajah masih melekat, lebih suka diperintah daripada memerintah karena tak perlu mikir, diajak maju pun susah, walau susah penting masih bisa makan, makan ndak makan penting kumpul, ini memang negeri surga andaikata mau niru Singapura yang tak punya SDA tapi ngeyel mau maju, pastilah tak ada ampun negeri ini amat sangat kuat dan mengerikan bagi negara luar.
Diskriminasi gimana @Boby kan kita punya AIM-9X Block II, varian tercanggih? Lho kitanya ga beli varian M kok nyalahin penjual ? Kayak kita ga mesen nasi Padang terus kamu nyalahin penjual nasi Padang karena tetangga mu makan nasi rendang, logika nya itu lho pakailah
Sayangnya Indonesia gk punya rudal anti pesawat seri aim 9M, untuk pesawat tempur F-16 C/D fighting Falcon, hawk 100/200 dan T-50i golden eagle, malah Malaysia punya terkesan diskriminasi AS kepada negara
konsumen 😑👎🏻