Ini Alasan Dassault Rafale Dianggap Jet Tempur yang Lebih Fleksibel dan Tahan Terhadap Sanksi (Embargo)
Akuisisi jet tempur Dassault Rafale untuk kebutuhan TNI AU dianggap sebagai pilihan yang ideal, terlepas dari urusan performa, Rafale dianggap sebagai pilihan yang lebih fleksibel dan tahan terhadap sanksi atau embargo dibandingkan banyak jet tempur lain.
Salah satu keunggulan strategis utama Rafale adalah tingkat kemandirian industri Perancis yang tinggi dalam produksi Rafale. Hampir semua sistem kritis, termasuk mesin (Snecma M88), radar (Thales RBE2), avionik (Thales/Safran), dan sistem peperangan elektronik (SPECTRA) — adalah buatan dalam negeri Perancis.
Itu berarti Perancis tidak perlu meminta izin dari negara ketiga (seperti AS) untuk menjual, memodifikasi, atau mensuplai suku cadang ke negara pembeli. Tidak seperti F-16, F-35, atau bahkan beberapa varian Eurofighter Typhoon, Rafale sangat sedikit menggunakan komponen asal AS. Akibatnya, penjualan Rafale tidak terikat pada ITAR (International Traffic in Arms Regulations) — regulasi ekspor senjata AS yang sering digunakan sebagai alat politik.
Perancis memiliki tradisi kebijakan luar negeri yang independen, dan industri pertahanannya tidak terlalu dikendalikan oleh koalisi internasional seperti NATO dalam hal ekspor. Ini memberi ruang bagi Dassault dan pemerintah Prancis untuk menjual Rafale ke negara mana pun yang mereka anggap cocok, seperti Mesir, India, UEA, dan Qatar — bahkan jika negara-negara ini punya hubungan yang kompleks dengan Barat.
Meski begitu, bukan berarti Rafale bebas dari komponen buatan AS. Ada komponen dari Rafale yang berasal dari perusahaan Amerika Serikat (AS), meskipun tidak dalam jumlah besar. Beberapa komponen/bagian pada Rafale yang teridentifikasi berasal dari perusahaan asal AS adalah Inertial Navigation System (INS) atau Sistem Navigasi Inersia yang disebut dipasok oleh Honeywell.
Meskipun Dassault dan Safran memiliki teknologi navigasi sendiri, beberapa sistem Rafale yang diekspor (seperti ke India) menggunakan INS dari Honeywell karena alasan interoperabilitas atau permintaan spesifik pelanggan. Sebagai catatan, untuk kursi lontar, Rafale mengunakan produk dari Martin Baker, yang notabene adalah perusahaan asal Inggris.
Martin Baker F16F – Rahasia Kecanggihan Kursi Lontar Jet Tempur Dassault Rafale
Beberapa modul elektronik dan subkomponen dari sistem komunikasi atau avionik dapat melibatkan perusahaan AS, khususnya untuk varian ekspor (contohnya India). Hal ini tergantung pada perjanjian offset dan spesifikasi negara pembeli, seperti dalam kasus penjualan ke India melibatkan nama perusahaan Rockwell Collins, Honeywell, dan lainnya.
Beberapa varian Rafale memiliki komponen display yang berlisensi atau diproduksi oleh perusahaan AS. Contohnya, beberapa Helmet-Mounted Display (HMD) awalnya dapat melibatkan teknologi AS, sebelum digantikan oleh sistem buatan Thales seperti Scorpion HMD (dikembangkan bersama perusahaan AS, Elbit Systems of America – meskipun Elbit adalah perusahaan Israel, mereka juga beroperasi di AS).
Jika Rafale membawa senjata buatan AS seperti bom berpemandu Paveway atau JDAM, maka subsistem integrasi senjata tersebut juga menyertakan komponen AS, tergantung pada konfigurasi pengguna. (Gilang Perdana)
Perancis Tawarkan India Produksi Mesin Jet Tempur Rafale, Inilah Syaratnya
Related Posts
-
Direktur Uji Yakovlev Ungkap Yak-130M Disiapkan untuk Ekspor, “Khususnya ke Negara yang Tidak Ingin Jet Tempur Berat dan Mahal”
No Comments | Oct 18, 2024 -
Di Tangan John Cockerill, APC M113 Dipasangi Turret CPWS, Jadi Segahar Infantry Fighting Vehicle
3 Comments | Jun 21, 2024 -
Berdesain Lebih Kompak, Inilah Skuter Bawah Air Divejet 414 Andalan Kopaska TNI AL
3 Comments | Sep 10, 2018 -
‘Kode Keras’ Buat Cina, Korps Marinir AS Tempatkan Drone Tempur (UCAV) MQ-9A Reaper di Barat Laut Manila
2 Comments | Jun 4, 2024
Kalo kasus rudal Meteor itu beda dengan rudal Mica, khusus Meteor meski dibuat di Perancis (MBDA), tapi rancangan dan sub komponennya hasil konsorsium dari beberapa negara (seperti UK, Swedia, Jerman, dll), so Perancis ga bisa jual Meteor seenaknya, ekspor Meteor harus ada persetujuan bulat dari semua anggota konsorsium Meteor.
Flexibel kalou ada Meteor & Scalp nya😁
@ Zone of Endless (Z.O.E) Bukannya yang mau dibeli Argentina dan diblock Inggris itu FA-50? Belum pernah dengar Argentina melirik Rafale, yang ada FA-50, JF-17, dan F-16 bekas, dan yang terpilih F-16 bekas.
jangan kebelet gen 5, mahal repot ngurusnya, f-35 saja terancam susah komponen karena terancam blokiran bahan penting dari cina, padahal ya itu amerika sendiri biang keladinya xixixi, apa yang kau tabur itu yang kau tuai, nyatanya pun si paling polisi dunia juga masih bergantung ke negara lain untuk komponen vital di berita banyak yang bahas tinggal dicari saja dan ingat satu hal bagi yang tau
baju “make amerika great again” dan “boycot china” serta jangan lupa ipong itu juga produk cina xixixi kabuur
setuju @ZOE… tapi maksud bang admin maksud ITAR adalah Ini Tak Amat Rese jadi mungkin akan beda kasus dengan Mesir karena rudal standar bawaan Rafale memang MICA, Magic II, Meteor, SCALP, dan ASMP-A (nuklir) jadi bisa dipastikan yg kita beli hanya no. 1 dan 2 pun kalau ndak pakai skema FFBNW seperti biasa utk no. 3 dan 4 tak perlu repot Perancis melarang kita, tak mungkin beli nah jangan ditanya yg no. 5 itu malah jauh panggang dari api barangkali saya salah utk no. 3 dan 4 maklum hanya rakyat jelata
free ITAR apanya,ini pesawat aja mau dibeli Argentina aja langsung dihalang sama Inggris gara2 pakai kursi lontar Martin Baker.Mesir sama Iraq aja gak boleh pakai Meteor sama Prancis hanya pakai MICA doang missilenya wkwkwwk