Inggris Percepat Pengembangan Rudal Jelajah Hipersonik dengan Target Operasional di Tahun 2030
Melihat dinamika atas ancaman global, Inggris pasca invasi Rusia ke Ukraina berusaha untuk lepas dari ketergantungan atas payung kekuatan Amerika Serikat, terkhusus dalam kemampuan serangan balik dengan memanfaatkan rudal jelajah, ada kabar dari London bahwa Negeri Britania bakal mempercepat pengembangan rudal jelajah hipersonik dengan rencana anggaran senilai satu miliar poundsterling.
nggris mempercepat upayanya untuk mengembangkan rudal jelajah hipersonik buatan dalam negeri, yang bertujuan untuk mengimbangi kekuatan global seperti Cina, Rusia, dan Iran. Meski ada percepatan pengembangan, lantaran tergolong teknologi tinggi yang kompleks, Inggris baru mensyaratkan operasional rudal tersebut pada tahun 2030.
Seperti dikutip UK Defence Journal, Lord Coaker, Menteri Negara Kementerian Pertahanan, menguraikan kemajuan Inggris dalam teknologi hipersonik, yang menyoroti peran kepemimpinan negara tersebut dalam bidang penting ini. “Inggris menunjukkan kepemimpinannya di arena hipersonik global dengan berpartisipasi aktif dalam AUKUS Pillar 2 Advanced Capability Partnership,” katanya. Inggris telah menjadi pemain kunci dalam memajukan pengembangan kemampuan bersama sekutu AUKUS-nya sejak inisiatif tersebut dimulai pada tahun 2022.
Dalam hal ini, Kementerian Pertahanan Inggris telah membentuk tim program khusus, yang dikenal sebagai Team Hypersonics (UK), untuk fokus pada penciptaan kemampuan hipersonik yang berdaulat.
“Berdasarkan penelitian dan pengembangan sebelumnya, Kemhan Inggris telah membentuk Programme Team – Team Hypersonics (UK) – untuk menyatukan visi Kementerian Pertahanan, industri, dan akademisi dalam pengembangan kemampuan hipersonik yang berdaulat,” jelas Coaker.
Inti dari upaya ini adalah Hypersonic Technologies and Capability Development Framework (HTCDF), sebuah inisiatif senilai 1 miliar poundsterling yang dirancang untuk mendukung pengembangan bertahap teknologi canggih ini. “Team Hypersonics (UK) telah membentuk Hypersonic Technologies and Capability Development Framework (HTCDF),” kata Coaker, seraya menambahkan bahwa kerangka kerja tersebut melibatkan 90 pemasok, termasuk kontraktor pertahanan, usaha kecil dan menengah (UKM), dan lembaga akademis.
Rudal jelajah hipersonik Inggris diharapkan dapat mencapai kecepatan lebih dari Mach 5—lima kali kecepatan suara—yang memungkinkannya untuk menghindari sistem pertahanan udara modern karena kecepatan dan kemampuan manuvernya. Pengembangan ini dipandang penting untuk mempertahankan pencegahan strategis Inggris dalam lanskap keamanan global yang semakin kompetitif. Coaker menyebut engujian teknologi utama, seperti sistem propulsi hipersonik baru, sudah berlangsung.
Meski ada percepatan dalam pengembangan rudal, namun platform peluncuran yang tepat untuk rudal jelajah hipersonik belum ditentukan, opsinya adalah peluncuran pada platform darat, udara (jet tempur), atau kapal perang permukaan. Kementerian Pertahanan Inggris telah memberikan sedikit rincian karena sifat proyek yang sensitif dan kerahasiaan tinggi. (Gilang Perdana)
Min ada berita 3000 pasukan Ukraina di kursk menyerah min up beritanya uraaaaa