India Tuntaskan Dua Unit Terakhir Sukhoi Su-30MKI, dari 222 Unit yang Diproduksi Sejak 2001
|Mendengar kemajuan kekuatan udara India, mungkin saja bisa membuat iri warganet di Indonesia. Selain dalam proses menerima kedatangan 36 unit jet tempur impian Dassault Rafale, masih ada pesanan baru atas 83 unit jet tempur ringan Tejas yang diproduksi di dalam negeri. Nyatanya kabar soal jet tempur tak itu saja, belum lama ini dikabarkan HAL (Hindustan Aeronautics Limited) telah menuntaskan dua unit produksi terakhir dari jet tempur Sukhoi Su-30MKI.
Dua unit Su-30MKI terakhir yang telah diluncurkan, menandakan tuntasnya produksi 222 unit Su-30MKI yang telah dilakukan HAL sejak tahun 2001. Mengutip dari Janes.com (2/2/2021), seorang pejabat senior HAL mengatakan pada 2 Februari lalu, bahwa salah satu Su-30MKI telah disertifikasi oleh Pusat Kelaikan Udara dan Sertifikasi Militer (CEMILAC) di Bangalore untuk integrasi penggunaan rudal jelajah BrahMos yang punya jarak tembak 292 km. Sementara sertifikasi untuk jet tempur kedua kini masih tertunda.
Pengadaan Su-30MKI memang tergolong fenomenal, sebelum India mengoprasikan varian tercanggih Su-30 ini, awalnya pada tahun 1996, AU India mengakuisisi 50 unit Su-30 dengan kontrak senilai US$1,8 miliar, yang kemudian kesemuanya ditukar dengan Su-30MKI.
Program kemudian berlanjut dengan perjanjian produksi berdasarkan lisensi untuk 222 unit Su-30MKI, yang nilai kontraknya dipatok US$12 miliar, dimana produksinya dilakukan oleh HAL di Nashik, bagian barat India. Lewat pernjanjian produksi inilah, India mendapatkan kesempatan alih teknologi dari Rusia.
Meski pernah merasakan kekecewaan lantaran kesiapan operasional yang rendah dan terakhir ‘digosipkan’ rontok dalam duel udara di Kashmir melawan jet tempur AU Pakistan, namun itu semua rupanya tak membuat India berpaling dari sosok Sukhoi Su-30MKI. Malahan ada kabar yang menyebut India kembali ingin mengakuisisi 12 – 18 unit Su-30MKI dari Rusia.
Vladimir Drozhzhov, deputy director of Russia’s Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSMTC) menyebutkan, bahwa AU India berusaha mendapatkan 18 unit tambahan Su-30MKI. Armada Su-30MKI yang diminta India dari Rusia dalam bentuk terurai, lantaran beberapa komponen Su-30MKI telah mampu diproduksi oleh India lewat manufaktur Hindustan Aeronautics Limited (HAL). Sumber dari HAL bahkan menyebut bahwa 50 persen komponen Su-30MKI telah diproduksi oleh BUMN dirgantara India tersebut.
Beberapa komponen penting yang diberikan Rusia pada masa lalu mencakup powerpack, missile systems dan 5.803 jenis blok dan tempa titanium serta pelat aluminium dan baja untuk merakit pesawat. HAL di fasilitas pabrik Nashik, bagian barat India telah mendapat kiriman 7.100 ‘komponen standar’ yang mencakup mur, baut, dan paku keling.
Dengan permintaan akuisisi baru tadi, maka akan kelak akan dibentuk satu skadron baru Su-30MKI. AU India berdalih, bahwa pesanan tambahan atas Su-30MKI dilakukan sebagai jet tempur pengganti dari armada yang telah rusak dan jatuh. Kementerian Pertahanan India pada Juli 2020 telah menyetujui akuisisi tambahan untuk Su-30MKI dengan nilai US$1,47 miliar.
Di tangan HAL, Su-30MKI dikembangkan dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Nantinya pilot Su-30MKI cukup ‘memerintahkan’ instrumen lewat kata-kata yang diucapkan. Teknologi ini juga dapat memberikan informasi yang lebih cepat kepada pilot, seperti pilot dapat menekan tombol dan berkata ‘ketinggian dan posisi’, maka sistem artificial intelligence akan secara lisan memberi tahu penerbang tentang ketinggian dan posisi mereka saat itu.
Sistem artificial intelligence memiliki seperangkat perintah yang telah dibuat sebelumnya, termasuk pemilihan senjata. Sistem ini telah dikembangkan secara native dan dapat memahami berbagai aksen yang diucapkan dalam Bahasa India dengan akurasi 98 persen dalam pengenalan suara. (Gilang Perdana)
Kenapa untuk CAATSA sepertinya tidak berlaku untuk india?begitu mudahnya mereka mendapatkan lg su 30 mki bahkan dengan total jumlah 222 unit,plus mereka masih ditawari joint produksi f 15 EX oleh amerika tanpa reserve,beda nasib dengan kita,mau beli su 35 11 biji aja langsung disemprit CAATSA amerika,seolah2 negara kita ga punya efek deteren…aku yakin bung karno akan menangis di dalam kubur bila mengetahui kita dipermainkan harga diri kita oleh CAATSA amerika
India kuat secara ekonomi, politik, dan pengaruhnya di hubungan internasional dan berani sehingga disegani.
Mendengar kemajuan kekuatan udara India, mungkin saja bisa membuat iri warganet di Indonesia….
————————————————————
Ndak juga, ….biasa saja
Korupsi sampe puluhan triliun, coba kalau di beliin alutsista, dapat berapa biji.
Hakekatnya merekalah yg akan membuat negara ini jadi lemah, karena minim alutsista.
Jumlahnya itu men yg bikin ngiler..
222 + 18 di akuisisi..
Ini yg 11 biji udah 6 taon kmane ajeh.. ??
Tuch Lihat sendiri bahwa Russia gak Pelit T.O.T kalo belinya Ratusan hehehe…
Mana Nich yang kemaren suka teriak Russia Pelit T.O.T ?
Dibandingkan upgrade F-16 yg dilakukan di Indonesia meski cuma beli sedikit, Rusia pelit banget padahal sama2 beli sedikit.
Sudah dibeli gan.
tapi sengaja ngak dipublish
.
.
.
(kata fens nya barang ghoib sih gitu gan)
gauren@ sekarang yg suka ghoib2an alias yg suka ngitung2 itu udah beralih haluan gan, sebab itung2an nya kaga terbukti sebiji pun😂😂😂😂
Berita2 Alutsista India ini bener2 enak dibaca nya. Udah jumlah nya banyak, banyak yg baru, varian nya banyak, bisa beli dari Rusia + dari barat pula, belum lagi ada yg diproduksi dalam negeri. Mantab tenan.
Lha kita nonton india punya 222 su30 kok ga pingin nambah pa gmn sih … ngandelin kata2 “siapa sih yg mau perang sama kita?”
Pemerintah agaknya lebih percaya 20 tahun lagi ga ada perang besar bro jadi adem ayem aja
Ada anak bupati di daerah NTT yang denger-denger veteran Ops Inherent Resolve dan sekarang pasukan di Ops Freedom Sentinel.
Pespur langganan jawara Red Flag yg selalu digelar NATO.
Tidak dipungkiri lg kehebatan.persenjataan Rusia memang Strooonngg Bingiiittt
Kalau india menyatakan sdh memproduksi 50 persen komponen utk SU 30 MKI kalau Indonesia berapa banyak komponen KFX/IFX yg rencananya akan diproduksi Indonesia.
Rumornya Indonesia cuma kebagian produksi sayap.
Hebat juga india mengembangkan sistem kecerdasan buatan pd SU 30 MKI.
Apa si yang gak bisa di India, Mirage 2000 nya aja bisa nenteng rudal rusia (R 73).
yang penting, niat, konsistensi dan duit
Israel
Iya, dibantu israel pastinya (makanya butuh duit)