India Jadi Operator Tunggal SEPECAT Jaguar – Inilah Sejarah Panjang Alih Teknologi Jet Tempur dari Inggris dan Perancis

Terbang perdana pada 8 September 1968, jet tempur SEPECAT (Société Européenne de Production de l’avion Ecole de Combat et d’Appui Tactique) Jaguar jelas tergolong sepuh dalam hal desain. Sebagai hasil rancangan Inggris dan Perancis, saat ini tinggal India yang mengoperasikan Jaguar, setelah Perancis memensiunkan Jaguar pada tahun 2005, Inggris di tahun 2007 dan Oman di tahun 2014.

Baca juga: Mengenal DEFA 550 30mm, Bakal Jadi Senjata Andalan di CN-235 220 Gunship

Di tangan Angkatan Udara India, Jaguar masih eksis bahkan telah mendapatkan upgrade pada aspek avionik dan persenjataan. Seperti belum lama ini, Angkatan Udara India dalam akun X (d/h Twitter) memperlihatkan Jaguar IM – varian maritim, yang dilengkapi rudal jelajah anti kapal AGM-84L Harpoon.

Angkatan Udara India mengoperasikan 10 unit Jaguar IM dalam Skadron Udara 6, yang khusus dalam misi serangan maritim. Armada Jaguar IM telah mengalami upgrade yang signifikan selama bertahun-tahun, seperti dipasangi radar AESA Elta EL/M-2025 dari Israel Aerospace Industries (IAI), dan paket peperangan elektronika terbaru.

SEPECAT Jagiar India membwa rudal anti kapal AGM-84L Harpoon Block II.

Sebelum integrasi rudal Harpoon, Jaguar IM di-setting untuk membawa rudal anti kapal Sea Eagle. Sebagai catatan, pada September 2010, India membeli 24 rudal AGM-84L Harpoon Block II dari Boeing untuk meningkatkan kemampuan ofensif.

Namun, arsenal Jaguar di Angkatan Udara India terbilang besar, selain varian IM, ada varian lain yang jumlahnya total mencapai 139 unit dan disebar ke dalam enam skadron.

Dari sejarahnya, India telah didekati sebagai calon kustomer Jaguar sejak tahun 1968, namun India menolaknya, sebagian karena alasan bahwa belum jelas apakah Perancis dan Inggris akan menerima pesawat tersebut untuk benar-benar digunakan untuk berperang.

Kemudian Angkatan Udara India saat itu telah memiliki pesawat pembom tempur Marut, dan mencoba meningkatkannya dengan mesin baru, hingga proyek baru tersebut gagal. Satu dekade kemudian Angkatan Udara India menjadi pelanggan ekspor tunggal terbesar, dengan pesanan pesawat senilai $1 miliar pada tahun 1978, Jaguar dipilih mengungguli Dassault Mirage F1 dan Saab Viggen setelah melalui proses evaluasi yang panjang dan sulit.

Pesanan awal India mencakup 40 unit Jaguar yang dibuat di Warton, Lancaster, Inggris, dan 120 unit pesawat diproduksi secara lisensi oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL). Jagur produksi lokal kemudian diberi nama “Shamsher” (Pedang Keadilan).

Sebagai proses pemesanan, 18 unit Jaguar milik Inggris dipinjamkan ke India dengan dua pesawat pertama yang dipinjamkan beroperasi dengan Komando Udara Barat pada 27 Juli 1979.

Jaguar untuk India sangat berbeda dengan Jaguar milik RAF (Inggris). Jaguar India mengadopsi mesin Adour Mk 811 dan dipasang oleh HAL. Jaguar sebelumnya yang dibuat di Inggris menggunakan mesin Mk 804.

Jaguar dipersepsikan sebagai pesawat serang jarak jauh, cepat, stabil dan efektif dalam layanan Angkatan Udara India. Peningkatan penting lainnya adalah versi Maritime Strike, yang dilengkapi dengan radar (Agave Perancis) dan rudal anti-kapal Inggris yang kuat (Sea Eagle). Satu-satunya masalah nyata pada Jaguar adalah kurangnya tenaga di ketinggian, terutama dengan persenjataan berat di dalamnya.

AGM-84L Harpoon Block II – Inilah Kecanggihan Rudal Jelajah (Anti Kapal) Anyar untuk Maroko dan India

Saat ini Jaguar tetap menjadi elemen penting bagi militer India, bersama dengan Mirage 2000, Jaguar digambarkan sebagai salah satu dari sedikit pesawat yang mampu melakukan peran serangan nuklir dengan peluang keberhasilan yang tinggi.

Pada tahun 1999, Angkatan Udara India memesan 17 unit Jaguar yang diupgrade dari HAL dan 20 unit lagi pada tahun 2001–2002. (Gilang Perdana)

One Comment