AGM-84L Harpoon Block II – Inilah Kecanggihan Rudal Jelajah (Anti Kapal) Anyar untuk Maroko dan India

Meski jarang disandingkan, namun kodrat F-16 sebagai jet tempur multirole sedari dulu memang punya kebisaan untuk meluncurkan rudal anti kapal AGM-84L Harpoon. Dan belum lama ini, Maroko telah memproklamirkan order AGM-84L Harpoon Block II kepada Amerika Serikat. Rudal besutan Boeing ini telah disetujui izin penjualannya oleh US Defense Security Cooperation Agency (DSCA) pada 14 April lalu lewat skema Foreign Military Sales (FMS).

Baca juga: Harpoon – Rudal Canggih Yang “Loyo” Akibat Embargo Militer

Yang dibeli memang tidak banyak, yaitu hanya 10 unit rudal dengan estimasi nilai kontrak mencapai US$62 juta. Nilai kontrak tersebut sudah mencakup penyediaan kontainer, suku cadang dan perbaikan, peralatan pendukung dan pengujian serta dokumentasi teknis serta dukungan pelatihan. Namun jumlah 10 unit harus diakui nampaknya tidak sepadan dengan jumlah Elang Penempur milik Kerajaan Maroko, pasalnya AU Maroko saat ini saja sudah mengoperasikan 23 unit F-16 C/D Block52+.

Dikutip dari Janes.com (14/4/2020), disebutkan penjualan AGM-84L Harpoon Block II mudah mendapat persetujuan, lantaran AS menganggap Maroko sebagai sekutu non-NATO yang punya peranan penting dan strategis di kawasan Afrika Utara. Pemerintah Marokor menyebut akuisisi rudal AGM-84L Harpoon untuk F-16 dipersiapkan guna menjaga jalur kritis di lautan. Sejatinya AU Maroko mempunyai 24 unit F-16 C/D Block52+, namun satu unit hilang dalam Operasi Militer di Yaman yang dipimpin Arab Saudi.

DSCA baru-baru ini telah menyetujui paket upgrade armada F-16 Maroko ke varian “Viper” – F-16V Block70/72. Selain AU Maroko juga telah mengorder 25 unit F-16 Viper dalam kondisi baru dari Lockheed Martin.

Tentang AGM-84L Harpoon Block II, meski kondang sebagai rudal anti kapal, namun rudal ini juga ampuh untuk menghajar sasaran di permukaan (daratan), seperti baterai radar di pantai, situs rudal hanud, pesawat terbang dan lapangan terbang, fasilitas pelabuhan atau industri, dan kapal yang sedang sandar di pelabuhan. Rudal dengan berat 526,2 kg ini mengandalkan pemandu global positioning system (GPS) dan inertial navigation system (INS).

AGM-84L Harpoon di F/A-18 Hornet.

Lebih detail, AGM-84L Harpoon Block 2 ditenagai satu unit Teledyne/CAE J402-CA-400 turbojet yang punya tenaga dorong 680 pound. Rudal produksi Boeing di Saint Charles, Missouri ini, mampu melesat dengan kecepatan 855 km per jam, sementara jarak jelajahnya hingga 124 km. Panjang rudal mencapai 3,84 meter dan diameter 34,29 cm. Dari bobotnya yang 526,2 kg, maka 221 kg diantaranya adalah berat hulu ledak high explosive penetrate.

AGM-84L Harpoon di bawah sayap P-8 Poseidon.

Baca juga: [Polling] RGM-84L Harpoon Block II RAN – Lawan Tanding Terberat Rudal Anti Kapal Yakhont TNI AL

Di kelas jet tempur, umumnya AGM-84L Harpoon Block II dipasang pada F-15 Eagle dan F/A-18 Harpoon. Selain Maroko, sekutu AS lainnya yang sudah mengoperasikan rudal ini adalah Arab Saudi. Dalam jumlah yang sama, India juga baru-baru ini mendapat persetujuan untuk pengadaan 10 unit AGM-84L Harpoon Block 2, dimana rudal ini dan torpedo ringan MK.54 nantinya akan menjadi kelengkapan pada sistem senjata di pesawat intai P-8I Poseidon. (Bayu Pamungkas)

10 Comments