HUT TNI AU Ke-74, F-16 Hasil Upgrade Tampil Gotong AIM-120 AMRAAM
|Dalam suasana keprihatinan di tengah wabah covid-19, peringatan HUT TNI AU Ke-74 pada 9 April 2020 tidak menampilkan fly pass atau atraksi udara. Meski begitu, rupanya ada kado yang spesial pada HUT TNI AU kali ini, yaitu untuk pertama kalinya diperlihatkan F-16 A Block15 OCU hasil eMLU (enhanced Mid Life Upgrade) dengan livery baru (“30 Years – Peace Bimasena I) plus menenteng persenjataan andalan, yaitu AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium Range Air to Air Missile) pada kedua wingtip.
Baca juga: F-16 Block15 OCU TS-1610 Tampil dengan Artwork “30 Years – Peace Bimasena I”
Sebelumnya, sosok AIM-120 AMRAAM sudah pernah diperlihatkan TNI AU pada Desember 2019, yaitu pada penampilan di sebuah hanggar Skadron Udara 3, namun kala itu AIM-120 dalam kondisi tidak terpasang pada wingtip. Belum jelas benar, apakah AIM-120 AMRAAM yang telah terpasang pada wingtip F-16 A tersebut merupakan versi live atau bukan rudal asli. Pasalnya pada foto terdahulu yang ditampilkan adalah CATM-120B/C (Captive Air Training Missile), dimana bobot dan dimensinya serupa dengan AIM-120 ‘real,’ namun versi CATM digunakan untuk keperluan latihan simulasi.
Dalam beberapa foto yang diunggah akun Instagram @skadronudara_3, selain menenteng AIM-120 AMRAAM, F-16 A Block15 di Lanud Iswahjudi tersebut juga menenteng rudal AIM-9 Sidewinder di bawah sayapnya. Dari pengamatan pada sirip, terlihat yang dipasang bukan AIM-9X Sidewinder, melainkan bisa dari varian AIM-9P4 atau AIM-9P5. Dengan livery yang mirip F-16 USAF, juga nampak jelas IFF Bird Slicer yang telah terpasang pada bagian depan kokpit.

Tidak lupa pada foto monumental tersebut, telah terpasang Sniper Advanced Targeting Pod. Dilengkapai sensor FLIR (Forward Looking Infra Red), kamera TV dan laser designator, sniper pod canggih ini sanggup mengolah citra imaging, dan memungkinkan pilot untuk mendeteksi, mengidentifikasi, serta melakukan eksekusi misi tempur ke jantung pertahanan lawan.
AIM-120 AMRAAM masuk kategori beyond-visual-range air-to-air missile (BVRAAM). Dengan kecepatan Mach 4, AIM-120 bisa melesat antara 70 – 125 km. Sebagai rudal andalan AS, NATO dan neraga-negara sekutunya, jelas tak sembarang negara bisa dikabulkan senat AS untuk bisa membeli AMRAAM. Di sekitaran Indonesia, populasi AMRAAM sudah bisa ditebak, yakni ada di AU Singapura dan AU Australia (RAAF/Royal Australian Air Force). (Haryo Adjie)
Lanjutan utk seluruh F-16 diupgrade semaksimal mungkin. Dan full weapon.
Tdk lupa Sukhoi jg di upgrade biar lebih fresh luar dalem.
Min, denger2 mau ambil bekas norwegia trs di eMLU juga ya..
Itu berita darimana bro?
Keren warna abu2
Kalo radarnya diupgrade setara Viper bakal lebih garang lg ini pespur aki2.
Tapi yg sangat luar biasa banget pd pespur aki2 ini, dr tahun diproduksi masalnya rudal BVR Amraam baru kali ini pespur aki2 ini merasakan bisa menembakan rudal BVR itu. Saking berbelit belitnya pembelian senjata dr AS yg hrs ijin kongres segala. Sdh gitu pake dikasi memo gak boleh buat digunakan memberantas OPM. gak boleh buat perang dng sekutu AS. Kalo melanggar bakal diembargo yaa. Bolehnya cuma buat fly pass saat perayaan saja, dan cuma boleh dilap2 tiap hari biar bodynya mengkilat sambil dipanasin mesinnya biar gak karatan…..heeeiiisss…preeetlah
Beda banget dng Sukhoi, begitu baru beli mau dilengkspi rudal yg paling top markotop sengatannya yg mengungguli rudal dr baratpun bisa asal ada duitnya saja.
Kalo kata bung Ayam Jago itu yg terkenal dng jargonnya Persenjataan Rusia Setroongg Bingiiittt.
Sebelum ada yg panas dan kebakaran jenggotnya, mending ane kabur dulun pake Sukhoi SU-57 pespur tercanggih dikolong langit, sebelum ditimpuknpake apem
Masak Rudal Canggih BVR AIM 120 AMRAM bolehnya cuma dielus-elus ama diElap-elap doang ? Masak gak boleh buat Nembak ? Ini sebenarnya Rudal Canggih atau Motor Honda Beat ? Ada ada Saja Bung Ruskey ini wkwkwkw
R77 & R27 baru ditenteng Sukhoi di latgab Natuna 2017. 5 tahun setelah pembelian. Artinya R77 lebih ribet dong. Saya sempat tahu sikon kandang Sukhoi luar dalam terutama bagian harwat sebagai sesama mekanik. Ngomong dan ngopi bareng.
Ingat sekali Makassar kopinya mantap
Gimana caranya batasin penggunaan amraam? Klo bener di batasin gitu harusnya Pakistan ga bisa pakai Amraam C5 mereka waktu lawan india tahun lalu. LOL
Ni orang kiri kanan oke, ngelesnya pinter
Amerika terlalu ribet ya. Masak kalo mau beli persenjataan dari negara nya harus ijin senat . Haduh!!!
Normal itu, kita mau kasih meriam seremoni ke Timor Leste aja ijin DPR kok. Transfer senjata memang harus ada check and Balance. Enaknya lagi setiap pembelian senjata dari US itu selalu di publish ke publik nilai kontrak dan detil lainnya. Jagi ga ada yang bisa nyelewengin dana! Mau korup susah!
Mulai ada penggiringan opini ngawur pula. Sebagai saksi langsung karena 12 tahun 2007-2019 bertugas di bandara Hasanuddin Makassar sebelum dipindahtugaskan ke APT Pranoto Samarinda arsenal Su27 & Su30 dari KH31, KH27, R27, R77 & R73 baru datang 2012. Batch 1 8 tahun lebih dan batch 2 setahun lebih juga tanpa rudal. Miris amit amit sang pujaan fansboy Roskimin jadi malu maluin para pengikut setianya
Masih mending F16 OCU dalam pembelian di 1989 ada rudal macam SIdewinder dan Maverick. Lha Sukhoi nunggu 8 tahun dengan kini kuantitas dan kualitas dibawah Malaysia. Nambah arsenal saja kini lirik Ukraina.
camo’ny cakepan yg ini…
Ane mau ketawa campur bingung nih ente ente ngawur karena tidak tahu atau memang dibikin bikin
Amriki memang ribet birokrasi tapi soal rudal timeline antara kontrak dan pengiriman antara AIM120C7 vs R77/27 sama sama 4 tahun
F16 sudah petentang petenteng AMRAAM langsung di tahun yang sama tapi Sukhoi baru di 2017 setelh 5 tahun pasca terkirim September 2012 dan itupun training missile
Ralat di latgab 2016 pas HUT TNI
mana ada Amraam di hibah F-16 block 52i saat pesawatnya datang.
Hohoho
Batch 1 2003 dan batch 2 2011 tak ada rudal samasekali lho. Pura pura lupa nih yee!!
Atau ente sudah lupa tradisi pembelian alutsista era reformasi terutama TNI AU & TNI AL yang singkatan kerennya FBNW. BMP3F, PKR10514, Falcon hibah, NASAMS, Panther dll. Ente pasti paham
Bukan maksud ane buat lupa, cuma mau liat reaksi para alay2 yg sok tsu itu komen dimari aja bung Ayam….sampe ada yg ngaku mekanik di hanggar makasar. Sebegitu parahnya daya hayalnya, cuma buat nyesatkan para fans boy disini aja spy percaya dng dia.
Avionik dan radarx juga harus di upgrade. Kasian rudalx sudah canggih dan mampu menarget jarak jauh kalau tidak di dimbangi dengan radar (minimal an/apg-68) dan avionik yg canggih. Sesuai filosofi, siapa yg mendeteksi dan menembak lebih dulu, itulah pemenangx.
Udh apg-68 skrng, Yg jd pertanyaan skrang apg-68 v3 atau v9 (paling baru) , klo yg C/D 52id msh 68 v3 katanya dan rencana hbs a/b yg c/d lg yg diupgrade nah dstu radar apa nnti, klo apg-83 aesa brrti upgrade jenis SLEEP (ke viper) ya klo minat dan melaksanakan.
Lebih keren kaya ginadah pakai livery abu”
mungkinkah bisa diupgrade lagi sehingga bisa bawa alutsista dr eropa, rusia atau china
Mestinya d wingtip aim -9 yg di bawah sayap aim-120
memang biasanya di wingtip itu AIM-120, AIM-9 di bawah sayap.
Kalau menurut ane nih om sebagai mekanik sepeda ontel,kenapa persenjataan SU-27/30 rada lama,batch 1 smp 8thn wkt itu ekonomi kita blom normal om,suhu politik dikita jg masa transisi,batch 2 keuangan rada membaik ga lama dlm jangka wkt setahun bs beli isiannya…lah rusia kn semua jg tau om,ada duit pasti ada barang…
Bima Sena 1 dpt kita maverick ama sidewinder tp masih di bawah australia ama sing,Cb bayangin om dr thn 89 smp sekitaran 2018an br bs dpt C-120 berapa puluh thn itu om…rentan wkt 89 smp 99 10thn sebelum jatuh embargo,…ttp aja kaga di kasih C-120 hehehe,pd hal Hawk 109/209 kita kalau ga salah punya kemamouan jg buat gotong Amraam…kalau ga salah,sorry kalau salah maklum cm montir sepeda saya…hehehe
Yaa, tetaplah kamu jadi mekanik sepeda ontel saja, cocok,
F-16A/B TNI tahun itu belum mendukung BVR, terus kita beli rudal BVR buat apa ?? buat keleksikah ??
F-16A/B harus di upgrade dulu ke versi lanjutan, kalau ingin BVR, terus duitnya siapa yang dipakai ? kita kena hantam krisis moneter tahun 1997
AIM-120A juga baru diproduksi penuh April 1992 dan yang untuk sementara hanya untuk memenuhi kebutuhan AS sendiri.
dan beruntung kita tidak beli AIM-7 Sparrow yang menurutku performannya kurang, buang uang saja
Buat apa Hawk 109/209 dikasih amraam ? meskipun dia mampu, namun fungsinya hanya tempur ringan, radarnya kurang mumpuni, maksa dan konyol sekalee.
uangnya habis buat Sukhoci…..muahalll banget ngerawatnya……harus kirim ke rusina…beli mesin berkali kali.
Akibatnya tak sempat ngurus F-16…..pokoknya bisa terbang untung 2x an…gara 2x Sukhoci
Bismillah,selamat ualang tahun TNI.AU di tahun 2020,semoga jadi sjadron udara yang tangguh,dicintai rakyat mampu melindungi dan mengayomi rakyat indonesia.cuma saran tuk melengkapi skadron udara 2,selain n.259 apa mungkin ditambah dengan kehadiran Russian Il-76 MD90A,radar pun bisa pakai aesa rusia atau terahetz cina,bisa berfungsi ganda yaitu patroli maritim juga angkut personil dab sipil.
Gak usah beli Alutsista dari Us kalo gak boleh buat perang….,apa2 ham…..