Update Drone KamikazeKlik di Atas

HELMA-P – Senjata Laser Anti Drone untuk Amankan Olimpiade Paris 2024

Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris (26 Juli – 11 Agustus 2024) masih lama digelar. Namun, serangkaian persiapan telah dilakukan Pemerintah Perancis, terutama pada aspek keamanan. Dari serangkaian potensi ancaman dan gangguan, tersebutlah jenis drone mini dan mikro, yang notabene penggelarannya relatif sulit untuk dideteksi oleh aparat keamanan.

Baca juga: MBDA Tampilkan Senjata Laser Anti Drone di Renault Sherpa Light 4×4

Menjawab tantangan tersebut, Kementerian Angkatan Bersenjata Perancis mengumumkan pada bulan Juni lalu, bahwa mereka telah memesan satu prototipe sistem senjata laser anti-drone, yang disebut HELMA-P, khusus untuk dikerahkan pada Olimpiade Paris 2024.

“Sistem HELMA-P memberikan respons yang dikalibrasi terhadap ancaman drone, mulai dari menyilaukan instrumen visual drone hingga netralisasi drone mini atau mikro (dari berat drone 100 gram hingga 25 kg) dengan mengubah struktur dan menyebabkan drone jatuh dalam beberapa detik,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

Yang dimaksud mengubah struktur adalah membakar drone dengan sinar laser. Prototipe ini juga akan membantu “memperdalam pemahaman militer tentang penyebarannya,” karena kampanye anti drone adalah prioritas yang ditetapkan oleh Kementerian Angkatan Bersenjata Perancis untuk periode 2019-2025.

“Sistem HELMA-P dapat menembakkan sinar laser yang kuat dengan memanaskan drone ke titik di mana mereka terbakar dan mematikan,” menurut Jean, kepala insinyur persenjataan di Direktorat Jenderal Persenjataan kementerian Pertahanan, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengakuisisi senjata. Kementerian menolak memberikan nama belakang Jean karena masalah keamanan.

Ancaman drone telah meningkat secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir termasuk untuk acara besar seperti Olimpiade, menurut Philippe Gros, peneliti senior di lembaga think tank keamanan dan pertahanan Perancis Foundation for Strategic Research.

Drone dapat digunakan untuk memindai dan mencari area tertentu untuk mengidentifikasi lokasi target potensial. Mereka juga dapat dimodifikasi untuk membawa senjata atau bahan peledak. Drone mini, yang menjadi target sistem Perancis, telah memainkan peran aktif di garis depan konflik di Ukraina.

Selain unit laser, sistem anti drone juga akan dilengkapi radar dan sensor frekuensi radio untuk membantu menemukan drone. Setelah diidentifikasi, senjata yang dikembangkan oleh CILAS, bagian dari raksasa pertahanan Perancis ArianeGroup. Sebagai informasi, HELMA-P memiliki jarak tembak satu kilometer.

Tetapi menggunakan senjata yang begitu kuat di Paris yang padat penduduk, tempat pengunjung dari seluruh dunia berkumpul untuk merayakan Olimpiade, menimbulkan masalah keamanan. “Bagian penting dari program laser anti-drone adalah pengoperasian senjata ini dengan aman,” kata Jean.

Terserah tim yang beroperasi di lapangan untuk menentukan apakah mereka harus menembak jatuh drone atau tidak. “Keputusan ini akan mempertimbangkan fakta bahwa jatuhnya drone yang rusak dapat menyebabkan beberapa bahaya,” kata Jean.

Sistem senjata laser dipercaya merupakan salah satu cara paling hemat biaya untuk mengatasi ancaman drone yang berkembang di daerah perkotaan, menurut para ahli. (Gilang Perdana)