Update Drone KamikazeKlik di Atas

Giliran Kim Jong Un Ketar-ketir, Korea Selatan Pamer Perdana “Monster Hypersonic Ballistic Missile” Hyunmoo-V

Selama ini Korea Utara kerap menebar ‘ketakutan’ dengan sosok rudal balistik berukuran jumbo, yang diwartakan membawa hulu ledak nuklir/konvensional dalam bilangan ton. Nah, rupanya Korea Selatan tak ingin ketinggalan dalam menciptakan rudal balistik berukuran bongsor. Sejak debutnya mulai dibicarakan publik pada tahun 2023, baru untuk pertama kalinya pada parade militer HUT ke-76 Angkatan Bersenjata Korea Selatan pada 1 Oktober 2024, diperlihatkan ke publik sosok rudal yang dimaksud.

Baca juga: Balas Gertakan Korea Utara, Korea Selatan Sukses Luncurkan Rudal Balistik Hipersonik Hyunmoo-V

Rudal yang dimaksud Balas Gertakan adalah Hyunmoo-V (5), yang dalam defile dibawa dalam platform kendaraan peluncur TEL (Transporter Erector Launcher) 9×9. Rudal Hyunmoo-V dilaporkan memiliki firepower 11 ton dan dilengkapi dengan munisi berkemampuan Maneuverable Re-entry Vehicle (MaRV) dan Multiple Independently Targetable Re-entry Vehicle (MIRV).

Meski tidak membawa hulu ledak nuklir, rudal Hyunmoo-V berpotensi membawa salah satu rudal balistik dengan hulu ledak terbesar di dunia, dengan berat hingga 8 ton, yang efek ledaknnya dapat berpotensi meniru efek senjata nuklir.

Rudal Hyunmoo-V dikenal sebagai High Power Missile (HPM), dua rudal ini dirancang untuk secara efektif menetralisir fasilitas yang ada di bawah tanah milik Korea Utara. Rudal Hyunmoo-V memiliki desain unik yang dimaksudkan untuk meledak di atas fasilitas in. Propelan padatnya cukup kuat sehingga memerlukan mekanisme peluncuran dingin (cold-launch mechanism).

Cold-launch mechanism adalah cara peluncuran proyektil atau rudal dari suatu sistem dengan memulai peluncuran dari keadaan diam atau saat istirahat. Ini berbeda dengan hot-launch mechanism di mana proyektil atau rudal diluncurkan dari sistem saat sedang bergerak atau dalam keadaan panas, yaitu mesin roket atau motor sudah aktif sebelum peluncuran.

Dalam cold-launch mechanism, rudal biasanya ditempatkan dalam suatu wadah atau tabung yang tertutup. Saat peluncuran, wadah atau tabung tersebut kemudian terbuka, dan rudal dikeluarkan dari dalamnya. Metode ini dapat memberikan beberapa keuntungan, termasuk lebih fleksibel dalam penempatan sistem peluncuran dan dapat mengurangi risiko terjadinya kebakaran atau ledakan pada sistem peluncuran.

Rudal Hyunmoo-V berbobot 36 ton dan mengikuti ‘lintasan Lofted’, terbang melalui eksosfer untuk meningkatkan kemampuan penetrasinya.

Hyunmoo-V memiliki kecepatan luar biasa, mencapai targetnya dengan kecepatan lebin dari Mach 10. Meskipun jangkauan maksimum yang tepat dari Hyunmoo-V masih dirahasiakan, para ahli berspekulasi bahwa rudal tersebut berpotensi mencapai jarak hingga 3.000 kilometer atau bahkan lebih jauh, sehingga menempatkannya dalam kategori rudal balistik jarak menengah.

Korea Selatan saat ini memiliki persediaan lebih dari 20 rudal Hyunmoo-V, dan produksi massal rudal seri HPM sedang berlangsung. Korea Selatan menggunakan istilah ”Extreme Precision, High Power Missile” alih-alih sebutan yang lebih konvensional seperti IRBM (Intermediate-Range Ballistic Missile) – rudal balistik jarak menengah atau ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) – rudal balistik antarbenua.

Pengembangan Hyunmoo-V bermula dari kebutuhan Korea Selatan untuk melawan ancaman regional, khususnya dari kemampuan rudal dan nuklir Korea Utara yang terus berkembang. Rudal yang mulai beroperasi pada tahun 2023 ini merupakan contoh komitmen Korea Selatan untuk mempertahankan pencegah yang kuat, yang didukung oleh strategi pertahanan tiga porosnya.

Strategi tersebut mencakup Kill Chain (serangan pendahuluan), Korean Air and Missile Defense (KAMD) dan Korea Massive Punishment and Retaliation (KMPR). (Gilang Perdana)

Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua Berbahan Bakar Padat Pertama, Hwasong-18