GE Aviation Kirim Unit Mesin F414 Perdana untuk Jet Tempur KFX
|Meski program jet tempur masa depan IFX (Indonesian Fighter Experimental) serasa jalan di tempat, namun berbeda dengan KFX (Korean Fighter Experimental), program jet tempur untuk menggantikan armada F-4D/E Phantom II dan F-5E/F Tiger II AU Korea Selatan terus tancap gas. Setelah resmi menampilkan full mockup KFX di ajang ADEX 2019 dan merilis jadwal peluncuran prototipe pada semester pertama tahun 2021. Kini ada kabar, bahwa unit perdana mesin untuk KFX sudah dikirim GE (General Electric) Aviation ke Korea Selatan pada Mei lalu.
Baca juga: Alami Masalah Serius Pada Mesin, Cina Incar Mesin Sukhoi Su-57 untuk Chengdu J-20
Mengutip dari siaran pers geaviation.com (4/6/2020), disebutkan GE Aviation telah mengirimkan unit perdana mesin F414-GE-400K ke pihak manufaktur Korea Aerospace Industries Ltd (KAI). Sebagai informasi, KAI telah memilih GE Aviation untuk memasok komponen mesin KFX pada Mei 2016. Dalam program pengembangan KFX/IFX yang mencapai US$8 miliar (8,8 triliun won), mencakup pengadaan 15 unit mesin uji F414 dan enam unit mesin untuk pembangunan prototipe KFX. Jadwal uji terbang perdana KFX direncanakan pada tahun 2023 dan diharapkan mulai tahun 2026, pesawat tempur hasil desain bareng Korea Selatan dan Indonesia ini dapat mulai beroperasi.
AU Korea Selatan memproyeksikan pengadaan hingga 120 unit KFX, sementara untuk Indonesia memproyeksikan akuisi 48 unit IFX. GE Aviation sendiri akan memasok total 240 unit mesin F414 berikut suku cadangnya untuk menunjang program KFX. GE Aviation sebelum ini telah memasok seri mesin F404 untuk kebutuhan T-50 Golden Eagle AU Korea Selatan. Bahkan F-15 Eagle AU Korea Selatan juga mengadopsi mesin besutan GE Aviation, yakni seri F110.
Dari laman resminya, GE Aviation menyebut, bahwa mesin F414 mulai dikomersialkan pada tahun 1998 dan sampai saat ini sudah mencapai 4,6 juta jam terbang dalam 1.750 unit mesin yang telah dikirim ke konsumennya. Selain bakal dipasang untuk KFX, GE F414 GE-400K juga telah terpasang pada jet tempur F/A-18 E/F Super Hornet, EA-18G Growler, JAS 39 E/F Gripen , Tejas MK 2 dan Lockheed Martin/NASA X-59 Quiet Supersonic Transport.
Dari aspek teknis, F414-GE-400K termasuk jenis mesin jet turbofan. Fitur andalan pada F414 mencakup Full Authority Digital Electronic Control (FADEC) yang dapat meningkatkan karakteristik operasional, memperpanjang usia komponen dan lebih hemat bahan bakar. Bahkan GE Aviation menyebut seri mesin ini dapat mengurangi ownership costs hingga 20 persen.
Baca juga: Ada Kemiripan, Antara Layar Sentuh di Kokpit KFX dan Gripen E
Secara umum, GE F414 punya daya dorong (dengan afterburner) 22.000 pound atau setara 98 kN. Panjang mesin ini mencapai 3,9 meter dan diameter 0,98 meter, sementara inlet diameternya mencapai 0,79 meter. Airflow yang dihasilkan dari F414 disebut hingga 77,1 kg per detik. (Gilang Perdana)
Infonesia ku..😔
Ssssttt, Mi-17 itu strong bangetzz Dhek, kalo jatuh itu wajar soalnya lagi uji coba. Betul kan Dhek Rukimin.
Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh Hhhhhhhhhhhh
Ada anak negri kecelakaan kok komentar seperti ini sungguh dimana kemanusiaanmu 😡😡
Agato Elly Sugigi itu orang Jepang kesasar dia mata-mata Indonesia.. makanya dia kurang respek dengan warga negara Indonesia..
langsung saja kamu ke rumah duka jauh lebih mulia daripada teriak teriak disini
disini hanya bicara militer dan alutsista tok
dia bukan orang Jepang… Nihongo zen zen dekinai…
Kok sering jatuh Mi-17? Padahal belum 2 dekade beroperasional malah sering jatuh… apakah salah pilot? Teknisi? Atau helikopternya?
Tidak strong bingits kah?
Heli Mi-17 TNI-AD jatuh lagi 3 meninggal…wis pensiunkan saja heli widow maker ini….baru beli sudah jatuh melulu..OMG
Sebelumnya di Kalimantan. Juni 2019 di Papua, Juni 2020 di Kendal….ada yg salahkah dgn maintenance Cooper ini….
kemungkinan besar, servicenya harus dibawa ke rusia atau negara lain, kemungkinan inilah yang menjadi penyebabnya, untuk menghemat biaya maintenance, terpaksa ” Trial and Error ” mungkin ?
Dulu yang sering jatuh heli bell 412 dan pesawat c130 herky….banyak faktor yang bikin pesawat jatuh,bisa manusia nya,faktor alam atau pesawatnya sendiri…lebih baik Mi-17 dikandangkan dulu,diselidiki dulu,baru kalo tidak ada masalah terbang lagi
Heli bell 412 TNI amat banyak juaga si hengky dan menjadi kuda beban TNI..jadi wajar kalau jatuh 1-2 unit
Kalau Mi-17 hanya 12 ekor jatuh 3, tinggal 9 ekor dan terhitung baru, 2008 dan 2011
Malahnya rusia sangat pelit memberi training service mandiri, harus dibawa ke Rusia atau negara lain maintenace sedang-berat
Kemungkinan hal itulah TNI ogak beli lagi, biaya perawatan teramat tinggi
Rasio yang jatuh dengan yang dibeli 25%. Tinggi banget dan sangat keterlaluan apalagi dengan jam operasional baru 10 tahun jauh mengalahkan herky, 412 dan lainnya. F16 OCU cuma jatuh 2 selama operasi 30 tahun 3 kali lipatnya Mi17
Kalau mau heli angkut dengan ramp door AW 101 pantas buat menggantikan Mi17
TNI masih makai Bell-212 beli bekas tahun 1983, produksi tahun 1970, masih OK punya
Kabarnya mi 17 jatuh lagi
Semoga gak terhambat dan lancar progamnya dan semoga pihak Indonesia tidak telat lagi membayar biaya proyek masa depan ini
2X tidak bayar jatuh tempo kira-kira lanjut / bubar ?
KFC dan ifx satu program atau berjalan sendiri2?
satu progam
gimana sih, itu satu ayam satu pesawat, mau jalan bareng