Gantikan Karel Doorman Class, Inilah Profil Frigat Anti Submarine Warfare Belanda dan Belgia
|Melanjutkan artikel sebelumnya yang mengupas rencana Belanda dan Belgia untuk mengganti frigat Karel Doorman Class dengan frigat baru dengan kapabilitas Anti-Submarine Warfare (ASW), tentu yang juga menarik perhatian adalah seperti apa sosok frigat ASW yang begitu diinginkan Belanda dan Belgia. Dengan dalih mengantisipasi pergerakan kapal selam Rusia di kawasan Baltik, membuat kedua negara NATO itu berkomitmen untuk bisa mendapatkan unit perdana frigat ASW pada tahun 2028.
Menyandang label ASW, maka yang mudah dipahami adalah penekanan sistem, sensor dan persenjataan untuk meladeni misi anti kapal selam (AKS). Navalnews.com menyebut, frigat ASW akan dipersiapkan untuk mengatasi ancaman dari beragam situasi dan lingkungan di masa depan. Informaton warfare dan peran intelijen akan mencakup dalam kemampuan yang dimiliki frigat ASW.
Meski keputusan untuk pembangunan empat unit frigat ASW telah diumumkan Menteri Pertahanan kedua negara pada 13 Januari 2021, namun sampai saat ini nama keempat kapal yang akan dibuat belum diketahui. Untuk Angkatan Laut Belanda, dua frigat ASW bakal menggantikan HNLMS Van Amstel dan HNLMS Van Speijk, sementara bagi Angkatan Laut Belgia, dua frigat ASW akan menggantikan Leopold I dan Louise-Marie. Belanda akan mendapatkan unit perdana frigat ASW pada tahun 2028, dan Belgia akan mendapatkan unit perdana pada tahun 2030.
Di tangan galangan Damen Schelde Naval Shipbuilding dan Thales, frigat ASW nantinya akan dilengkapi dengan teknologi terbaru di bidang ASW, termasuk otomatisasi ekstensif untuk memungkinkan operasi dengan jumlah kru yang terbatas.
Studi desain program yang awalnya disebut Future Surface Combatant, sejatinya telah dimulai pada tahun 2013. Disarikan dari beberapa sumber, disebut frigat ASW nantinya akan punya tonase 5.500 – 6.000 ton. Panjang kapal mencapai 146 meter, mampu berlayar dengan kecepatan 30 knots serta diawaki 120 personel.
Bicara tentang persenjataan, standarnya frigat ASW akan dipasangkan rudal hanud RIM-162 Evolved SeaSparrow Missile (ESSM) Block 2, meriam OTO Melara 76 mm dan rudal anti kapal RGM-84 Harpoon.
Sementara yang spesial AKS, frigat ini disebut akan dibekali integrated hull sonar dan towed sonar array. Kemudian untuk senjata AKS, dicanangkan adopsi softkill anti-torpedo system dan hard-kill anti-torpedo. Kemudian Belanda dan Belgia akan mengembangkan senjata pengganti Mk46 Lightweight Torpedo yang jamak hadir di kapal perang saat ini. Frigat ASW nantinya juga dilengkapi kanon reaksi cepat (CIWS), tapi kabarnya tidak mengadopsi Goalkeeper.
Frigat ASW juga dilengkapi deck dan hanggar yang bisa menampung helikopter sekelas NH90 dan satu unit drone. Urusan spesifikasi, besar kemungkinan akan ada perbedaan sedikit antara pesanan Belanda dan Belgia, mengingat kocek yang disiapkan kedua negara berbeda. Belanda mengalokasikan anggaran 1,5 – 2,5 miliar euro untuk pembangunan dua kapal, sementara Belgia untuk pembangunan dua kapal menganggarkan 1 miliar euro. (Bayu Pamungkas)
Kalau lihat Koninklijk Besluit nÂș 81, den 11den februari 1831, salah satu kapal harusnya juga bernama Van Speyk.
Nah… yg begini ne yg kayaknya cocok menggantikan parchim class… pesen 12 unit aman dah…
Kalau spesifikasi peran ASW masih greget tawaran frigat 30FFM Jepang