Update Drone KamikazeKlik di Atas

Fateh-313 dan Qiam-1 – Dua Rudal Balistik Pembuka Serangan Iran ke Basis Militer AS

Buntut dari serangan udara AS yang menewaskan Jenderal Qasem Soleimani, direspon Iran dengan aksi serangan balasan pada dua basis militer Amerika Serikat di Irak. Brigadir Jenderal Hajizadeh, Komandan Islamic Revolutionary Guard Corps Aerospace Force pada 9 Januari mengumumkan pada media setempat, bahwa pihaknya telah meluncurkan 13 rudal balistik ke pangkalan militer Ain al-Asad dan pangkalan militer di Arbil pada Rabu (8/1) dini hari.

Baca juga: Jenderal Iran Qasem Soleimani Jadi Korban Hellfire R9X Ninja “Flying Ginsu”

Lepas dari efektivitas serangan yang dilakukan, serta ada atau tidaknya korban jiwa yang jatuh dari pihak AS, pada Operation Soleimani setidaknya Iran menggunakan dua jenis rudal balistik. Dikutip dari akun Twitter @BabakTaghvaee (9/1/2020), BrigJen Hajizadeh menyebut bahwa Iran meluncurkan rudal balistik Fateh-313 dan Qiam-1 dengan total 13 unit yang diluncurkan.

Bagi publik di Indonesia, nama-nama rudal milik Iran terasa masih asing didengar, seperti Fateh-313, ini sejatinya merupakan rudal balistik jarak pendek (short-range ballistic missile) dengan bahan bakar padat.

 Fateh-313

Merujuk ke sejarahnya, Fateh-313 pertama kali diperkenalkan sosoknya pada 21 Agustus 2015, dan sampai saat ini menjadi varian terbaru dari keluarga rudal Fateh. Fateh-313 disebut-sebut identik dengan varian sebelumnya, Fateh-110, namun dengan menggunakan jenis bahan bakar dan material komposit baru. Dengan perubahan pada dua komponen tadi, Fateh-313 dapat menjangkau sasaran sejauh 500 km. Sebagai perbandingan, Fateh-110 jarak tembaknya ‘hanya’ 300 km. Sejak itu, Kementerian Pertahanan Iran memproduksi rudal balistik ini secara massal.

Fateh 313

Sejauh ini tidak ada informasi pasti tentang berapa bobot Fateh-313, namun sebagai ilustrasi, Fateh-110 punya bobot 3,45 ton dengan hulu ledak didalamnya mencapai 450 – 650 kg. Dugaan yang mencuat di kalangan analis militer global, hulu ledak Fateh-313 yaitu 500 kg yang dapat membawa HE (High Explosive) dan chemical. Sebagai sistem pemandu dipercayakan pada GPS dan inertial guidance.

Qiam-1
Qiam-1 juga masuk dalam kelompok short-range ballistic missile. Qiam 1 pertama kali terlihat dalam uji coba pada Agustus 2010, kemudian ditampilkan secara publik dalam parade di Oktober 2010. Desain Qiam-1 merujuk pada rudal Shahab-2, rudal Shahab-2 sendiri merupakan lisensi dari rudal balitik buatan Korea Utara, Hwasong-6 (Scud-C).

Qiam-1 menggunakan bahan bakar cair dan dapat menjangkau sasaran sejauh 750 km. Mengandalkan kendali inertial navigation system, Qiam-1 punya circular error probable (CEP) sampai 500 meter. Dari spesifikasi, Qiam-1 punya panjang 11,5 meter, diameter 0,88 meter dan berat hulu ledaknya 750 kg. Sementara bobot keseluruhan mencapai 6 ton. (Gilang Perdana)

13 Comments