Update Drone KamikazeKlik di Atas

F-15C yang Pernah Tembak Jatuh Dua MiG-29 dalam Sekali Pertempuran Masuk Museum

Duel udara antara jet tempur F-15 Eagle dan MiG-29 Fulcrum menjadi sekuel utama dalam film – Return to Base (R2B) – yang dirlis tahun 2012. Dalam film tersebut, dogfight antara F-15K (Korea Selatan) dan MiG-29 (Korea Utara) ditampilkan secara dramatis. Namun, adakah ‘pertemuan’ antara kedua fighter tersebut dalam dunia nyata?

Baca juga: Amazing! Inilah 5 Momen Tak Terlupakan dari Jet Tempur F-15 Eagle

Jawabannya ternyata ada. Merujuk ke catatan sejarah, pada 26 Maret 1999, telah terjadi ‘pertemuan’ antara jawara fighter dua blok tersebut. Dalam perjumpaan tersebut, sebuah jet tempur F-15C dilaporkan berhasil menembak jatuh dua unit jet tempur MiG-29, dan itu terjadi dalam satu pertempuran. Tentu menjadi pertanyaan, bagaimana mungkin dua unit MiG-29 dengan mudah ‘ditekuk’ oleh sebuah F-15C?

Pada 26 Maret 1999, Kapten Jeff “Claw” Hwang dari Skadron Tempur ke-493 USAF yang bermarkas di RAF Lakenheath di Inggris, menerbangkan F-15C dengan nomor ekor 86-0156. Bersama dengan wingman-nya, Jeff “Claw” Hwang melakukan combat air patrol (CAP) di atas udara Kosovo. Sebagai latar kejadian, jet tempur AS dan NATO dikerahkan ke konflik Kosovo, lantaran Serbia melakukan serangkaian serangan udara kepada kubu Albania yang mendukung kemerdekaan.

Jeff “Claw” Hwang

Saat melakukan CAP, Jeff “Claw” Hwang mengetahui keberadaan dua MiG-29 di sekitarnya. Disebutkan bahwa dua MiG-29 Serbia terbang dalam misi mencegat pesawat tempur NATO. Dari catatan museum tentang misi Hwang, Ia hanya mendeteksi satu sinyal radar ketika pilot AS itu mendekati perbatasan Bosnia/Serbia.

Namun, saat Hwang dan wingman-nya memantau sinyal radar, mereka menyadari bahwa sebenarnya itu adalah dua target yang diposisikan bersama. Hanya 90 detik setelah mendeteksi pesawat kedua, Hwang menembakkan dua rudal AIM-120 AMRAAM secara berurutan dari jarak 16 mil (25 km), dan Kapten Hwang berhasil menembak jatuh kedua pesawat MiG-29 Fulcrum dalam satu pertempuran.

Penembakan dua MiG-29 oleh Hwang merupakan pencapaian signifikan dalam sejarah pertempuran udara. Sebagai pengakuan atas tindakan heroiknya, Jeff “Claw” Hwang dianugerahi Distinguished Flying Cross, salah satu penghargaan tertinggi untuk penerbang militer di Amerika Serikat.

Masuk Museum
Dan pada 25 April 2023 lalu, jet tempur bersejarah F-15C dengan nomor ekor 86-0156 yang pernah diawaki Jeff “Claw” Hwang, melakukan penerbangan terakhir. Pesawat tempur ikonik tersebut dijadwalkan akan menjadi penghuni museum Angkatan Udara AS di Dayton, Ohio.

Bagi para penerbang tempur AS, F-15C terbilang unik, karena penempur twin engine ini tidak memiliki teknologi fly-by-wire dan sebagai gantinya menggunakan kontrol manual, termasuk sabuk engkol dan pullies. Fitur ini memberi pilot koneksi fisik langsung ke pesawat, sehingga memungkinkan untuk merasakan setiap gerakan dan perubahan arah.

Meghan Anderson, seorang kurator di Divisi Riset museum, mengungkapkan bahwa F-15C yang baru diperoleh mungkin akan menggantikan F-15A yang ditampilkan saat ini. Namun, dia mengklarifikasi bahwa tidak ada garis waktu yang ditetapkan kapan “MiG-Killer” akan tersedia untuk dilihat publik, karena pertama-tama perlu pembersihan dan persiapan menyeluruh untuk siap ditampilkan.

Sementara itu, Angkatan Udara AS telah memulai proses pemulangan armada F-15C/D Eagle yang lebih tua dari Pangkalan Udara Kadena di Jepang kembali ke Amerika Serikat. Sebagai bagian dari rencananya untuk menghentikan operasi jet tempur ini di Jepang, saat ini AU AS telah mengirim 18 unit F-15C kembali ke Amerika Serikat.

Baca juga: F-35A Lightning II Tiba di Kadena, Jadi Pengganti Sementara F-15 C/D Eagle

Selama sidang kongres pada bulan Maret, Letnan Jenderal Richard G. Moore, Jr., Wakil Kepala Staf untuk Perencanaan dan Program AS AS, mengungkapkan bahwa dari 18 unit F-15C yang dikembalikan dari Pangkalan Udara Kadena di Jepang, tiga di antaranya di-grounded secara permanen dan “empat hanya mampu terbang satu kali ke Boneyard.” (Gilang Perdana)

3 Comments