Eurofighter Typhoon, Airbus A400 dan Boeing F15EX, ‘Bermanuver’ di Langit Gunung Bromo
|
Mengusung identitas lokal sudah lazim digunakan para vendor untuk mempromosikan produknya di suatu negara. Dengan begitu, ada pesan yang kuat bahwa produk yang dimaksud dapat digunakan secara baik dan sesuai untuk kondisi di negara tersebut. Selain cara ini kental digunakan pada industri otomotif, namun menarik untuk dicermati, bahwa setidaknya ada tiga vendor pertahanan global yang sama-sama menggunakan cara ini, dan uniknya menggunakan latar foto lokasi yang sama, yakni langit bersih di kawasan wisata Gunung Bromo, Jawa Timur.
Baca juga: Pamerkan Sejumlah Alutsista Andalan, Boeing Tampil Percaya Diri di Indo Defence 2022
Ketiga vendor yang tercatat menggunakan identitas Gunung Bromo sebagai latar promosinya adalah Eurofighter, Airbus dan Boeing. Yang menjadi pelopor adalah Eurofighter Typhoon saat melakukan promosi penjualan jet tempur ke Indonesia pada Indo Defence 2014.
Kemudian diikuti oleh Airbus Defence and Space (ADS) saat berhasil meraih kontrak MoU dari Kementerian Pertahanan RI untuk pembelian dua unit A400M Atlas pada tahun 2021. Dan yang paling baru adalah Boeing, manufaktur asal Negeri Paman Sam ini mengambil latar Gunung Bromo untuk mempromosikan jet tempur F-15EX di ajang Indo Defence 2022.
Kilas balik ke Indo Defence 2014, selain menggelar konfrensi pers dan media briefing pada 3 November 2014. Kala itu, Eurofighter cukup gencar merangkul media dan mitra blogger, bahkan lewat kampanye “Indonesia Lepas Landas,” Eurofighter mengadakan aneka lomba foto/video hingga car free day eksklusif di Jakarta pada 2 November 2014.

Meski mungkin tak bisa menghadirkan produk aslinya ke dalam pameran pertahanan, umumnya para vendor bisa membawa full mockup, atau minimal cockpit demonstator. Untuk urusan display, meski tidak terkait pameran untuk publik, boleh jadi Eurofighter Typhoon menjadi yang paling berkesan. Pasalnya, selain mendatangkan full mockup jet tempur yang dipasang di hanggar PT Dirgantara Indonesia, manufaktur itu juga menghadirkan cockpit demonstrator. (Haryo Adjie)
Sudah jelas ditulis Tahun 2014 pun masih aja salah tangkap. Ngopi dulu ngapa, apa minum le minerale segalon yes.
Semoga F15EX tidak jadi, sangat mahal. Lebih baik lanjut dengan yg ada uangnya untuk :
-Bayar RAFALE yg banyak full weapon,
-Upgrade F-16 ke block 60/70 atau beli yang baru F-16 block 70 agar bisa dapet F-35 Lightning
-Lanjut biayai KFX/IFX agar cpt produksi di Indo,
Si Topan terlalu ribet proses pembeliannya, terlalu banyak yang ikut campur dan ijin ke semua negara yang bersangkutan..
Dan gak ada satupun yg terealisasi
JF-17 versi kapal induk sepertinya jg keren berlatar belakang Gunung Bromo
kirain dah nyerah si typhoon, rupanya masih lanut 😅😅
Itu case lama