Diduga Mengalami Mati Listrik, Inilah Fungsi Baterai di Kapal Selam KRI Nanggala 402
|
TNI AL menyatakan berdasarkan hasil analisa sementara, kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak mengalami ‘black out’ atau mati listrik saat menyelam. Dikutip dari aa.com.tr, melalui keterangan resmi, TNI AL mengatakan ‘black out’ menyebabkan kapal tidak terkendali dan tidak dapat melaksanakan prosedur kedaruratan untuk muncul ke permukaan air sehingga jatuh pada kedalaman 600-700 meter.
Baca juga: Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang di Utara Pulau Bali
KRI Nanggala 402 sendiri termasuk jenis kapal selam diesel listrik, yang artinya saat melakukan penyelaman, maka daya listrik dipasok oleh baterai. Nah, terlepas dari analisa tentang black out pada KRI Nanggala 402, perlu diketahui bahwa kurangnya pasokan tenaga listrik di kapal selam secara langsung terkait dengan keberadaan baterai. Sebagai kapal selam diesel listrik, komponen baterai jenis lead acid jelas memegang peranan vital, lantaran mesin diesel digunakan saat kapal berlayar di permukaan, sementara saat kapal berlayar di bawah permukaan, maka yang menyokong tenaga adalah baterai lead acid.
Dalam kasus KRI Nanggala 402 (Type 209/1300) yang berbobot 1.285 ton, pada dasarnya membutuhkan pasokan baterai lead acid 4 x 120-cell. Kapal selam Cakra Class (KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402) menggunakan baterai yang dibuat oleh Varta (low power) dan Hagen (Hi-power).

Tenaga yang dihasilkan dari baterai tersebut lantas disalurkan untuk menggerakan motor listrik Siemens jenis low-speed disalurkan langsung (tanpa gear pengurang putaran) melalui sebuah shaft ke baling-baling kapal selam. Baterai-baterai listrik pada kapal selam ini bobotnya sekitar 25 persen bobot bruto kapal selam itu sendiri.
Yang menarik dari baterai di kapal selam, perannya bukan sebatas penyokong tenaga saja, lain dari itu bobot dari beterai juga berperan untuk sebagai ballast (pemberat) kapal selam. Jangan disamakan dengan baterai (aki mobil), bobot keseluruhan baterai lead acid pada kapal selam KRI Nanggala 402 menyumbang 25 persen dari bobot keseluruhan kapal selam. Dengan perincian, ada 480 cell baterai yang masing-masing cell baterainya punya berat 500 kg.
Di kapal selam KRI Nanggala 402, posisi penempatan baterai berada di bagia depan dan belakang command center (Pusat Informasi Tempur). Sebagian lagi berada di deck bagian bawah.
Baterai Lead Acid (Asam Timbal)
Dari era kapal selam di Perang Dunia II, baterai lead acid masih jadi andalan bagi kapal selam diesel listrik. Alasan digunakannya baterai jenis ini ada beragam, diantaranya relatif murah, terbukti andal, dan dipahami dengan baik dari perspektif manajemen, dan yang tak kalah penting dipandang cukup aman dalam pengoperasian.
Gas hidrogen dihasilkan sebagai hasil dari beberapa mode pengisian baterai yang pada tingkat tertentu bisa sangat berbahaya. Oleh karena itu baterai dirancang untuk dapat dioperasikan pada minimal gassing rates. Umumnya kapal selam diesel listrik melaksanakan proses charging baterai pada saat berlayar di permukaan, sembari melakukan re-supply oksigen.
Pada prinsipnya, desain dan performa baterai kapal selam harus memenuhi aspek high endurance, high speed capability, design optimisation, charge acceptance, dan safety. Lifetime baterai kapal selam dengan perawatan yang baik dapat mencapai masa penggunaan hingga delapan tahun. (Gilang Perdana)
Bismillah usul nih bagaimana 2021 sampai 2035 indonesia via SAR agar memiliki 5 unit DSAR 6 MV Swift Rescue
Semoga kasel cepat di ketemukan. Dan semua kru selamat. Aminn…
Dulu saat Indonesia memiliki 12 unit kapal selam apa pernah mengalami kecelakaan.kenapa sekarang ketika Indonesia hanya memiliki 5 unit dengan teknologi yg lebih modern sudah ada kecelakaan.😥😥😥
12 unit whiskey class itu beroperasi berapa tahun ngab…….dan jangan lupa KRI Irian yg cuma dipakai sebentar itu telah “membunuh” perwira mesin steam, akibat ledakan saat mengoperasikan mesin uap
Lalu berapa banyak prajurit AL Indonesia yg pernah terbunuh ketika mengoperasikan 12 unit kasel whiskey dan harus diingat ketika Indonesia menggunakan kasel whiskey itu adalah yg pertama kalinya untuk Indonesia menggunakan kapal selam dan kasel itu tidak dipakai untuk parade tapi dipakai utk operasi militer spt Trikora hingga konfrontasi dng Malaysia. saya bahas adlh kapal selam tapi om Paijo bahas kapal jelajah KRI irian.🙄🙄🙄
Oke kita keluarkan kri irian dan CBG class supaya mendapat perbandingan yg sepadan
Dari data yg ada, diseluruh dunia tipe kasel U-209/1300 seperti Nanggala belum.ada yg dibesi tuakan. Dan di Indonesia sendiri kasel ini telah mengabdi selama 44 tahun…….dan baru kali ini terjadi insiden yg melibatkan kapal selamnya sendiri 🤷
Kalo membandingkan rekor keselamatan sepanjang masa pengabdian whiskey vs U 209 gak akan ketemu angka yg layak diperbandingkan karena pendeknya masa pengabdian whiskey di Indonesia.
Walaupun kasel whiskey pernah terlibat dalam beberapa konfrontasi dg belanda atau inggris di kalimantan utara…….tapi faktanya Indonesia saat itu tidak dalam kondisi “perang terbuka” dg belanda maupun inggris, jadi “rule of engagement” dalam penggunaan senjata sangat ketat.
Singkat kata peran kasel kita baik itu whiskey maupun U 209 sebagian besar waktunya lebih banyak digunakan dalam misi ISR dan penyusupan pasukan 🤷
Ini belum.dihitung ketika U 209 dikirim langsung dari jerman ke Indonesia dan pernah pulang kampung ke jerman utk mengalamai overhaul……tanpa digendong oleh kapal lain seperi yg biasa dilakukan pd kapal selam buatan rusia
Barusan di kompas tv, Kasal menyatakan sensor magnetometer yg dimiliki KRI Rimau, menemukan kontak statis dg kemagnetan tinggi pada kedalaman 50~100 m…..semoga ini adalah KRI Nanggala
Berarti tumpahan minyak belum tentu dari kasel. Cukup ngeri kalo ada retakan walo kecil, walopun didalam kapal ada banyak sekat dan pintu sekatnya anti air, itu ngitung biar bisa ngambang sebelum kehilangan daya itu luar biasa. Moga aja bisa cepat kapal penyelamatnya.
Peristiwa ini bakal jadi pemicu digalakkannya pengadaan alutsista MEF 3-4.
Kalo kaselnya berhasil mengapung statis di kedalam 50~100 m, apa kemungkinan ada masalah pada “emergency ballast tank” , yaitu “seal” nya yg melemah sehingga tak mampu mengosongkan/mendorong air dari tangki ballas secara maksimal 🤔
Apakah sempat terjadi kebakaran akibat sebab apapun yg memicu tereksposnya asap dan uap sulfur yg berasal dari batre kapal selam yg menyebabkan kru nya pingsan sehingga tak sempat melakukan aksi penyelamatan
lifetime 8 tahun? kalau gak salah overhaul dan perbaikan pada tahun 2012. tp ini sudah 2021. udah lewat dari 8 tahun? berarti pemeliharaan tidak diperhatikan??
Ukuran 8 tahun itu untuk menyederhanakan saja…..tapi perhitungan teknisnya sepeti pesawat terbang yg menggunakan ukuran jam.terbang
Deep Submergence Rescue Vessel DSRV tentara laut india telah berangkat dari Visakhapatnam. Mungkin dengan pesawat udara C-17.
india miliki 2 unit DSRV buatan tahun 2018, dengan kedalaman menyelam 650m.
Sungguh santgat pantas bila awak kapal selam nenggala mendapatkan bintang sakti dari pemerintah karena ketabahan sampai akhir berada ratusan meter di dalam lautan dengan taruhan nyawa…doa dan simpati buat awak dan keluarga KRI Nenggala dari saya dan seluruh bangsa Indonesia..bangga kami pada kalian prajurit hiu kencana!!
Dan untuk pak Jokowi,sudah cukup pak prajurit kita celaka karena alutsista tua kita,mohon percepat MEF dan ga usah bertele tele masalah birokrasi,waktunya peremajaan alutsista kita dan penuhi alat standar keselamatannya..mereka juga anak2,saudara2 kita juga pak mereka punya punya anak istri yang menunggu bapaknya pulang dengan selamat…TNI POLRI ditakdirkan siap mati membela negara tapi bukan mati konyol karena rusaknya alutsista kita
“Umumnya kapal selam diesel listrik melaksanakan proses charging baterai pada saat berlayar di permukaan, sembari melakukan re-supply oksigen”.
Welcome ks aip = U-214, Riachulo & Rheisse
Batre yg sama dengan kelas Nagapasa? Dulu bukannya sempat ada masalah batre juga. Mumpung sama2 dari Korea. (Nanggala sempat refit di Daewoo.)
Yang dulu (nagapasa) belum jelas mereknya, dan hanya dikatakan kapasitas batrenya kecil…….mungkin buatan lokal korea
Semoga semua kru kasel selamat…aamiin
Tapi sekalipun terjadi black out dan kasel mulai tak bertenaga, dia masih memiliki fasilitas utk keluar dari kondisi ini……yaitu keberadaan “emergency ballast tank”, yang secara otomatis akan mengapungkan kapal selam yg sudah tidak memiliki tenaga ke permukaan 🤷
Untuk kasel milik AL kalo tak salah menggunakan buatan SAB-Schunemann, yang wujudnya berupa beberpa tabung udara bertekanan tinggi yang jika mengalamai keadaan darurat, begitu tuas pengamannya diaktifkan, maka udara bertekanan tinggi akan disemburkan untuk mengosongkan tangki ballast dengan saat cepat…..sehingga kapal selam akan muncul ke permukaan seperti botol kosong yang dibenamkan kedalam air lalu dilepaskan ☝️
Kenapa fasilitas “emergency ballast tank” ini tidak bekerja, perlu dilakukan penyelidikan yg mendalam …karena fasilitas ini ibarat “kursi pelontar” bagi kru kapal selam 🤔
Sudah banyak kapal selam yg mengalami kondisi kedaruratan saat berlayar dan mengalami mati sistim kelistrikannya terselamatkan oleh “alat sejenis ini”…..kasel U-209/1400 milik afrika selatan atau U218 misalnya 🤗
U218 ??
Baik U-209/1400 milik afsel maupun U-218 mengalami mati sistem kelistrikan dan atau terjadi kebakaran akibat air laut yg terhisap melalui tiang snorting saat diuji coba snorting oleh pihak pabrikan dalam kondisi ombak cukup besar diperairan dekat norwegia yg sering dijadikan lokasi uji fungsi alutsista laut