Update Drone KamikazeKlik di Atas

Dibekali Enkripsi dan Anti Sadap, Inilah BTS Mobile untuk Militer Produksi Dalam Negeri

Sejatinya bukan hanya operator seluler yang mengoperasikan perangkat BTS (Base Transceiver Station), pihak TNI faktanya juga punya perangkat BTS. Namun yang digunakan TNI, khususnya TNI AD adalah jenis BTS mobile dan bukan diperuntukan untuk menyalurkan akses dan koneksi jaringan 3G/4G seperti yang Anda nikmati sehar-sehari.

Baca juga: WiMax, Teknologi Jaringan Dibalik Battlefield Management System TNI AD

BTS mobile dalam lingkup TNI AD difungsikan sebagai penggelaran jaringan komunikasi yang sifatnya taktis pada suatu operasi. Dalam kunjungan Indomiliter.com ke fasilitas show room PT Hariff Daya Tunggal Engineering (DTE) di Bandung pada 25 Agustus lalu, sempat dipaparkan BTS mobile produksi dalam negeri yang kini digunakan satuan Kavaleri TNI AD.

Dalam platform Tactical Broadband Network yang mensinergikan perangkat Battlefield Management System (BMS) pada kendaraan tempur dan infanteri, maka dibutuhkan peran perangkat pemancar berupa BTS yang umumnya ditempatkan pada unsur komando pengendali lapangan.

Server pada BTS mobile

Meski tak dijelaskan secara rinci, secara garis besar BTS mobile karya Anak Bangsa ini bergerak dalam frekuensi UHF (Ultra High Frequency). Dengan mengadopsi frekuensi UHF maka dapat dipancarkan koneksi data hingga 5 Mbps, atau berada di level standar broadband 4G. Karena mengadopsi UHF, maka jarak jangkau sinyal terbilang terbatas.

Pihak PT Hariff DTE menyebutkan bahwa dalam implementasinya perangkat BTS mobile dapat saja menggunakan fasilitas menara operator seluler. “Sifat BTS mobile ini fleksibel, selain dalam paket sudah disertakan server dan menara monopole, dapat pula antena dipasang pada menara BTS seluler setinggi 40 meter,” ujar pihak PT Hariff.

BTS mobile pada platform rantis.

Seperti dalam Latihan Antar Kecabangan (Latancab) TNI AD 2019 di Martapura, Sumatera Selatan, perangkat BTS ini dipasang pada menara milik Telkom. Di Latancab 2019, seperti diketahui melibatkan elemen Kavaleri Kostrad yang terdiri MBT Leopard 2A4 Ri, dimana ranpur tersebut sudah dilengkapi perangkat BMS CY-16.

Lingkup Tactical Broadband Network yang digelar untuk BMS TNI AD mengadopsi konsep Broadband Wireless Access (BWA).

Terminal BMS yang disematkan pada ranpur dapat menyajikan monitoring keberadaan konvoi tempur via digital map, informasi sisa amunisi ranpur, sisa bahan bakar, dan temperatur suhu serta kelembaban. Kesemua parameter tadi dapat di share secara realtime dalam komunikasi berbasis data, baik antar unit dalam pertempuran (antar tank/infanteri), antar unit tempur dan posko, dan komunikasi ke level atas di Puskodal (Pusat Komando dan Pengendalian).

Baca juga: Serba Digital dan Modern, Inilah Fasilitas Produksi Battlefield Management System PT Hariff DTE

Guna mewujudkan desain diatas, keberadaan data link system dan backbone komunikasi telah disiapkan dengan arsitektur terenkripsi yang aman dari kemungkinan penyadapan oleh pihak lawan. (Haryo Adjie)

10 Comments