Dianggap Sukses Jatuhkan F-16 Pakistan, India (Kembali) Akuisisi Rudal Udara ke Udara Vympel R-73E
|Dalam duel di atas langit Kashmir pada 27 Februari lalu, AU India mengklaim telah menembak jatuh sebuah F-16 Fighting Falcon milik Pakistan. Klaim tersebut berdasarkan keterangan dari pilot MiG-21 Bison, namun apesnya India sampai saat belum bisa membuktikan klaimnya, lantaran India menyebut F-16 jatuh berada di wilayah Pakistan. Nah, rudal yang diklaim telah menjatuhkan F-16 adalah Vympel R-73, jenis rudal udara ke udara jarak dekat yang merupakan tandingan AIM-9 Sidewinder.
Baca juga: Jadi Korban di Langit Kashmir, Inilah Sosok MiG-21 Bison yang Legendaris
Mungkin karena puas dengan kinerja R-73, AU India dikabarkan kembali mengorder R-73 untuk dipasangkan pada MiG-21 Bison dan tentunya Sukhoi Su-30MKI. Dikutip dari zeenews.india.com (29/7/2019), disebutkan India telah menandatangani kontrak pembelian rudal R-73, persisnya varian R-73E (Extended Range). Dikatakan nilai pengadaan mencapai nilai US$215 juta untuk 300 unit rudal R-73E. Merujuk ke berita sebelumnya, India juga baru saja mengorder rudal udara ke udara jarak menengah Vympel R-27 dari Rusia dengan nilai US$200 juta.
Vympel R-73E diketahui dapat menguber sasaran hingga jarak 20 km. Rudal dengan pemandu infrared ini dapat menghajar target dari beragam sudut dan posisi (all aspect). Rudal ini dipersiapkan untuk meladeni dog fight paling berat sekalipun, yaitu hingga level 12G, tidak itu saja, R-73 secara teori dapat dioperasikan dari segala kondisi cuaca, dan hebatnya lagi rudal ini sudah anti jamming.
R-73 (AA-11 Archer – dalam kode NATO) saat ini diproduksi oleh Tbilisi Aircraft Manufacturing dapat menguber sasaran hingga kecepatan Mach 2.5. Dari berat totalnya yang 105 kg, 7,4 kg di dalamnya berupa hulu ledak. R-73 ditenagai oleh sebuah mesin roket berbahan bakar padat (solid fuel rocket engine).
Untuk bermanuver, R-73 memiliki empat sirip kontrol yang terletak di bagian depan serta stabilizer di bagian belakang sayap. Tak kalah dengan Sidewinder terbaru (AIM-9X), R-73 juga memiliki thrust-vectoring yang memungkinkannya untuk melakukan manuver paling ekstrim sekalipun.
Baca juga: R-73 – Dibalik Kecanggihan Rudal Pemburu Panas Sukhoi TNI AU
Nah, Sukhoi Su-27/Su-30 TNI AU juga dipastikan telah dilengkapi rudal R-73 ini, namun sampai saat ini tidak diketahui varian R-73 apa yang diakuisisi TNI AU. Selain R-73, TNI AU juga telah memiliki rudal udara ke udara jarak sedang R-27 dan R-77. (Gilang Perdana)
Saya berharap indonesia membeli su 35.f 16 v dan iver huitfield class.aster 30..
Saya yakin kombinasi su 35.f16 v dan iver huitfield class dan aster sudah membuat tni kita makin ber otot..dan mak8n disegani..
Hore! hore!
Ada kabar gembira!
Hari ini bakal ada first cutting steel untuk KCR 60 meter yang ke-5!
Hore! Hore!
Ooow tak kira kontrak iver huitfeldt ditanda tangani
Ini rudal spesialisasi udara ke udara kan? Kl pesawat yg diuber rudal ini melarikan diri dengan cara mendarat bisa ga kena y? Karena kl kena pas mendarat jd namanya rudal udara ke permukaan…
agan zulheri kok ganti nickname..
Sebelum mendarat sudah hancur duluan mas
Kalau mau mendarat pesawat pasti mengurangi kecepatan, hanya tinggal sekitar dibawah 200km/jam, dan lintasannya lurus
kalau ngayal jangan kebangetan ah
Sebelom nozlenya dingin juga udah jadi puing targetnya.
Pada saat diperkenalkan pertama kali, R73 rudal udara ke udara pertama di dunia yg mode pembidikannya sudah dapat terintegrasi dengan helmet mounted system. pilot tinggal mengarahkan pandangannya ke sasaran otomatis rudal mengikuti. entah versi yg indo apa sama atau tidak
CMS Flanker paket ekspor sama dengan milik AU Rusia yang artinya bisa salvo R73. Paket ekspor tiada RWR, MAWS serta perangkat navigation dan communication link berbasis Link TSK
Salah om
yang pertama adalah Afrika Selatan di tahun 1970 dan dipakai oleh South Africa Air Force dengan memakai Mirage F-1
kemudian di sempurnakan oleh Honeywell AS tahun 1974 untuk digandengkan dengan F-14 dan F-15 memakai rudal AIM-9 Sidewinder
Uni Soviet cepat-cepat membuat yang sama tahun 1985 dengan rudal R-73
yg dipake afsel itu cma helmnya.. rudalnya gk ada yg kompatibel. rudal dgn integrasi HMS baru ada taun 1985 yaitu R73 ini.. amerika mulai mengembangkan kemampuan yg sama dengan Aim 9X nya justru baru di taun 2003.
“The AIM-9X Sidewinder, developed by Raytheon engineers, entered service in November 2003 with the USAF (lead platform is the F-15C; the USN lead platform is the F/A-18C) and is a substantial upgrade to the Sidewinder family featuring an imaging infrared focal-plane array (FPA) seeker with claimed 90° off-boresight capability, compatibility with helmet-mounted displays such as the new U.S. Joint Helmet Mounted Cueing System”
tolong disimak fokus yg gw bicarakan disini “rudal udara ke udara yg terintegrasi dengan hmd”, bkn cma helmnya doang
Aduh kok tambah lucu anda ini
Kalau hanya helm saja, beli di pasar tanah abang banyak
Silahkan baca lagi literatur yang banyak di mbah google
sudah sudah beli helm masing masing jangan pada rebutan.
Gk ada.. gk disebutin sama sekali rudal apa yg dipake AU afsel saat itu.. yg ada malah disebutkan dengan bantuan hmd pespur mirage F1AZ mereka dapat melakukan bore attacks dgn mudah (silahkan dicari pengertiannya), mau dicari di literatur luar pun sama saja.. rudal udara ke udara pertama di dunia yg sudah terrintegrasi dgn hmd dan operasional semuanya merujuk ke R73
Sayangnya tidak ada bukti coy.beda dgn pakitan yg sudah tunjukkan bukti otentic
NDTV yang TV India saja malah memperlihatkan korban sejatinya di pihak India dengan 2 Bison dan 1 Flanker. Semuanya dihajar AMRAAM Falcon
Kalo soal perang BVR Falcon kayaknya masih lebih baik deh dari su 30 sama mig 21 india
Bung CH
Bukan salah pespurnya, tp pemilihan rudalnya. India pilih yg seri yg jangkauannya efektif 100 km. Pakistan lebih jitu memilih rudal yg memaksimalkan jangkauan radar pesawatnya.